DUKUNGAN PELAKSANAAN PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI UBIJALAR TAHUN 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian 60 1 Pembinaan dilakukan secara periodik mulai dari persiapan sampai dengan panen secara berjenjang mulai dari Pusat, Provinsi, KabupatenKota dan Kecamatan serta Desa. 2 Provinsi melakukan pembinaan pelaksanaan pengembangan ubijalar di KabupatenKota 2 kali per musim tanam atau disesuaikan dengan ketersediaan dana yang ada. 3 KabupatenKota melakukan pembinaan pelaksanaan pengembangan ubijalar di tingkat lapangankelompok tani pelaksana pengembangan ubijalar 3 kali per musim tanam atau disesuaikan dengan ketersediaan dana yang ada.

c. Pengawasan

Kegiatan pengawasan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengurangi dan atau menghindari masalah yang berhubungan dengan penyalahgunaan wewenang, kebocoran dan pemborosan keuangan negara, pungutan liar, atau bentuk penyelewengan lainnya. Bentuk pengawasan bantuan pemerintah kegiatan pengelolaan produksi ubijalar berupa pengendalian intern, pengawasan fungsional internal, dan pengawasan eksternal. yang berhak melakukan pengawasan internal program bantuan sarana produksi adalah Inspektorat Jenderal Itjen Kementerian Pertanian dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan BPKP, sedangkan pengawas eksternal adalah Badan Pemeriksa Keuangan BPK. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian 61 1 Pengendalian Intern Pengendalian intern adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai satker untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi. 2 Pengawasan Fungsional Internal Instansi pengawas fungsional kegiatan Bantuan sarana produksi secara internal adalah Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian dan BPKP. Instansi ini juga bertanggung jawab untuk melakukan audit sesuai kebutuhan atau sesuai permintaan instansi yang akan diaudit terhadap pemanfaatan dana bantuan sarana produksi. Audit bantuan sarana produksi dilaksanakan untuk memberikan keyakinan tentang pencapaian kinerja bantuan sarana produksi pada masing-masing tingkatan Kementerian Pertanian, provinsi, kabupaten kota dan Kelompok tanigapoktan serta keyakinan pelaksanaan pemberian bantuan sarana produksi telah sesuai dengan ketentuan. Audit kinerja program pemberian bantuan sarana produksi menggunakan 4 empat tepat yaitu 1 tepat sasaran, 2 tepat waktu, 3 tepat jumlah, dan 4 tepat guna. Selain empat tepat, audit juga melihat apakah pelaksanaan bantuan sarana produksi sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku terutama petunjuk teknis bantuan sarana produksi. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian 62 3 Pengawasan Eksternal Instansi pengawas eksternal kegiatan bantuan sarana produksi adalah pengawasan fungsional yang dilakukan oleh tim audit keuangan yang berwenang, yaitu Badan Pemeriksa Keuangan BPK. Instansi ini juga bertanggung jawab untuk melakukan audit sesuai dengan kebutuhan atau permintaan instansi yang akan diaudit terhadap pelaksanaan dan pemanfaatan dana bantuan sarana produksi. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian 63

BAB V PENGENDALIAN, MONITORING, EVALUASI DAN

PELAPORAN

A. PENGENDALIAN

Pengendalian kegiatan dilakukan oleh Kuasa Pengguna Anggaran KPA dan Pejabat Pembuat Komitmen PPK. Proses pengendalian di setiap wilayah direncanakan dan diatur oleh masing-masing instansi. Pengendalian dilaksanakan secara berjenjang oleh Pusat, Dinas Pertanian Provinsi dan Dinas Pertanian KabupatenKota bersama pihak terkait. Pengendalian dilaksanakan secara periodik mulai dari persiapan sampai dengan panen. Pengendalian meliputi perkembangan pelaksanaan program dan kegiatan pencapaian produksi ubijalar tahun 2016. Pengawasan dilakukan oleh pemerintah melalui aparat pengawas fungsional Inspektorat Jenderal, Inspektorat Daerah, maupun lembaga atau instansi pengawas lainnya dan pengawasan oleh masyarakat, sehingga diperlukan penyebarluasan informasi kepada pihak yang terkait penyuluh pertanian, pengurus kelompok, anggota kelompok, tokoh masyarakat, organisasi petani, LSM, aparat instansi di daerah, perangkat pemerintahan mulai dari desa sampai kecamatan, anggota lembaga legislatif dan lembaga lainnya. Ada 7 tujuh tahapan kritis yang perlu diperhatikan, yaitu: 1. Tahap sosialisasi yang dilakukan oleh Tim PengarahPembina dii PusatProvinsi dan Tim Teknis di KabupatenKota; Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian 64 2. Tahap persiapan pelaksanaan seleksi calon kelompok sasaran dan calon lokasi yang dilakukan oleh Tim Teknis di KabupatenKota; 3. Tahap pemilihan penyedia barang dan transferpenyaluran dana bantuan sosial ke rekening kelompok; 4. Tahap pencairan dana bantuan dan penyaluran barang yang dilakukan oleh kelompok; 5. Tahap kebenaran serta ketepatan pemanfaatan dana bantuan sosial yang dilakukan oleh kelompok; 6. Tahap pengembangan usaha produktif yang dilakukan oleh kelompok; 7. Tahap evaluasi dan pelaporan pertanggungjawaban output, outcome, benefit dan impact.

B. MONITORING

Dalam upaya meningkatkan efektivitas pengawalan program dan kegiatan peningkatan produksi ubijalar tahun 2016, maka dilakukan pelaksanaan monitoring perkembangan penyaluran bansos kepada kelompok tani penerima bantuan oleh Pejabat Pembuat Komitmen PPK, dan realisasi tanam dan panen kedelai oleh ketua kelompok tani atau petugas lapangan. Proses pelaksanaan monitoring sebagai berikut : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian 65 1. Perkembangan Penyaluran bantuan pemerintah a. PPK Satker Tugas pembantuan, mengirimkan data transfer Bansos meliputi data kelompok tani dan nilai bantuan. b. Waktu pengiriman sesuai dengan pengajuan SPPD, yang diajukan oleh PPK kepada penerbit SPM. c. Data dikirim ke Direktorat Budidaya Aneka kacang dan Umbi, Direktorat Jenderal tanaman Pangan, melalui email subdit_umbilainnyayahoo.com atau direktorat.bukabigmail.com 2. Realisasi tanam dan panen Program pengembangan ubijalar a. Ketua kelompok tani mengirimkan data tanggal realisasi tanam, realisasi panen dan produktivitas ke pusat, melalui penyuluh setempat yang kemudian disampaikan ke Dinas Kabupaten dan diteruskan ke Dinas Propinsi melalu email subdit_umbilainnyayahoo.com b. Waktu penyampaian data dilakukan pada saat akan tanam dan panen c. Sosialisasi akan dilakukan oleh petugas Pusat, Provinsi, Kabupaten dan Kecamatan.

C. EVALUASI

Pemantauan dan evaluasi dilakukan untuk mengidentifikasi berbagai permasalahan yang mungkin timbul maupun tingkat keberhasilan yang dapat dicapai dalam pelaksanaan program dan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian 66 kegiatan sehingga dapat dilakukan tindakan korektif sedini mungkin. Pemantauan dan Evaluasi dilaksanakan secara berjenjang oleh Pusat, Dinas Pertanian Provinsi dan Dinas Pertanian KabupatenKota. Kegiatan pemantauan dan evaluasi dilaksanakan secara periodik dan berjenjang sesuai dengan tahapan kegiatan pengembangan usaha kelompok yang dilakukan dari awal kegiatan sampai dengan akhir kegiatan. Evaluasi meliputi: 1 komponen kegiatan dalam mendukung pencapaian produksi ubijalar tahun 2016, 2 tingkat pencapaian sasaran areal dan produksi, 3 kenaikan tingkat produktivitas dan produksi, 4 permasalahan yang timbul di tingkat lapang, 5 kegiatan pendukung lainnya.

D. PELAPORAN

Kegiatan pelaporan dilaksanakan oleh petugas Provinsi, KabupatenKota, Kecamatan dan ketua kelompoktani secara periodik setiap bulan. Pelaporan dilakukan secara berjenjang yaitu dari Ketua kelompoktani ke penyuluh lapangan ke KabupatenKota, Provinsi dan pusat. 1. Laporan Kegiatan Pelaporan kegiatan meliputi laporan pelaksanaan program, pelaksanaan kegiatan, penyampaian data dan informasi dan laporan akhir pelaksanaan program dan kegiatan yang memuat evaluasi, kesimpulan, saran serta data dukung lainnya sebagaimana dalam format laporan terlampir Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian 67 2. Laporan Program a. Sasaran tanam, panen, produktivitas dan produksi bulanan 1 Pusat, Provinsi dan KabKota merencanakan dan membuat laporan blanko sasaran tanam, panen, produktivitas dan produksi ubijalar tahun 2016 2 Laporan sasaran tanam, panen, produktivitas dan produksi ubijalar tahun 2016 KabKota di laporkan ke Provinsi 3 Provinsi mengirim laporan sasaran tanam, panen, produktivitas dan produksi ubijalar tahun 2016 ke Pusat b. Realisasi tanam, panen, produktivitas dan produksi bulanan 1 Petugas Penyuluh dan Babinsa meminta laporan realisasi tanam atau panen kepada ketua Kelompok Tani, selanjutnya dikompilasi dan dilaporkan ke atasan masing-masing di Kabupaten. Babinsa ke Dandim c.q. Pasiter di Kodim dan Dinas Pertanian kabupaten. 2 KabupatenKota mengirimkan laporan blanko realisasi tanam, panen, produktivitas dan produksi kedelai bulanan tahun 2016 ke Provinsi. Kodim ke KoremKodam dan Dinas Pertanian Kab ke Dinas Pertanian Provinsi.