DASAR HUKUM PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI UBIJALAR TAHUN 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian 11 35. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 249PMK.022011 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara dan Lembaga 36. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190PMK.052012 tentang Tata Cara Pembayaran dalam rangka pelaksanaan APBN; 37. Peraturan Menteri keuangan Nomor 214PMK.052013 tentang Bagan Akun Standar 38. Peraturan Menteri keuangan Nomor 168PMK.052015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian NegaraLembaga 39. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 48PermentanOT.140 102006 tentang Pedoman Budidaya Tanaman Pangan Yang Baik dan Benar Good Agriculture Practises; 40. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19PermentanOT.140 32013 tentang Pedoman Administrasi Keuangan kementerian Pertanian. 41. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 511KptsPd.310 92006 tentang Jenis Komoditi Tanaman Binaan Direktorat Jenderal Perkebunan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Direktorat Jenderal Hortikultura 42. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43PermentanOT.01082015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1243 43. Peraturan Menteri Pertanian Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian 12 Nomor.56PermentanPK.110112015 tentang Produksi, Sertifikasi dan Peredaran Benih Bina Tanaman Pangan, dan Tanaman Hijauan Pakan Ternak Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian 13

BAB II SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

A. SASARAN

Untuk memenuhi kebutuhan Tahun 2016 dengan mempertimbangkan terjadinya diversifikasi konsumsi, berkembangnya industri pengolahan, industri pakan ternak dan ekspor, maka sasaran produksi, produktivitas, luas panen dan luas tanam Ubijalar Tahun 2016 dikemukakan pada Tabel 1berikut : Tabel 1 : Sasaran Luas Tanam, Panen, Produktivitas dan Produksi Ubijalar Tahun 2016 No KOMODITI LUAS TANAM HA LUAS PANEN HA PRODUKTIVITAS KUHA PRODUKSI TON 1 Ubijalar 184,936 176,129 153.30 2,700,000 Sasaran produksi ubijalar tahun 2016 sebesar 2.700.000 ton atau meningkat 1,89 dibandingkan sasaran tahun 2015 sebesar 2.650.000 ton, sasaran tanam 184.936 ha atau turun 1,98, sasaran panen 176.129 ha atau turun 1,98, dan produktivitas 153,30 kuha atau meningkat 3,94 , sebagaimana dikemukakan pada Tabel 2berikut : Tabel 2 : Perbandingan Sasaran Ubijalar Tahun 2015 dan Tahun 2016 Uraian Luas Tanam 188,670 Ha 184,936 Ha 3,734 Ha -1.98 Luas Panen 179,685 Ha 176,129 Ha 3,556 Ha -1.98 Produktivitas 147.48 KuHa 153.30 KuHa 5.82 KuHa 3.94 Produksi 2,650,000 Ton 2,700,000 Ton 50,000 Ton 1.89 Sasaran Tahun 2015 Sasaran Tahun 2016 Peningkatan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian 14 Sasaran tersebut dapat dicapai dengan asumsi semua faktor pendukung berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Kendala antar sektoral dalam peningkatan produksi tanaman pangan yang semakin kompleks karena berbagai perubahan dan perkembangan lingkungan strategis diluar sektor pertanian yang amat berpengaruh dalam peningkatan produksi pangan, antara lain Dampak Perubahan Iklim DPI, semakin berkurangnya ketersedian lahan produksi untuk tanaman pangan akibat alih fungsi lahan, berkurangnya ketersediaan air irigasi karena sumber –sumber air yang semakin berkurang dan persaingan penggunaan air diluar sektor pertanian industri dan pemukiman serta laju pertumbuhan penduduk. Permasalahan subsektor tanaman pangan khususnya ubijalaradalah adanya kesenjangan produktivitas ditingkat petani yang cukup besar, dibanding potensi yang seharusnya dicapai. Penyebabnya antara lain penggunaan bibit unggul varietas potensi tinggi ditingkat petani masih rendah, penggunaan pupuk yang belum berimbang dan efisien, penggunaan pupuk organik yang belum populer, budidaya spesifik lokasi masih belum berkembang, pendampingan oleh penyuluh, POPT, PBT dan Peneliti belum optimal, lemahnya akses petani terhadap sumber permodalanpembiayaan usaha serta pasar, dll.

B. STRATEGI

Pencapaian peningkatan produksi ubijalar tahun 2016 dilakukan melalui 4 strategi yaitu: 1 Peningkatan Produktivitas Upaya peningkatan produktivitas dilaksanakan melalui; a penggunaan benihbibit varietas unggul bermutu, b pemupukan secara berimbang, c pengelolaan pengairan, d aplikasi teknologi budidaya seperti, penyiapan lahan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian 15 pengaturan jarak tanam, pemberian mulsa, e pemeliharaan dan sanitasi, f optimalisasi penggunaan alat dan mesin pertanian, dan g perbaikan budidaya, panen dan pasca panen disertai pengawalan, sosialisasi, pemantauan, pendampingan dan koordinasi. 2 Perluasan Areal Tanam dan Optimasi lahan Perluasan areal dilaksanakan melalui; a pemberdayaan atau optimasi lahan keringlahan terlantar pada daerah-daerah transmigrasiPerhutani InhutaniPTPN, b Investasi pihak Swasta, dan c Kemitraan. 3 Pengamanan Produksi Pengamanan produksi dimaksudkan untuk mengurangi dampak perubahan iklim seperti kabanjiran dan kekeringan serta pengendalian organisme penganggu tumbuhan OPT dan pengamanan kualitas produksi dari residu pestisida serta mengurangi kehilangan hasil pada saat penanganan panen dan pasca panen yang masih cukup besar. 4 Peningkatan Manajemen Peningkatan Manajemen diprioritaskan pada kelembagaan penyuluhan, kelompok tani Poktan, Gabungan Kelompok Tani Gapoktan, Koperasi Tani Koptan, Penangkar Benih, Pengusaha Benih, Kios, KUD, Pasar desa, Pedagang, Asosiasi petani, Asosiasi Industri olahan, Asosiasi Benih, UPJA, dan kelembagaan perlindungan tanaman. Tujuan peningkatan manajemen ini adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, kualitas pelayanan serta performa dari kelembagaan tersebut.

C. KEBIJAKAN

Kebijakan Kementerian Pertanian dalam pengelolaan produksi ubijalar adalah 1 meningkatkan produksi ubijalar 2 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian 16 pengembangan komoditas ubi jalar spesifik lokasi, 3 mengembangkan agribisnis Akabi dalam hal ini termasuk ubijalar secara terpadu dengan menumbuhkan peran swasta, koperasi dan BUMN, 4 mendukung gerakan peningkatan diversifikasi pangan, 5 meningkatkan sumber permodalan yang mudah diakses oleh petani, 6 memperbaiki tataniaga akabi dalam hal ini termasuk ubijalar yang kondusif bagi petani. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian 17

BAB III PROGRAM, KEGIATAN DAN OUTPUT PENGELOLAAN

PRODUKSI UBIJALAR

A. PROGRAM DAN KEGIATAN

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan menetapkan program tahun 2016 yaitu Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk Mencapai Swasembada berkelanjutan Padi dan Jagung serta percepatan peningkatan produksi kedelai. Program ini merupakan salah satu program Kementerian Pertanian untuk mewujudkan pemenuhan kebutuhan di sub sektor tanaman pangan.Dalam hal ini, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan melakukan upaya pencapaian produksi dengan prioritas peningkatan produktivitas dan mutu sehingga tercapai swasembada. Dalam mewujudkan pencapaian kinerja program tersebut, kegiatan ekstensifikasi dan Intensifikasi menjadi faktor penentu disamping program lainnya. Namun demikian keberhasilan pencapaian sasaran produksi tanaman pangan, sangat memerlukan dukungan secara integrasi dari berbagai unit kerja lingkup Kementerian Pertanian dan instansi lain dan Pencapaian kinerja program Direktorat Jenderal Tanaman Pangan didukung oleh pencapaian kinerja kegiatan dari Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi dalam program Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi. Dalam upaya peningkatan produksi ubijalar, maka ditetapkan sasaran produksi ubijalar tahun 2016 sebesar 2.700.000 ton, meningkat 21,68 dari ARAM II 2015 sebesar 2.218.992 ton. Untuk mencapai sasaran produksi tersebut ditempuh melalui Peningkatan Produktivitas pada areal tanam yang selama ini telah terbiasa melakukan budidaya ubijalardan Perluasan Areal Tanam yang diarahkan merupakan lahan areal tanam baru diluar