Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian
36
pemanfaatan semua sarana dan prasarana seperti air, benih unggul, pupuk dan pestisida .
r Pengembangan adalah Suatu areal pertanaman dengan
luasan tertentu yang dapat menjadi pusat percontohan bagi petani dan masyarakat sekitarnya dalam upaya
peningkatan produktifitas yang signifikan.
s Varietas unggul adalah varietas yang telah dilepas oleh
Pemerintah baik berupa varietas baru maupun varietas lokal yang mempunyai kelebihan dalam potensi hasil
danatau sifat-sifat lainnya.
t Benih varietas unggul bersertifikat adalah benih bina
yang telah disertifikasi.
u Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA,
adalah MenteriPimpinan Lembaga yang bertanggung jawab atas penggunaan anggaran pada kementerian
NegaraLembaga yang bersangkutan.
v Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut
KPA adalah pejabat yang memperoleh kuasa dari PA untuk melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggung
jawab penggunaan
anggaran pada
Kementerian Negaralembaga yang bersangkutan
w Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut
PPK adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh PAKuasa PA untuk mengambil keputusan danatau
tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran atas beban APBN
2 Dasar Hukum
Dasar hukum pelaksanaan Pengelolaan Produksi Ubijalar 2016 sebagai berikut:
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian
37
1. Undang-Undang Nomor
1 Tahun
2004 tentang
Perbendaharaan Negara; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang
Tata cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2013 Nomor 103, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5423;
3. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah, sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas
Perubahan Presiden Nomor 54 Tahun 2010; 4. Peraturan Presiden Nomor 172 tahun 2014, tentang
Perubahan ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 54 tahun
2010, tentang
Pengadaan BarangJasa
Pemerintah. 5. Peraturan Presiden No.4 tahun 2015, Perubahan
keempat atas Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010, tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah
6. Peraturan Menteri keuangan Nomor 168PMK.052015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan
Pemerintah pada Kementerian NegaraLembaga
3 Arah Pemberian Bantuan Pemerintah
Bentuk bantuan pemerintah terdiri dari 7 bentuk bantuan, meliputi Pemberian Penghargaan; Bea siswa; Tunjangan
profesi guru dan tunjangan lainnya; Bantuan operasional; Bantuan SaranaPrasarana; bantuan rehabilitasipembangunan
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian
38
gedungbangunan; dan Bantuan lainnya yang memiliki karakteristik Bantuan Pemerintah yang ditetapkan oleh
Pengguna Anggaran PA. Bentuk Bantuan Pemerintah dan bantuan hibah CF-SKR
kegiatan pengelolaan produksi ubijalar adalah Bantuan SaranaPrasarana, berupa bantuan paket sarana produksi
terdiri dari pupuk an organik bersubsidi NPK, SP-36, urea, pupuk organik, Herbisida, dan komponen sarana produksi
lainnya sesuai spesifikasi lokasi, yang diberikan kepada kelompok taniGabungan kelompok tani pelaksana kegiatan
intensifikasi dan ekstensifikasi secara gratis. Jumlah luas areal tanam yang dialokasikan bantuan sarana
produksi kegiatan pengembangan ubijalar seluas 2.700 hektar dari dana APBN yang tersebar di 4 Provinsi, 28
KabupatenKota wilayah timur dan 500 hektar dari dana hibah CF-SKR tersebar di 4 provinsi 9 KabupatenKota.
Tipe lahan dapat berupa lahan sawah irigasi, sawah tadah hujan, lahan kering, bebas dari bencana kekeringan,
kebanjiran dan sengketa. Lokasi mempunyai potensi untuk pengembangan ubijalar dan anggota kelompok taninya
responsif terhadap penerapan teknologi. Hamparan terkecil untuk kegiatan pengembangan ubijalar minimal 5 ha.
Dengan diberikannya bantuan sarana produksi, akan mendukung peningkatan produksi ubijalar, peningkatan
pendapatan dan kesejahteraan petani.
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian
39
D. PEMANFAATAN DAN PERSYARATAN PENERIMA BANTUAN PEMERINTAH
PROGRAM PENGELOLAAN
PRODUKSI UBIJALAR
1. Pemanfaatan Bantuan Pemerintah
Bantuan Pemerintah
pengelolaan produksi
ubijalar dialokasikan untuk pelaksanaan kegiatan pengembangan
ubijalar, dengan tujuan sebagai berikut:
1 Mendorong petani menerapkan teknologi budidaya ubijalar
sesuai rekomendasi, untuk mencapai tingkat produktivitas tinggi
2 Meningkatkan minat dan motivasi petani berusaha tani
ubijalar 3
Meringankan beban petani dalam mengeluarkan biaya usaha tani ubijalar
4 Besaran dana yang akan diberikan kepada kelompok
taniGapoktan pelaksana
pengembangan ubijalar
maksimal sebesar Rp. 3.689.000,- per hektar sudah termasuk pajak,
5 Bantuan pemerintah diperuntukan bagi pengadaan Sarana
produksi yang diberikan yaitu pupuk an organik bersubsidi,
pupuk organik dan herbisida.
6 Alokasi paket bantuan per hektar meliputi Jenis , volume,
dan harga bantuan sarana produksi ditetapkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran KPA masing-masing Satker.
7 Komponen sarana produksi yang diberikan disesuaikan
dengan kebutuhan dimasing masing daerah berdasarkan rekomendasi teknis setempat spesifik lokasi. harga
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian
40
setiap komponen saprodi disesuaikan dengan harga yang berlaku di daerah masing-masing.
8 Apabila dana bantuan saprodi setelah dilaksanakan
pengadaan masih tersisa, maka sisa dana tersebut harus disetor ke Kas Negara.
2. Persyaratan Penerima Bantuan Pemerintah
Penerima bantuan pemerintah pengelolaan produksi ubijalar, dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan adalah kelompok
tani Gapoktan yang telah ditetapkan untuk melaksanakan kegiatan pengembangan ubijalar. Seleksi dan Penetapan
kelompok tani penerima bantuan, ditetapkan oleh Pejabat Pembuat komitmen PPK melalui Surat Keputusan penerima
bantuan pemerintah berdasarkan hasil seleksi dan disahkan oleh KPA sebagai dasar pemberian bantuan. Surat Keputusan
Penerima bantuan paling sedikit memuat Identitas penerima Bantuan; Jumlah Barang danatau nilai uang; Nomor rekening
penerima bantuan untuk Bantuan Pemerintah dalam bentuk uang.
Persyaratan kelompok tanigapoktan penerima bantuan pemerintah masing-masing kegiatan sebagai berikut:
Persyaratan Kelompok tanigapoktan penerima bantuan pemerintah yang melaksanakan kegiatan pengembangan
ubijalar adalah sebagai berikut : 1
Kelompok taniGapoktan yang aktif mempunyai lahan ataupun penggarappenyewa dan mau menerima teknologi
baru
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian
41
2 Kelompok taniGapoktan masih aktif dan mempunyai
kepengurusan yang lengkap yaitu Ketua, Sekretaris dan Bendahara, diusahakan lahan usaha taninya berada
dalam satu hamparan 3
kelompok taniGapoktan dengan kemampuan penerapan teknologi usaha taninya masih belum optimal sehingga
produktivitas yang dihasilkan rendah bila dibandingkan dengan potensi hasil dari varietas yang ditanam, namun
masih berpeluang untuk ditingkatkan dengan penerapan teknologi usahatani yang lebih baik.
4 Bagi kelompok taniGapoktan yang menerima bantuan
pemerintah dalam bentuk uang, maka kelompok tani harus mampu
mengelola Bantuan
pemerintah meliputi,
pengeloaan keuangan,
pengadaan barang
secara transparan, efektif dan efisien, penyaluran bantuan kepada
anggotanya, penatausahaan uang dan barang, penyetoran pajak, pembuatan laporan, dan pertanggung jawaban
pemanfaatan bantuan. Bersedia mengadakan perjanjian kerjasama dengan Pejabat Pembuat Komitmen, membuat
Berita acara serah terima barang, menyusun laporan, menyetorkan pajak dan sisa uang yang tidak dimanfatkan
5 Bersedia
mengikuti seluruh
rangkaian kegiatan
pengembangan ubijalar 6
Wajib mengikuti
setiap tahap
pertanaman dan
mengaplikasikan kombinasi komponen teknologi spesifik lokasi sesuai petunjuk teknis.
7 Kelompok
tani gapoktan
pelaksana program
pengembangan ubijalar
ditetapkan dengan
Surat
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian
42
Keputusan PPK dan disyahkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran KPA. Surat Keputusan Penerima bantuan
paling sedikit memuat Identitas penerima Bantuan; Jumlah Barang danatau nilai uang; Nomor rekening penerima
bantuan untuk Bantuan Pemerintah dalam bentuk uang. 8
Jika Bantuan diterima dalam bentuk uang, maka kelompok taniPoktan
harus memiliki
rekening yang
masih berlakumasih aktif di Bank Pemerintah BUMN atau
BUMD Bank Daerah yang terdekat dan bagi kelompok tani yang belum memiliki, haruswajib membuka rekening
di bank. Rekening bank dapat berupa rekening kelompok tani ataupun rekening gabungan kelompok tani gapoktan.
Jika menggunakan rekening gapoktan
mekanisme pengaturan antar kelompok tani diatur lebih lanjut oleh
PPK disyahkan oleh KPA.
3. Cara Penetapan Penerima Bantuan Pemerintah
Pejabat Pembuat Komitmen PPK melakukan seleksi penerima
Bantuan Pemerintah
berdasarkan kriteriapersyaratan yang telah ditetapkan di dalam Petunjuk
Teknis . Berdasarkan hasil seleksi tersebut, PPK menetapkan Surat
Keputusan penerima bantuan pemerintah dan disahkan oleh KPA sebagai dasar pemberian bantuan . Surat Keputusan,
paling sedikit memuat: a Identitas penerima bantuan;
b Jumlah barang danatau nilai uang;
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian
43
c Nomor rekening penerima bantuan untuk Bantuan Pemerintah dalam bentuk uang.
4. Seleksi penerima bantuan pemerintah
Seleksi penerima bantuan pemerintah pengelolaan produksi ubijalar secara umum meliput; seleksi administrasi dan seleksi
aspek teknis dengan tahapan meliputi seleksi daftar panjang long-list, daftar sedang medium-list dan daftar pendek
short-list. Tahapan seleksi penerima bantuan pemerintah sebagai
berikut: a
Merekapitulasi seluruh usulanproposal yang masuk dalam e-proposal dan atau manual menjadi daftar long-list calon
penerima Bantuan Pemerintah. b
Berdasarkan daftar panjang long-list dilakukan proses seleksi administrasi meliputi meliputi verifikasi nama
kelompok, nama ketua kelompok, alamat kelompok, jenis usaha kelompok, besarnya usulan dana Bantuan
Pemerintah, sesuai dengan data yang terdapat di dalam usulanproposal.
c Bagi calon Penerima bantuan pemerintah yang lulus
seleksi administrasi direkapitulasi ke dalam daftar sedang medium-list.
d Berdasarkan daftar sedang medium-list, Tim Teknis
melakukan seleksi
aspek teknis
dengan cara
verifikasimembandingkan kesesuaian antara kondisi di lapangan dengan data usulanproposal.