4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Indoor Air Quality IAQ
Ilmu Arsitektur merupakan penggabungan dari ilmu seni, konstruksi dan perencanaan untuk menghasilkan suatu ruang, bentuk dan suasana yang artistik,
aman dan juga nyaman. Kualitas udara dalam ruangan yang baik merupakan salah satu contoh kenyamanan yang dapat dicapai dengan perencanaan sistem bukaan
yang baik, sehingga memenuhi kebutuhan pertukaran udara yang dibutuhkan. Kualitas udara dalam ruangan IAQ adalah kondisi kandungan udara di
dalam ruangan yang dapat mempengaruhi kesehatan dan kenyamanan penghuni suatu ruangan Satwiko, 2009. Ketika suatu bangunan digunakan, terkadang
terjadi berbagai aktivitas manusia bernafas, merokok, memasak dan pelepasan senyawa lain cat baru, debu, kapur barus, VOC dari benda-benda tertentu.
Ketika udara yang bersih tercemar oleh unsur-unsur tersebut dengan melewati batas ambang yang diperbolehkan, maka dapat mengganggu kenyamanan serta
kesehatan manusia. Unsur-unsur yang melewati batasan yang ditentukan disebut sebagai polutan.
Kualitas udara dalam ruangan yang baik dapat tercapai bila ruanganbangunan tersebut memiliki pertukaran udara yang baik. Baik buruknya
pertukaran udara yang terjadi dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya sistem bukaan. Penerapan perencanaan sistem ventilasi alami yang baik pada
bangunan akan memberikan kenyamanan bagi pengguna ruang serta dapat menghemat penggunaan energi pada bangunan.
Kandungan polutan dalam ruangan dinyatakan dengan istilah emisi dan konsentrasi. Emisi berarti banyaknya polutan yang diukur per satuan luas
massaluaswaktu. Dan konsentrasi berarti banyaknya polutan dihitung per satuan volumemedia. Satuan yang digunakan yaitu ppm part per million.
Peneliti cenderung menggunakan konsentrasi CO
2
sebagai indikator untuk mengukur kualitas udara karena senyawa CO
2
dapat mengukur banyaknya
Universitas Sumatera Utara
pertukaran udara yang terjadi. Bila sirkulasi udara dalam ruangan baik, maka udara dalam ruangan yang tercemar akan netral kembali CO
2
cenderung rendah. ASHRAE 62-2001 merekomendasikan agar konsentrasi CO
2
dalam ruangan tidak melewati 1.000 ppm.
2.2 Udara