STRATEGI PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI UBIJALAR TAHUN 2016

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian 18 areal tanam yang sudah terbiasa bertanam ubijalar. Skenario pencapaian sasaran produksi seprti pada tabel 3, berikut: Tabel 3. Skenario Peningkatan Produksi Ubijalar tahun 2016 NO URAIAN LUAS TANAM LUAS PANEN PROVITAS PRODUKSI Ha Ha KuHa Ton 1 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS 167,685 159,301 154.65 2,463,651 - Pembinaan Swadaya Masyarakat 164,485 156,261 154.44 2,413,301 - CF-SKR 500 475 169.00 8,028 - Pengembangan Wilayah Timur 2,700 2,565 165.00 42,323 2 PERLUASAN AREAL TANAM 17,251 16,828 140.45 236,349 - Promosi Investasi 10,000 9,940 155.00 154,067 - Pemanfaatan Lahan 7,251 6,888 119.45 82,283 Perkebunan, Kehutanan, dll JUMLAH 1 + 2 184,936 176,129 153.30 2,700,000 Skenario pencapaian produksi 2016 dapat terealisasi apabila seluruh faktor kunci dan pendukung peningkatan produksi berikut ini dapat dipenuhi: a. Fasilitasi pemerintah dalam penyediaan bantuan sarana produksi. b. Penyediaan anggaran dan pembiayaan c. Kondisi iklim yang mendukung pertanaman ubijalar d. Dukungan nyata pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan

B. URAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN

Kegiatan pengembangan ubijalar yang dibiayai oleh APBN 2016 adalah pengembangan ubijalar seluas 2.700 hektar dan 500 hektar dibiayai dari CF-SKR. Sedangkan untuk Pembinaan swadaya masyarakat seluas 164.485 ha, Promosi Investasi 10.000 ha, dan pemanfaatan lahan perkebunan, kehutanan dll seluas 7.251ha sehingga sasaran produksi ubijalar 2016 diharapkan akan tercapai sebesar 2.700.000 ton. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian 19 Pelaksanaan kegiatan pengembangan ubijalar tahun 2016 yang dialokasikan di daerah maupun dukungan kegiatan yang dialokasikan di pusat sebagai berikut:

1. Pengembangan Ubijalar

Pengembangan budidaya ubijalar tahun 2016 dilaksanakan melalui dua pendekatan yaitu 1 pendekatan perbaikan teknologi budidaya dan 2 dalam rangka mendukung pengembangan diversifikasi pangan. Pelaksanaan pengembangan ubijalar dilaksanakan di 4 provinsi 28 kabupaten wilayah timur seluas 2.700 hektar dari dana APBN dan di 4 provinsi 9 kabupaten seluas 500 hektar dari dana CF- SKR. Sasaran pelaksanaan pengembangan ubijalar melalui percontohan pengembangan seluas 2.700 hektar dana APBN dan 500 hektar dana CF-SKR. Satu unit areal percontohan ubijalar seluas antara 25 hektar. Fasilitasi yang diberikan pemerintah kepada kelompok taniGabungan Kelompok tani adalah paket sarana produksi berupa pupuk Urea, SP-36, NPK dan organik dan diutamakan menggunakan pupuk bersubsidi. Dana yang disediakan untuk bantuan saprodi pengembangan ubijalar perhektar maksimal sebesar Rp. 3.689.000,-yang berasal dari APBN Tugas Pembantuan Tanaman Pangan Tahun 2016 dan Rp. 3.086.000,-yang berasal dari dana CF-SKR. Komponen sarana produksi dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik lokasi sesuai peraturan dan rekomendasi yang berlaku yang telah ditetapkan oleh masing-masing daerah. Apabila dana saprodi tidak tercukupi dapat dipenuhi melalui APBD atau sumber lainnya, tetapi apabila dana bantuan saprodi berlebihan, agar disetor kembali ke Kas Negara. Sedangkan untuk penyediaan bibit benih dipenuhi oleh swadaya masyarakat dengan syarat