Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian
60
1 Pembinaan dilakukan secara periodik mulai dari
persiapan sampai dengan panen secara berjenjang mulai dari Pusat, Provinsi, KabupatenKota dan
Kecamatan serta Desa. 2
Provinsi melakukan
pembinaan pelaksanaan
pengembangan ubijalar di KabupatenKota 2 kali per musim tanam atau disesuaikan dengan ketersediaan
dana yang ada. 3
KabupatenKota melakukan pembinaan pelaksanaan pengembangan ubijalar di tingkat lapangankelompok
tani pelaksana pengembangan ubijalar 3 kali per musim tanam atau disesuaikan dengan ketersediaan dana
yang ada.
c. Pengawasan
Kegiatan pengawasan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengurangi dan atau menghindari masalah yang
berhubungan dengan
penyalahgunaan wewenang,
kebocoran dan pemborosan keuangan negara, pungutan liar, atau bentuk penyelewengan lainnya. Bentuk
pengawasan bantuan pemerintah kegiatan pengelolaan produksi ubijalar berupa pengendalian intern, pengawasan
fungsional internal, dan pengawasan eksternal. yang berhak melakukan pengawasan internal program
bantuan sarana produksi adalah Inspektorat Jenderal Itjen Kementerian Pertanian dan Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan BPKP, sedangkan pengawas eksternal adalah Badan Pemeriksa Keuangan
BPK.
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian
61
1 Pengendalian Intern
Pengendalian intern adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus
menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai satker untuk
memberikan keyakinan
memadai atas
tercapainya tujuan organisasi.
2 Pengawasan Fungsional Internal
Instansi pengawas fungsional kegiatan Bantuan sarana produksi secara internal adalah Inspektorat
Jenderal Kementerian Pertanian dan BPKP. Instansi ini juga bertanggung jawab untuk melakukan audit
sesuai kebutuhan atau sesuai permintaan instansi yang akan diaudit terhadap pemanfaatan dana
bantuan sarana produksi. Audit bantuan sarana produksi dilaksanakan untuk memberikan keyakinan
tentang pencapaian kinerja bantuan sarana produksi pada
masing-masing tingkatan
Kementerian Pertanian, provinsi, kabupaten kota dan Kelompok
tanigapoktan serta
keyakinan pelaksanaan
pemberian bantuan sarana produksi telah sesuai dengan ketentuan. Audit kinerja program pemberian
bantuan sarana produksi menggunakan 4 empat
tepat yaitu 1 tepat sasaran, 2 tepat waktu, 3 tepat jumlah, dan 4 tepat guna. Selain empat tepat, audit
juga melihat apakah pelaksanaan bantuan sarana produksi sudah sesuai dengan ketentuan yang
berlaku terutama petunjuk teknis bantuan sarana produksi.
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian
62
3 Pengawasan Eksternal
Instansi pengawas eksternal kegiatan bantuan sarana produksi
adalah pengawasan
fungsional yang
dilakukan oleh tim audit keuangan yang berwenang, yaitu Badan Pemeriksa Keuangan BPK. Instansi ini
juga bertanggung jawab untuk melakukan audit sesuai dengan kebutuhan atau permintaan instansi yang
akan diaudit terhadap pelaksanaan dan pemanfaatan
dana bantuan sarana produksi.
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian
63
BAB V PENGENDALIAN, MONITORING, EVALUASI DAN
PELAPORAN
A. PENGENDALIAN
Pengendalian kegiatan dilakukan oleh Kuasa Pengguna Anggaran KPA dan Pejabat Pembuat Komitmen PPK.
Proses pengendalian di setiap wilayah direncanakan dan diatur oleh masing-masing instansi. Pengendalian dilaksanakan secara
berjenjang oleh Pusat, Dinas Pertanian Provinsi dan Dinas Pertanian KabupatenKota bersama pihak terkait. Pengendalian
dilaksanakan secara periodik mulai dari persiapan sampai dengan panen. Pengendalian meliputi perkembangan pelaksanaan
program dan kegiatan pencapaian produksi ubijalar tahun 2016. Pengawasan dilakukan oleh pemerintah melalui aparat pengawas
fungsional Inspektorat Jenderal, Inspektorat Daerah, maupun lembaga atau instansi pengawas lainnya dan pengawasan oleh
masyarakat, sehingga diperlukan penyebarluasan informasi kepada pihak yang terkait penyuluh pertanian, pengurus
kelompok, anggota kelompok, tokoh masyarakat, organisasi petani, LSM, aparat instansi di daerah, perangkat pemerintahan
mulai dari desa sampai kecamatan, anggota lembaga legislatif dan lembaga lainnya.
Ada 7 tujuh tahapan kritis yang perlu diperhatikan, yaitu: 1. Tahap sosialisasi yang dilakukan oleh Tim PengarahPembina
dii PusatProvinsi dan Tim Teknis di KabupatenKota;
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian
64
2. Tahap persiapan pelaksanaan seleksi calon kelompok sasaran dan calon lokasi yang dilakukan oleh Tim Teknis di
KabupatenKota; 3. Tahap pemilihan penyedia barang dan transferpenyaluran
dana bantuan sosial ke rekening kelompok; 4. Tahap pencairan dana bantuan dan penyaluran barang yang
dilakukan oleh kelompok; 5. Tahap kebenaran serta ketepatan pemanfaatan dana bantuan
sosial yang dilakukan oleh kelompok; 6. Tahap pengembangan usaha produktif yang dilakukan oleh
kelompok; 7. Tahap evaluasi dan pelaporan pertanggungjawaban output,
outcome, benefit dan impact.
B. MONITORING
Dalam upaya meningkatkan efektivitas pengawalan program dan kegiatan peningkatan produksi ubijalar tahun 2016, maka
dilakukan pelaksanaan monitoring perkembangan penyaluran bansos kepada kelompok tani penerima bantuan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen PPK, dan realisasi tanam dan panen kedelai oleh ketua kelompok tani atau petugas lapangan. Proses
pelaksanaan monitoring sebagai berikut :
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian
65
1. Perkembangan Penyaluran bantuan pemerintah a. PPK Satker Tugas pembantuan, mengirimkan data
transfer Bansos meliputi data kelompok tani dan nilai bantuan.
b. Waktu pengiriman sesuai dengan pengajuan SPPD, yang diajukan oleh PPK kepada penerbit SPM.
c. Data dikirim ke Direktorat Budidaya Aneka kacang dan Umbi, Direktorat Jenderal tanaman Pangan, melalui
email subdit_umbilainnyayahoo.com
atau direktorat.bukabigmail.com
2. Realisasi tanam dan panen Program pengembangan ubijalar a. Ketua kelompok tani mengirimkan data tanggal realisasi
tanam, realisasi panen dan produktivitas ke pusat, melalui penyuluh setempat yang kemudian disampaikan
ke Dinas Kabupaten dan diteruskan ke Dinas Propinsi melalu email subdit_umbilainnyayahoo.com
b. Waktu penyampaian data dilakukan pada saat akan tanam dan panen
c. Sosialisasi akan dilakukan oleh petugas Pusat, Provinsi, Kabupaten dan Kecamatan.
C. EVALUASI
Pemantauan dan evaluasi dilakukan untuk mengidentifikasi berbagai permasalahan yang mungkin timbul maupun tingkat
keberhasilan yang dapat dicapai dalam pelaksanaan program dan
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian
66
kegiatan sehingga dapat dilakukan tindakan korektif sedini mungkin. Pemantauan dan Evaluasi dilaksanakan secara
berjenjang oleh Pusat, Dinas Pertanian Provinsi dan Dinas Pertanian KabupatenKota.
Kegiatan pemantauan dan evaluasi dilaksanakan secara periodik dan berjenjang sesuai dengan tahapan kegiatan pengembangan
usaha kelompok yang dilakukan dari awal kegiatan sampai dengan akhir kegiatan. Evaluasi meliputi: 1 komponen kegiatan
dalam mendukung pencapaian produksi ubijalar tahun 2016, 2 tingkat pencapaian sasaran areal dan produksi, 3 kenaikan
tingkat produktivitas dan produksi, 4 permasalahan yang timbul di tingkat lapang, 5 kegiatan pendukung lainnya.
D. PELAPORAN
Kegiatan pelaporan dilaksanakan oleh petugas Provinsi, KabupatenKota, Kecamatan dan ketua kelompoktani secara
periodik setiap bulan. Pelaporan dilakukan secara berjenjang yaitu dari Ketua kelompoktani ke penyuluh lapangan ke
KabupatenKota, Provinsi dan pusat. 1.
Laporan Kegiatan Pelaporan kegiatan meliputi laporan pelaksanaan program,
pelaksanaan kegiatan, penyampaian data dan informasi dan laporan akhir pelaksanaan program dan kegiatan yang
memuat evaluasi, kesimpulan, saran serta data dukung lainnya sebagaimana dalam format laporan terlampir
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian
67
2. Laporan Program
a. Sasaran tanam, panen, produktivitas dan produksi
bulanan 1
Pusat, Provinsi dan KabKota merencanakan dan membuat laporan blanko sasaran tanam, panen,
produktivitas dan produksi ubijalar tahun 2016 2
Laporan sasaran tanam, panen, produktivitas dan produksi ubijalar tahun 2016 KabKota di laporkan
ke Provinsi 3
Provinsi mengirim laporan sasaran tanam, panen, produktivitas dan produksi ubijalar tahun 2016 ke
Pusat b.
Realisasi tanam, panen, produktivitas dan produksi bulanan
1 Petugas Penyuluh dan Babinsa meminta laporan
realisasi tanam atau panen kepada ketua Kelompok Tani, selanjutnya dikompilasi dan
dilaporkan ke atasan masing-masing di Kabupaten. Babinsa ke Dandim c.q. Pasiter di Kodim dan Dinas
Pertanian kabupaten. 2
KabupatenKota mengirimkan
laporan blanko
realisasi tanam, panen, produktivitas dan produksi kedelai bulanan tahun 2016 ke Provinsi. Kodim ke
KoremKodam dan Dinas Pertanian Kab ke Dinas Pertanian Provinsi.