- 43 -
SUB BIDANG SUB SUB
BIDANG KEWENANGAN PEMERINTAH
5. Penetapan
Subyek dan
Obyek Redistribusi
Tanah Kelebihan
Maksimum
dan Absentee
serta Pemberian
Ganti Kerugian
Tanah Kelebihan
Maksimum
dan Absentee
1. Penetapan kebijakan, norma,
standar, prosedur dan kriteria penetapan subyek dan obyek
tanah kelebihan maksimum dan absentee.
2. Pembinaan dan pengawasan
penetapan subyek dan obyek tanah kelebihan maksimum dan
absentee.
6. Penetapan
Tanah Ulayat
1. Penetapan kebijakan, norma,
standar, prosedur dan kriteria penetapan
dan penyelesaian
masalah tanah ulayat. 2.
Pembinaan dan pengawasan penetapan
dan penyelesaian
masalah tanah ulayat.
7. Pemanfaatan
dan Penyelesaian
Masalah
Tanah Kosong
1. Penetapan kebijakan, norma,
standar, prosedur dan kriteria pemanfaatan dan penyelesaian
masalah tanah kosong.
2. Pembinaan dan pengawasan
pemanfaatan dan penyelesaian masalah tanah kosong.
8. Pemberian
Izin Membuka Tanah
1. Penetapan kebijakan, norma,
standar, prosedur dan kriteria izin membuka tanah.
2. Pembinaan dan pengawasan
izin membuka tanah.
9. Perencanaan
Penggunaan Tanah
Wilayah Kabupaten Kota
Penetapan kebijakan,
norma, standar, prosedur dan kriteria serta
pelaksanaan pembinaan
dan pengendalian
perencanaan penggunaan
tanah di
wilayah kabupatenkota.
10. Pengaturan,
Penguasaan, dan
Pemilikan Tanah
Land Reform
1. Penetapan kebijakan, norma,
standar, prosedur dan kriteria mengenai
pengaturan, penguasaan dan pemilikan tanah
land reform.
- 44 -
SUB BIDANG SUB SUB
BIDANG KEWENANGAN PEMERINTAH
2. Penyelenggaraan
pengaturan, penguasaan dan pemilikan tanah
land reform. 3.
Pengembangan jaringan data land reform.
4. Pengumpulan dan pemeliharaan
jaringan informasi land reform nasional.
5. Penetapan
kebijakan, pelaksanaan dan pengendalian
konsolidasi tanah. 6.
Pembinaan dan
pengawasan terhadap
penguasaan dan
pemilikan tanah.
11. Penatagunaan Tanah
Land Use Planning
1. Penetapan kebijakan, norma,
standar, prosedur dan kriteria mengenai penatagunaan tanah.
2. Pelaksanaan
pendataan tata
guna tanah. 3.
Pembuatan sistem informasi tata guna tanah.
4. Pembangunan
dan pengembangan
jaringan informasi nasional tata guna
tanah. 5.
Penyusunan dan pelaksanaan rencana tata guna tanah nasional
dan rencana tata ruang nasional. 6.
Pemberian pertimbangan teknis dalam rangka penerbitan izin
lokasiSurat Izin
Penunjukan Penggunaan Tanah SIPPT yang
berskala nasional. 7.
Penetapan kebijakan penertiban, pemberian
sanksi, dan
pemberdayaan tanah
telantar yang merupakan kewenangan
pemerintah pusat.
- 45 -
SUB BIDANG SUB SUB
BIDANG KEWENANGAN PEMERINTAH
8. Penetapan kebijakan, norma,
standar, prosedur dan kriteria pelaksanaan neraca persediaan
tanah.
9. Penetapan
kebijakan pengawasan,
monitoring, dan
pengendalian neraca persediaan, peruntukan,
penggunaan dan
pemanfaatan tanah. 10.
Pemberian sanksi bagi pemegang hak
atas tanah
yang tidak
melaksanakan pemeliharaan
tanah dan lingkungan hidup. 11.
Pembinaan dan
pengawasan terhadap
pelaksanaan penatagunaan tanah
12. Pengurusan
Hak Atas Tanah
1. Penetapan kebijakan, norma,
standar, prosedur dan kriteria mengenai pengurusan hak atas
tanah.
2. Pengembangan
jaringan informasi nasional status tanah.
3. Pelaksanaan pengurusan hak
atas tanah yang merupakan kewenangan pemerintah pusat
sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundangan- undangan.
4. Pencabutan dan pembatalan hak
atas tanah yang merupakan kewenangan pemerintah pusat
sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundangan- undangan.
5. Penetapan kebijakan pengaturan
perbuatan hukum oleh badan- badan hukum sosialkeagamaan,
bank-bank Pemerintahpemerintah
daerah mengenai hak milik, hak pakai,
dan hak pengelolaan.
- 46 -
SUB BIDANG SUB SUB
BIDANG KEWENANGAN PEMERINTAH
6. Pemberian hak atas tanah di
Provinsi Aceh menjadi bagian dalam Rencana Tata Ruang dan
Wilayah Nasional dan Rencana Tata Ruang Wilayah Aceh.
7. Pembinaan
dan pengawasan
terhadap pengurusan hak atas tanah.
13. Survei, Pengukuran