34
Kontribusi Organisasi Sosial dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial
sosial PMKS di kota ini mencapai 84.732 orang, yang tersebar di enam wilayah kecamatan. PMKS yang paling banyak jumlahnya adalah kategori
Keluarga Fakir Miskin, jumlahnya mencapai 47.568 unit keluarga. Dalam kesempatan diskusi terfokus yang diikuti oleh berbagai pejabat
dari instansi terkait, masalah-masalah sosial yang menonjol saat ini dilaporkan antara lain: konflik etnis, kemiskinan, narkoba, kenakalan remaja,
gangguan jiwa, penyandang cacat fisik, prostitusi, anak jalanan, kekerasan dalam rumah tangga, masalah traficking.
Sementara itu, jumlah organisasiyayasan sosial sebagai salah satu potensi sosial dan mitra kerja pemerintah dalam menangani permasalahan
sosial berdasarkan data tahun 2009 yang menyelenggarakan penanganan masalah kesejahteraan sosial di Kota Samarinda sebanyak 114 Orsos
yayasan Anonim,2009. Apabila dibandingkan antara jumlah Orsosyayasan sebagai mitra kerja pemerintah dalam penanggulangan masalah PMKS di
kota ini, 1 : 743 orang. Dengan demikian, keadaan seperti ini dapat disimpulkan partisipasi masyarakat dalam upaya penanganan PMKS di Kota
Samarinda perlu ditingkatkan. Dari segi partisipasi masyarakat dalam pembangunan kesejahteraan sosial; yang dalam hal ini warga masyarakat
yang tergabung di dalam suatu organisasi sosial Orsos sebagai mitra kerja pemerintah, perlu diketahui bagaimana keberadaannya serta apa saja yang
telah dilakukan oleh masing-masing Orsos, baik yang telah mendapatkan fasilitas dari kementerian sosial maupun yang belum mendapatkannya.
E. MANADO - SULAWESI UTARA
Manado adalah salah satu kota yang sekaligus berfungsi sebagai Pusat Pemerintahan Provinsi Sulawesi Utara. Secara geografis Manado terletak
di ujung utara pulau Sulawesi pada posisi 124°40-124°50 Bujur Timur dan 1°30-1°40 Lintang Utara. Secara administratif, Kota Manado
berbatasan dengan: Sebelah Utara
: Kabupaten Minahasa dan Selat Mantehage
35
Kontribusi Organisasi Sosial dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial
Sebelah selatan : Kabupaten Minahasa
Sebelah Barat : Teluk Manado
Sebelah Timur : Kabupaten Minahasa
Manado merupakan kota pantai berada di tepi pantai memiliki garis pantai sepanjang 18,7 kilometer, namun sebagian besar wilayah daratan
adalah kawasan berbukit dengan interval ketinggian dataran antara 0-40 dengan puncak tertinggi di gunung Tumpa. Wilayah perairan Kota Manado
meliputi pulau Bunaken, pulau Siladen dan pulau Manado Tua. Pulau Bunaken dan Siladen memiliki topografi yang bergelombang dengan puncak
setinggi 200 meter. Sedangkan pulau Manado Tua adalah pulau gunung dengan ketinggian ± 750 meter. Luas wilayah daratan kota Manado adalah
15.726 hektar terbagi dalam 9 kecamatan Bunaken Malalayang, Mapanget, Sario, Singkil, Tikala, Tuminting, Wanea, Wenang dan 87 Kelurahan.
Masyarakat Kota Manado cukup heterogen. Mayoritas penduduk berasal dari suku Minahasa. Mongondo, Sangir, Gorontalo. Disamping itu ada
beberapa beberapa suku yang berasal dari luar daerah tersebut, seperti: Arab, Tionghoa, Makasar, Jawa, Batak, Maluku. Agama yang dianut adalah
Protestan, Islam, Hindu, Budha dan Konghucu. Mayoritas penduduk kota adalah pemeluk agama Kristen atau Katolik. Hal itu jelas dapat dilihat dari
banyaknya gereja di seantero kota. Ditengah masyarakat yang heterogen, terdapat nilai dalam berinteraksi
antar anggota masyarakat yang sangat dijunjung tinggi yaitu Torang samua basudara yang secara harafiah dapat diterjemahkan Kita semua
bersaudara. Nilai inilah yang mendasari sikap hidup toleran, terbuka dan dinamis untuk menjaga kerukunan umat antara agama dan antar suku.
Manado. Motto Sulawesi Utara adalah Si Tou Timou Tomou Tou, sebuah
filsafat hidup masyarakat Minahasa yang dipopulerkan oleh Sam Ratulangi, yang berarti: Manusia hidup untuk memanusiakan orang lain atau Orang
hidup untuk menghidupkan orang lain. Dalam ungkapan bahasa Manado seringkali dikatakan: Baku beking pande, yang secara harafiah berarti