Objek Penelitian Kawasan Penelitian

3.5.2 Objek Penelitian

Dari kedua sekolah, ruangan kelas yang diteliti merupakan kelas 2 SD karena laju angin yang paling besar pada ruangan tersebut. Namun dikarenakan jadwal belajar siswa kelas 2 SD hanya berlangsung dari pukul 07.30 –10.45, maka dipilih kelas 5SD area tengah massa C SDN 066049 yang masa belajarnya berlangsung dari pukul 07.30 –12.05. Gambar 3.16 Ruangan kelas pada sekolah ini memiliki ukuran yang sama, yaitu 750 cm x 780 cm. Di setiap depan ruangan kelas, terdapat area koridor, dan kemudian terdapat pot tanaman setinggi ± 15 cm, yang ditanami pohon cemara dan bunga. Gambar 3.17 Gambar 3.16 Ground Plan SDN 066048 dan SDN 066049. Sumber: Olah data, 2014. U Gambar 3.17 Denah kelas di SDN 066049. Sumber: Olah data, 2014. Kelas 2SD Kelas 5SD Universitas Sumatera Utara Kondisi kelas pada sekolah ini semuanya memiliki sisten ventilasi silang cross ventilation, sehingga terdapat bukaan pada 2 sisi ruangan:  Bukaan bagian depan  Terdapat 1 buah jendela rangkap 3: 200 cm x 127 cm  Terdapat 1 buah jendela rangkap 2: 135 cm x 127 cm  Pintu : 112 cm x 267 cm  Bukaan bagian belakang  Terdapat 2 buah jendela rangkap 3: 200 cm x 127 cm Gambar 3.18 Tampak bukaan depan kelas SDN 066049. Sumber: Olah data, 2014. Gambar 3.19 Tampak bukaan belakang kelas SDN 066049. Sumber: Olah data, 2014. Universitas Sumatera Utara Berikut metoda penelitian yang akan dilakukan di dalam kelas:  Dipilih sekolah yang telah dilakukan melalui pencarian via internet dan kemudian dilakukan seleksi terhadap sekolah yang tidak sesuai kebutuhan. Setelah itu akan dilakukan wawancara dan survei lokasi secara langsung.  Dilakukan pengumpulan data sekunder dan penentuan lokasi perletakkan alat CO 2 meter dan anemometer. CO 2 meter diletakkan pada ketinggian posisi duduk siswa ± 70 cm dari lantai pada meja dan berjarak ± 3,5 m dari bukaan. Anemometer akan diletakkan pada sisi bukaan jendela untuk memperoleh kecepatan angin.  Dilakukan pengukuran terhadap konsentrasi CO 2 800 ppm – 1.000 ppm dan laju angin ms yang kemudian berdasarkan rumus Q = C V .A.V akan dihasilkan data laju ventilasi laju ventilasi min. 5 –8 ls per orang serta dilakukan observasi terhadap kegiatan yang terjadi selama pengukuran.  Pengambilan data akan dilakukan setiap 1 detik dimana kemudian data diolah dalam interval 5 menit untuk kemudahan pembacaan dan diambil data yang paling maksimum selama selang 5 menit tersebut.  Pengukuran dilakukan selama masa belajar dan istirahat selama 5 hari 2 hari untuk sistem ventilasi cross, dan 3 hari untuk sistem ventilasi single-sided.  Setelah data diperoleh, maka kemudian dibandingkan konsentrasi CO 2 dengan laju ventilasi, apakah laju ventilasi berpengaruh terhadap konsentrasi CO 2 dan apakah keduanya memenuhi standard dan akan dibahas perbedaaan dari kedua sistem ventilasi yang digunakan terhadap konsentrasi CO 2 . CO 2 meter ±70cm dari lantai Anemometer ± 135 cm dari lantai Jendela Belakang B Jendela Depan D ± 4m ± 3m Universitas Sumatera Utara

3.6 Metoda Analisa Data