Keberlanjutan Kegiatan Kontribusi Organisasi Sosial Dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial

67 Kontribusi Organisasi Sosial dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial dilayani, jangkauan pelayanannya, dan kontinuitas pelayanannya. Dalam kerangka keberlanjutan operasionalisasi organisasi, umumnya organisasi yang lebih mandiri adalah organisasi yang mempunyai: 1 kegiatan ekonomi produksi yang hasilnya untuk membiayai kegiatan organisasi surplus oriented. Ekonomi produktif yang dimiliki orsos antara lain usaha koperasi, air isi ulang, pertanian, perkebunan, kesenian anak-anak. 2 kemampuan SDM dalam menjalin relasi dan proposal untuk relaisasi program dan 3 mempunyai hubungan dengan organisasi non pemerintah baik dalam dan luar negeri 4 dipercaya oleh masyarakat. Dalam hal ketuntasan permasalahan kesejahteraan sosial yang dialami oleh penerima pelayanan, ada berbagai hambatan yang dialami. Keadaan ini dapat menghambat lajunya pelayanan kesejahteraan sosial yang diberikan kepada masyarakatklien. Dalam kaitan ini, hambatan antara lain berupa masalah dana operasional yang tidak mencukupi, masalah petugas pelayanan panti yang kurang memahami profesi Organisasi sosial Variabel Baground agama Perkumpulan masyarakat lokal Sumber Dana Rutin  Sumber dana rutin  Jemaat  Pemerintah  Klien yang telah berhasil  NGO yang menaungi Anggota dalam jumlah kecil Pemerintah UEP Sumber Dana Insidental  NGO  Dermawan  Dunia usaha  Masyarakat luas Masyarakat di lingkungannya Jumlah layanan Lebih besar Terbatas di lingkungan Jangkauan Tidak dibatasi pada komunitas lokal Lokal RWKelurahanDesa Tabel 4 Jangkauan dan Kontinuitas Organisasi Sosial 68 Kontribusi Organisasi Sosial dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial pekerjaan sosial, masalah kerjasama antar lembaga. Keadaan tersebut dapat disimak dalam ungkapan klien maupun organisasiyayasan sosial telah mengemukakan harapan berupa pandangan atau saran bagaimana cara mengatasinya. Ada berbagai pandangan atau saran yang dikemukakan klien dan pelaksana misalnya cara pendekatan; harus mendapat banyak bantuan dari pemerintah dan harus partisipatif agar bantuan yang diberikan oleh donatur penuh; Orsos harus punya dana abadi; setiap orsos harus punya badan usaha keterampilan untuk anak-anak yang dapat dikembangkan di masyarakat sehingga setelah keluar benar-benar bisa mandiri; memperhatikan perkembangan belajar; memperhatikan lingkungan panti agar kesehatan terjamin; perlu ada peningkatan dana, sarana dan prasarana panti yang dikemukakan oleh klien. Sementara itu, ada juga yang berpandangan menyarankan: pendekatan kecakapan hidup setelah selesai kuliah, perlu kerjasama dengan lembaga lain untuk penyaluran tenaga kerja; membantu anak jalananpengemis masing-masing; dan Orsos harus mampu; masing- Tari Piring Panti Assalam Manado Pelatihan musik Yayasan Alang-alang Surabaya Sumber: Dok. Peneliti 2010 Gambar 6 Keceriaan anak yang dilayanai dalam panti Al-Khaerat, Manado 69 Kontribusi Organisasi Sosial dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial masing dikemukakan oleh klien. Sebagian kecil lainnya, mengatakan bahwa pelayanan dari Orsos sudah maksimal antara lain mencapai pendidikan tinggi dan mewujudkan cita-citanya, sementara sebanyak mengatakan bahwa pelayanan sudah menuntaskan masalah dirinya sendiri. Ada beberapa Orsos yang berpendapat bahwa kucuran dana bantuan dari pemerintah untuk penyantunan klien tidak merata sehingga ada Orsos tertentu yang berkali-kali mendapatkannya. Sementara itu ada juga Orsos yang sama sekali belum pernah mendapat bantuan dana dari pemerintah. Dengan demikian, Orsos yang belum pernah mendapatkan fasilitas bantuan tersebut berharap agar kesempatan untuk mendapatkannya merata.

5. Manfaat Pelayanan

Manfaat kegiatan pelayanan organisasi sosial pada dasarnya tidak hanya sebatas pada level penerima pelayanan tetapi pemanfaat pelayanan telah sampai pada level kebijakan, dan dunia usaha privat sector. Pada level penerima pelayanan, manfaat yang kegiatan organisasi telah dirasakan oleh penerima pelayanan dan lingkungannya. Pada level kebijakan, pada hakekatnya organisasi sosial telah mengimplementasikan kebijakan pemerintah, sehingga beban negara lebih ringan. a. Manfaat penyelenggaraan pelayanan bagi Penerima Pelayanan Pada level penerima pelayanan, muara pelayanan yang diberikan organisasi sosial adalah peningkatan kesejahteraan sosial penerima pelayanan. Artinya, penerima pelayanan dapat dijadikan sebagai salah satu sumber informasi untuk mengetahui bagaimana kontribusi organisasi. Meskipun disadari bahwa tidak semua kebutuhan dasar minimal penerima pelayanan tidak dapat dipenuhi secara utuh oleh organisasi sosial. 70 Kontribusi Organisasi Sosial dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial Dari hasil observasi terungkap, bahwa pelayanan khususnya pelayanan anak dalam panti yang diberikan mempunyai manfaat besar. Kondisi ini tercermin dari interaksi sosial di antara anak dengan anak, anak dengan pengasuh, bahkan secara cepat mereka berkonunikasi dengan orang luar panti secara baik termasuk dengan para peneliti. Cara berkomunikasi anak dengan orang lain tersebut merupakan salah satu indikasi adanya kesejahteraan diantara anak anak yang ada di panti. Dalam rangka meraih kehidupan anak yang lebih baik masa depan anak, sebenarnya anak pantipondok pesantren mungkin telah lebih siap. Artinya anak panti mempunyai keterampilan tambahan yang secara khusus disiapkan untuk menghadapi persaingan dengan anak-anak yang lain. Bagi anak, manfaat yang lebih dirasakan adalah akses untuk hidup bagi anak, yakni pemberian keterampilan seni budaya dan usaha ekonomi produktif yang dapat dimanfaatkan untuk masa depan, bahkan ada beberapa organisasi yang telah sampai pada penyaluran penerima pelayanan ke lapangan kerja. Berbagai jenis pelayanan yang berkaitan dengan sosial budaya antara lain: musik, tari, drama,bina vokal. Sedangkan keterampilan untuk UEP, antara lain: anak belajar mengurus Koperasi, memasak, perbengkelan, elektronik, menjahit. Dari penelitian ini terungkap bahwa penerima pelayanan umumnya menyatakan bahwa pelayanan yang diterima banyak memberikan manfaat. Manfaat pelayanan telah dirasakan baik secara individual dirinya sendiri maupun manfaat yang lebih luas yakni keluarganya. Kondisi ini tercermin dari pelayanan anak sistem panti. Di satu sisi, kebutuhan dasar penerima layanan seperti permakanan, tempat, pakaian, kesehatan, dan pendidikan telah dapat terpenuhi