Perbandingan Grafik Konsentrasi CO

4.3 Perbandingan Grafik Konsentrasi CO

2 pada Cross Ventilation dan Single-sided Ventilation. Pengukuran pengaruh sistem ventilasi alami pada sistem cross ventilation dilakukan selama 2 hari yaitu pada tanggal 26 Mei 2014 dan 2 Juni 2014. Dari 2 hari pengukuran ini diperoleh bahwa range konsentrasi CO 2 pada sistem cross ventilation berkisar antara 437 ppm – 2.336 ppm pada tanggal 2 Juni, range konsentrasi CO 2 tidak melewati 1.000 ppm. Meskipun range konsentrasi CO 2 yang diukur cukup tinggi akibat peningkatan aktivitas siswa, namun konsentrasi CO 2 pada sistem cross ventilation ketika aktivitas belajar normal cenderung berada pada range 400 ppm – 600 ppm. Pengukuran pengaruh sistem ventilasi alami pada sistem single-sided ventilation dilakukan selama 3 hari, yaitu 28 Mei 2014, 3 Juni 2014, dan 4 Juni 2014. Range konsentrasi CO 2 pada sistem ini berkisar antara 416 ppm – 2.363 ppm. Pengukuran konsentrasi CO 2 pada tanggal 28 Mei 2014 cenderung lebih rendah dan hampir sama ketika sistem cross ventilation dikarenakan terdapat 2 buah jendela yang berada dalam kondisi terbuka tidak berkaca. Sedangkan pengukuran pada tanggal 3 Juni 2014 dan 4 Juni 2014 sedikit lebih tinggi Grafik 4.6 Konsentrasi CO 2 pada sistem cross ventilation. Sumber: Olah data, 2014. Konsentrasi CO 2 ppm Universitas Sumatera Utara dikarenakan jendela sudah ditutup dengan plastik namun pintu tetap dibiarkan terbuka. Ketika aktivitas belajar normal, konsentrasi CO 2 pada sistem single-sided ventilation cenderung berkisar antara 500 ppm – 600 ppm. Kedua grafik di atas merupakan keseluruhan pengukuran yang dilakukan ketika sistem ventilasi cross dan single-sided. Meskipun tidak terlihat perbedaan yang cukup signifikan, namun range konsentrasi CO 2 ketika berada pada kondisi belajar normal pada sistem ventilasi cross lebih rendah sedikit daripada ketika sistem single-sided dan lebih sering melewati batasan standard 800 – 1.000 ppm ketika terjadi peningkatan aktivitas.

4.4 Kondisi Udara Konsentrasi CO