Legitimasi organisasi Kondisi Organisasi Sosial

43 Kontribusi Organisasi Sosial dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial semua organisasi sosial tersebut dapat dikategorikan sebagai organisasi sosial yang berbadan hukum 3 . Perijinan yang diberikan untuk operasional kegiatan 0rganisasi tentunya tidak berlaku selamanya. Umumnya durasi ijin yang diberikan umumnya sepanjang satu tahun dan setelah durasi tersebut habis masa berlakunya, maka Organisasi sosial harus memperpanjang perijinan operasionalnya. Dari durasi ijin yang diberikan, ada beberapa organisasi sosial yang masa berlakunya sudah kedaluarsa. Menurut pengurus Organisasi sosial, terlambatnya perpanjangan perijinan ini ada keterkaitannya dengan mekanisme hubungan dengan organisasi sosial pusat. Tahun pendirian organisasi sosial dan Akte yang memberikan pengesahan hukum tidak selalu sama, artinya banyak diantara lembaga yang sudah beroperasi tetapi baru memperoleh akte pendirian dari notaris. Misalnya RAPI berdiri tahun 1950 tetapi memperoleh akte notaris bari pada tahun 1997. Kondisi ini tidak berarti bahwa operasionalisasi organisasi sosial baru berjalan setelah diperoleh akte notaris. Dalam konteks ini, organisasi yang belum berbadan hukum juga diberi peluang untuk melakukan aktifitas yang berkaitan dengan usaha kesejahteraan sosial sesuai dengan yang termaktub dalam Surat Keputusan Menteri Sosial R.I. Nomor 40 HUKKEPIX1990. 3. Lembaga yang yang berkompeten untuk memberikan legalitas organisasi sosial antara lain: Kementerian Hukum dan Ham. Secara eksplisit, ketentuan legalitas hukum tersebut tertuang dalam Undang Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan. Rapat paripurna DPR pada tanggal 7 September 2004 pasal 11 ayat 1 Yayasan memperoleh status badan hukum setelah akta pendirian Notaris memperoleh pengesahan dari Menteri.2 Kewenangan Menteri dalam memberikan pengesahan akta pendirian Yayasan sebagai badan hukum dilaksanakan oleh Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia atas nama Menteri, yang wilayah kerjanya meliputi tempat kedudukan Yayasan. Undang-Undang No 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Soisal Pasal 46 ayat 1 Setiap lembaga yang menyelenggarakan kesejahteraan sosial wajib mendaftar kepada kementerian atau instansi di bidang sosial sesuai dengan wilayah kewenangannya. 2 Pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilaksanakan dengan cepat, mudah, dan tanpa biaya. 44 Kontribusi Organisasi Sosial dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial Syarat yang harus dipenuhi oleh organisasi sosial untuk memperoleh legitimasi berbadan hukum antara lain: Akte notaris, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Susunan Pengurus, ijin domisili dari kelurahan, kegiatan pelayanan kesejahteraan sosial yang akan diselenggarakan. Bagi organisasi sosial yang telah memiliki legitimasi dari Pemerintah berkewajiban untuk melaporkan kegiatannya secara berkala. Dari segi administratif, legalitas lembaga relatif mudah didapat sepanjang memenuhi persyaratan. Legalitas administratif berbadan hukum tidak hanya sebatas tuntutan administratif tuntutan peraturan perundangan, tetapi telah menjadi tuntutan lembaga-lembaga penyandang dana 4 di luar pemerintah Republik Indonesia. Dari segi legalitas lebaga juga dapat dipahami keseriusan pengurus organisasi dalam penyelenggaraan kegiatan organisasi. Mengingat organisasi sosial hidup di tengah masyarakat, persoalannya apakah bagaimana legalitas organisasi di tengah masyarakat? Untuk mendapat legitimasi di tengah masyarakat, organisasi sosial masih membutuhkan proses dan waktu yang cukup panjang. Kondisi ini tentunya sangat tergantung dari upaya pengurus organisasi dalam pelaksanaan kegiatannya di tengah masyarakat dan bagaimana menjalin relasi organisasi dengan potensi sosial yang ada di lingkungannya. Eksistensi legitimasi organisasi sosial dari masyarakat pada dasarnya merupakan pengejawantahan keberadaan organisasi sosial diterima oleh masyarakat. Apakah masyarakat telah mengenal dan lebih memahami organisasi sosial yang ada dilingkungannya. Jika masyarakat sudah dapat memahami dan memandang penting keberadaan organisasi dalam memecahkan permasalahan di wilayahnya, 4 Penyandang dana di luar pemerintah adalah penyandang dana asing. Penyandang dana yang sudah cukup dikenal dan telah berperan sebagai penyandang dana bagi organisasi sosial di Indonesia antara lain negara, NGOLSM asing, dan badan badan dunia seperti Unichef, dan lain-lain. 45 Kontribusi Organisasi Sosial dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial tentunya dukungan dari masyarakat relatif mudah diperoleh. Memahami dalam pengertian ini adalah masyarakat telah mengetahui organisasi sosial, kegiatan yang dilaksanakan, sasaran dari kegiatan organisasi, pendanaan, dan keseriusan pelaksananya dalam penanganan masalah sosial. Dukungan dari masyarakat tersebut dapat dipahami sebagai salah satu bentuk aksesibilitas organisasi dalam pelaksanaan kegiatannya. Keuntungan dari legalitas dari hukum ini adalah organiasai sosial ada kemudahan untuk mengakses dana maupun program dari berbagai pihak yang mempunyai komitmen dalam penanganan masalah sosial. Legalitas Organisasi tersebut dapat dipergunakan untuk mengakses program pemerintah 5 dan program lembaga dunia yang mempunyai konsentrasi pada permasalahan yang bersifat kemanusiaan humanity. Kondisi ini tentunya telah menstimuli pengurus organisasi untuk memperoleh kepastian hukum bagi lembaganya. Dari 160 organisasi yang dapat dijumpai, ada beberapa organisasi yang telah mengakses dan atau menjadi mitra kerja dengan pemerintah pendidikan, sosial, kesehatan, pemberdayaan dan lembaga dunia WVI, Bulan Sabit Merah.

2. Sarana dan Prasarana

Dalam kerangka pelaksanaan kegiatan pelayanan, besar atau kecilnya pelayanan yang diberikan organisasi tidak akan terlepas dari sarana dan prasarana yang dimiliki. Sarana dan prasarana merupakan salah satu indikator keberadaan organisasi sosial. Apakah organisasi tersebut mempunyai tempat perkantoran, peralatan untuk menunjang kegiatan yang bersifat administratif, sampai dengan peralatan untuk 5. Jenis program dari pemerintah ditujukan kepada masyarakat dan secara langsung diterima oleh masyarakat huose hold misalnya Bantuan Langsung Tunai. Program pemerintah yang harus diselenggarakan melalui lembaga lokal organisasi sosial. Beberapa jenis program yang penyalurannya harus melalui organisasi sosial antara lain program pemberdayaan, Askesos, pendidikan Anak Usia Dini. 46 Kontribusi Organisasi Sosial dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial pelayanannya fungsi orsos. Data yang terhimpun dari penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi perkatoran orgasnisasi sosial sangat variatif, artinya perkantoran yang sangat sederhana sampai dengan perkantoran yang sudah dikategorikan maju. Organisasi sosial yang masih dikategorikan sangat sederhana umumnya menggunakan rumah tinggal pimpinan organisasi untuk kegiatan perkantoran, pertemuan rapat pengurus, bahkan beberapa organisasi sosial juga menggunakan rumah tinggal untuk sekaligus kegiatan pelayanan kepada klien. Dari segi kondisi sarana dan prasarana yang dimiliki tersebut dapat dikategorikan sebagai Orsos tipe D yakni Orsos Embrio, yaitu yang belum memenuhi standar kelembagaan dan pelayanan, dan masih perlu bantuan untuk memenuhi standar minimal. Dalam kerangka peningkatan pelayanan masih perlu pendampingan untuk pengembangannya. Jika dicermati, kondisi di atas sangat terkait dengan pemahaman masyarakat tentang kegiatan kesejahteraan sosial yang mengurusi orang banyak. Seolah - olah pekerjaan organisasi sosial seperti kegiatan Rukun Tetangga dan atau Rukun Warga RTRW di satu wilayah. Kondisi ini dapat dipahami, bahwa pemahaman masyarakat sosial kesejahteraan sosial lebih bersifat pada aktivitas yang diselenggarakan oleh masyarakat baik individu maupun kelompok secara sukarela 6 yang tidak berdasar pada pekerjaan sosial secara profesional. Kondisi masyarakat 6 Sosial dapat dimaknai dalam beberapa hal yakni: Pertama sosial dihubungkan dengan hiburan atau sesuatu yang menyenangkan, kedua, kata sosial ditempatkan sebagai lawan kata individual, dalam pengertian ini kata sosial cenderng ke arah pengertian sebagai kelompok sehingga dapat ditafsirkan sebagai society atau community, Ketiga, Kata sosial diartikan sebagai lawan dari pengertian benda. Kalau ditafsirkan dalam pembangunan, maka yang dimaksudkan bukan pembanguan yang menghasilkan objek fisik yang bersifat kebendaan, tetapi lebih berat pada aspek manusianya. Keempat kata sosial diartikan sebagai lawan ekonomi. Kelima, konsep sosial diartikan dalam kaitannya dengan hak azasi seseorang sebagai anggota masyarakat. Soetomo, 2006, Strategi strategi Pembangunan Masyarakat, Pustaka Pelajar Yogyakarta, cet 1.