Populasi Sampel Metoda Pengumpulan Data Metoda Analisa Data

3.2 Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada umumnya terdiri atas 2, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang dapat mempengaruhi pengukuran namun tidak dapat dikontrol. Variabel terikat adalah variabel berupa faktor yang dapat mempengaruhi proses penelitian dan dikendalikan. Variabel bebas untuk penelitian ini merupakan jumlah siswa dan kegiatanaktivitas anak-anak, kondisi cuaca dan laju ventilasi mempengaruhi pengukuran, namun tidak dapat dikontrol. Variabel terikatnya adalah luas ruangan kelas, dimensi, jenis, dan sistem ventilasi. Variabel terikat ini ditetapkan dikontrol pada kondisi yang sama agar hasil penelitian lebih akurat. Sistem ventilasi akan ditinjau dari dua kondisi yaitu ketika:  Inlet dibuka dan outlet dibuka cross ventilation  Inlet ditutup dan outlat dibuka single-sided ventilation

3.3 Populasi Sampel

Sampel pada penelitian dilakukan di ruangan kelas karena seperti yang telah dibahas, siswa cenderung menghabiskan waktu 6 – 8 jamhari di sekolah, dan bila kualitas udara dalam ruangan tidak baik, maka dapat mempengaruhi produktivitas, kehadiran, dan konsentrasi siswa. Maka diputuskan untuk melakukan penelitian mengenai kualitas udara di sekolah yang akan dikaitkan dengan sistem ventilasi.

3.4 Metoda Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang diperlukan dilakukan dengan cara penelusuran melalui internet, wawancara dan survei lokasi. Data yang dibutuhkan pada umumnya terdiri atas 2 jenis, yaitu data primer dan data sekunder. 1 Data primer Data primer merupakan data yang diperoleh dari penelitian dan observasi secara langsung. Data primer yang diperoleh berupa pengukuran terhadap laju Universitas Sumatera Utara ventilasi dan konsentrasi CO 2 . Selain itu, juga akan diperhatikan kegiatan yang terjadi selama proses pengukuran. 2 Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari survei pendahuluan sebelum penelitian dilakukan. Data sekunder ini berupa jumlah siswa, luas sekolah, luas dan kondisi ruangan kelas, bentuk massa sekolah dan jumlah dan jadwal belajar siswa.

3.5 Kawasan Penelitian

3.5.1 Lokasi Penelitian

Penelitian akan dilakukan pada bangunan sekolah negeri di Medan, Indonesia, karena sekolah negeri umumnya dibangun sesuai dengan standard pemerintah. Sekolah dipilih secara acak pada kawasan perumahan di kecamatan Helvetia. Sekolah diusahakan berada pada jalan lingkungan untuk menghindari gangguan pada ketelitian pengukuran akibat arus kendaraan yang padat dengan jumlah rombongan belajar minimal 6 rombongan belajar dan maksimal 24 rombongan belajar, serta luas ruangan memenuhi syarat Permendikas No. 24 Tahun 2007, yaitu sebesar 2m 2 siswa. Sekolah yang dipilih merupakan SDN 066048 dan SDN 066049 yang berlokasi di jalan Mawar Raya, kecamatan Helvetia, kelurahan Helvetia Tengah. Kedua SDN ini berada di atas 1 lahan yang sama ± 4.080 m 2 dan membentuk massa bangunan berupa bentuk U dengan jumlah 9 rombel pada masing-masing sekolah. Waktu pelaksanaan sekolah hanya dilakukan pada pagi hari saja pukul 07.30 – 12.05 WIB. Secara umum, lokasi penelitian ini, yakni SDN 066048 dan SDN 066049, berbatasan dengan: a. Sebelah Timur : perumahan penduduk b. Sebelah Barat : perumahan penduduk c. Sebelah Utara : perumahan penduduk d. Sebelah Selatan : lahan terbuka dan bangunan klinik Universitas Sumatera Utara Gambar 3.2 Lokasi SDN 066048 dan SDN 066049 Sumber: Google Earth, 2014. SDN 066049 SDN 066048 Gambar 3.1 Kawasan SDN 066048 dan SDN 066049. Sumber: Google Earth, 2014. Gambar 3.3 Area di sekitar SDN 066048 dan SDN 066049. Sumber: Dokumentasi pribadi, 2014. U Universitas Sumatera Utara Berikut merupakan rincian data dari sekolah SDN 066048 dan SDN 066049 yang terletak di jalan Mawar Raya di atas lahan yang sama dengan luas ± 4080 m 2 , dengan kelas jalan lingkungan di kelurahan Helvetia Tengah. Tabel 3.2 Data SDN 066048 dan SDN 066049 SDN 066048 SDN 066049 NPSN 10220733 10220734 Tahun Pendirian 1979 1978 Luas Bangunan 581 m 2 539 m 2 Jumlah Siswa 321 orang 256 orang Jumlah Siswa per Kelas ± 36 orang ± 29 orang Berikut merupakan tampak SDN 066048 dan SDN 066049 dari arah utara, selatan, timur dan barat. Gambar 3.4 Tampak utara bangunan SDN 066049. Sumber: Olah data. Gambar 3.5 Tampak selatan bangunan SDN 066049. Sumber: Olah data, 2014. Gambar 3.6 Tampak barat bangunan SDN 066049. Sumber: Olah data, 2014. Gambar 3.7 Tampak timur bangunan SDN 066049. Sumber: Olah data, 2014. Sumber: http:refsp.data.kemdikbud.go.id Universitas Sumatera Utara Kedua SDN ini memiliki 5 massa bangunan, dengan setiap massa berlantai satu, yaitu: dua massa bangunan untuk area kelas massa A dan C, satu massa bangunan kantor, satu massa bangunan publik perpustakaan dan musholla, serta satu massa bangunan gabungan kantor dan kelas. Adapun rincian dari masing-masing massa bangunan sekolah di SDN 066048 dan SDN 066049 ini adalah sebagai berikut. a Massa bangunan A dimiliki oleh SDN 066048, dengan:  Ruang Kantor, uk. 5,3 x 7,5  Ruang Kelas VI, 45 orang, uk. 7,5 x 7,8  Ruang Kelas V, 42 orang, uk. 7,5 x 7,8  Ruang Kelas IVA, 32 orang, uk. 7,5 x 7,8  Ruang Kelas IVB, 28 orang, uk. 7,5 x 7,8  Ruang Kelas IIIA, 29 orang, uk. 7,5 x 7,8  Ruang Kelas IIIB, 31 orang, uk. 7,5 x 7,8  Ruang Kelas IIA, 30 orang, uk. 7,5 x 7,8  R. Kelas IIB, 28 orang, uk. 7,5 x 7,8 Gambar 3.8 Keyplan SDN 066048 dan SDN 066049. Sumber: Olah data, 2014. Gambar 3.9 Massa bangunan A di SDN 066048. Sumber: Olah data, 2014. Universitas Sumatera Utara b Massa bangunan B dimiliki oleh SDN 066048 dan SDN 066049, dengan:  Ruang Kelas IA, SDN 066048, 24 orang, uk. 7,5 x 7,8  Ruang Kelas IB, SDN 066048, 23 orang, uk. 7,5 x 7,8  Ruang Kelas I, SDN 066049, 23 orang, uk. 7,5 x 7,8  Ruang Kelas II, SDN 066049, 36 orang, uk. 7,5 x 7,8 c. Massa bangunan C dimiliki oleh SDN 066049, dengan:  Ruang Kelas Agama, uk. 5,3 x 7,5  Ruang Kelas VIA, 23 orang, uk. 7,5 x 7,8  Ruang Kelas VIB, 23 orang, uk. 7,5 x 7,8  Ruang Kelas VA, 29 orang, uk. 7,5 x 7,8  Ruang Kelas VB, 26 orang, uk. 7,5 x 7,8  Ruang Kelas IV, 38 orang, uk. 7,5 x 7,8  Ruang Kelas III, 40 orang, uk. 7,5 x 7,8 Gambar 3.10 Massa bangunan B di SDN 066048 dan SDN 066049. Sumber: Olah data, 2014. Gambar 3.11 Massa bangunan C di SDN 066049. Sumber: Olah data, 2014. Universitas Sumatera Utara d. Massa bangunan D dimiliki oleh SDN 066049 yang berfungsi sebagai kantor SDN 066049. e. Massa bangunan E, dimiliki oleh SDN 066048, yang berfungsi sebagai:  Musholla, uk. 5 x 7  Perpustakaan, uk. 7 x 8,5 f. Area F, dimiliki oleh SDN 066048 dan SDN 066049, yang merupakan lapangan sekolah. Gambar 3.12 Massa bangunan D di SDN 066049. Sumber: Olah data, 2014. Gambar 3.13 Massa bangunan E di SDN 066048. Sumber: Olah data, 2014. Universitas Sumatera Utara Massa bangunan A di SDN 066048 berbatasan dengan: a. Sebelah Timur : lapangan sekolah b. Sebelah Barat : perumahan penduduk c. Sebelah Utara : massa bangunan E SDN 066048 d. Sebelah Selatan : bangunan klinik Massa bangunan B di SDN 066048 dan SDN 066049 berbatasan dengan: a. Sebelah Timur : massa bangunan C SDN 066049 b. Sebelah Barat : massa bangunan A SDN 066048 c. Sebelah Utara : lapangan sekolah d. Sebelah Selatan : lahan terbuka dan bangunan klinik Di sisi lain, massa bangunan C di SDN 066049 berbatasan dengan: a. Sebelah Timur : perumahan penduduk b. Sebelah Barat : lapangan sekolah c. Sebelah Utara : massa bangunan D SDN 066049 d. Sebelah Selatan : lahan terbuka Gambar 3.14 Lapangan SDN 066048 dan SDN 066049. Sumber: Olah data, 2014. Gambar 3.15 Suasana SDN 066048 dan SDN 066049. Sumber: Dokumentasi pribadi, 2014. Universitas Sumatera Utara

3.5.2 Objek Penelitian

Dari kedua sekolah, ruangan kelas yang diteliti merupakan kelas 2 SD karena laju angin yang paling besar pada ruangan tersebut. Namun dikarenakan jadwal belajar siswa kelas 2 SD hanya berlangsung dari pukul 07.30 –10.45, maka dipilih kelas 5SD area tengah massa C SDN 066049 yang masa belajarnya berlangsung dari pukul 07.30 –12.05. Gambar 3.16 Ruangan kelas pada sekolah ini memiliki ukuran yang sama, yaitu 750 cm x 780 cm. Di setiap depan ruangan kelas, terdapat area koridor, dan kemudian terdapat pot tanaman setinggi ± 15 cm, yang ditanami pohon cemara dan bunga. Gambar 3.17 Gambar 3.16 Ground Plan SDN 066048 dan SDN 066049. Sumber: Olah data, 2014. U Gambar 3.17 Denah kelas di SDN 066049. Sumber: Olah data, 2014. Kelas 2SD Kelas 5SD Universitas Sumatera Utara Kondisi kelas pada sekolah ini semuanya memiliki sisten ventilasi silang cross ventilation, sehingga terdapat bukaan pada 2 sisi ruangan:  Bukaan bagian depan  Terdapat 1 buah jendela rangkap 3: 200 cm x 127 cm  Terdapat 1 buah jendela rangkap 2: 135 cm x 127 cm  Pintu : 112 cm x 267 cm  Bukaan bagian belakang  Terdapat 2 buah jendela rangkap 3: 200 cm x 127 cm Gambar 3.18 Tampak bukaan depan kelas SDN 066049. Sumber: Olah data, 2014. Gambar 3.19 Tampak bukaan belakang kelas SDN 066049. Sumber: Olah data, 2014. Universitas Sumatera Utara Berikut metoda penelitian yang akan dilakukan di dalam kelas:  Dipilih sekolah yang telah dilakukan melalui pencarian via internet dan kemudian dilakukan seleksi terhadap sekolah yang tidak sesuai kebutuhan. Setelah itu akan dilakukan wawancara dan survei lokasi secara langsung.  Dilakukan pengumpulan data sekunder dan penentuan lokasi perletakkan alat CO 2 meter dan anemometer. CO 2 meter diletakkan pada ketinggian posisi duduk siswa ± 70 cm dari lantai pada meja dan berjarak ± 3,5 m dari bukaan. Anemometer akan diletakkan pada sisi bukaan jendela untuk memperoleh kecepatan angin.  Dilakukan pengukuran terhadap konsentrasi CO 2 800 ppm – 1.000 ppm dan laju angin ms yang kemudian berdasarkan rumus Q = C V .A.V akan dihasilkan data laju ventilasi laju ventilasi min. 5 –8 ls per orang serta dilakukan observasi terhadap kegiatan yang terjadi selama pengukuran.  Pengambilan data akan dilakukan setiap 1 detik dimana kemudian data diolah dalam interval 5 menit untuk kemudahan pembacaan dan diambil data yang paling maksimum selama selang 5 menit tersebut.  Pengukuran dilakukan selama masa belajar dan istirahat selama 5 hari 2 hari untuk sistem ventilasi cross, dan 3 hari untuk sistem ventilasi single-sided.  Setelah data diperoleh, maka kemudian dibandingkan konsentrasi CO 2 dengan laju ventilasi, apakah laju ventilasi berpengaruh terhadap konsentrasi CO 2 dan apakah keduanya memenuhi standard dan akan dibahas perbedaaan dari kedua sistem ventilasi yang digunakan terhadap konsentrasi CO 2 . CO 2 meter ±70cm dari lantai Anemometer ± 135 cm dari lantai Jendela Belakang B Jendela Depan D ± 4m ± 3m Universitas Sumatera Utara

3.6 Metoda Analisa Data

Setelah data dari hasil pengukuran konsentrasi CO 2 dan laju ventilasi diperoleh, maka data tersebut akan dianalisa dengan metode: 1 Analisa Data deskriptif - kualitatif Setelah dilakukan pengukuran, akan diperoleh data terhadap konsentrasi CO 2 dan laju ventilasi. Kedua data konsentrasi CO 2 dan laju ventilasi akan disajikan dalam bentuk grafik. Data akan dibuat pada masing-masing fase besar bukaan yang berbeda. Akan dihasilkan 2 jenis grafik setiap hari untuk masing-masing konsentrasi CO 2 dan laju ventilasi selama total 6 hari, maka total grafik mentah yang dihasilkan berjumlah 3 grafik konsentrasi CO 2 dan laju ventilasi pada sistem cross ventilation dan 3 grafik konsentrasi CO 2 dan laju ventilasi pada sistem single-sided ventilation. total 6 grafik Masing-masing grafik konsentrasi CO 2 dan laju ventilasi yang disajikan akan dijelaskan secara deskriptif melalui penjabaran kalimat dan akan dikaitkan dengan perubahan kondisi ruangan dan kegiatanaktivitas yang terjadi di dalam ruangan. 2 Metode Analisa Korelatif Data grafik dan penjelasan grafik secara keseluruhan pada masing-masing sistem ventilasi akan diambil rata-ratanya sehingga akan menghasilkan 1 grafik secara keseluruhan untuk masing-masing sistem ventilasi dengan total 2 buah grafik. Grafik rata-rata konsentrasi CO 2 dan laju ventilasi pada kondisi single-sided ventilation dan cross ventilation akan dijadikan dalam 1 buah grafik secara keluruhan. Universitas Sumatera Utara 37

BAB 4 Hasil dan Pembahasan

Penelitian pengaruh ventilasi alami terhadap konsentrasi CO 2 dilakukan pada SDN 066048 dan SDN 066049 yang berada di jalan Mawar Raya, kelurahan Helvetia Tengah, dengan luas lahan ± 4.000 m 2 . Ruang kelas yang dinalisa merupakan bagian dari SDN 066049 kelas 5 SD. Pengukuran dilakukan dengan dua buah anemometer dan satu buah data logger CO 2 Trotec BZ-30 yang masing-masing diletakkan pada 1 titik selama 6 hari selama masa belajar 07.30 – 10.45 dengan pengambilan data setiap 1 detik dan disajakan dengan interval setiap 5 menit untuk memudahkan pembacaan. Gambar 4.1 Lokasi sekolah yang dipilih. Sumber: CAD kota Medan, 2014. Kelas 5 SD di SDN 066049 Gambar 4.2 Site Plan SDN 066048 dan SDN 066049. Sumber: Olah data, 2014. U Universitas Sumatera Utara