1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Udara dapat tercemar akibat kegiatan pembakaran perindustrian, rumah tangga, dan kendaraan, serta pemakaian dan proses produksi tertentu yang
melepaskan polutan ke udara. Menurut Green Building Council Indonesia polusi udara dalam ruangan
lebih berbahaya 4 kali lipat daripada polusi di luar ruangan, terutama bila ruangan
tidak memiliki sistem ventilasi yang baik serta menggunakan ventilasi mekanis yang tidak terawat.
Kualitas udara yang buruk di sekolah merupakan penyebab dari ashma dan cenderung menyerang saluran sistem pernafasan, penularan penyakit dari udara,
dan alergi terhadap anak-anak sehingga menurunkan persentase kehadiran dan kinerja belajar Jaakkola dkk., 2000 ; Mendell Heath, 2004 ; Norbäck dkk.,
2006 ; Mendell, 2007. Kebanyakan manusia menghabiskan 80
– 90 waktu mereka dalam ruangan, baik untuk belajar, bekerja, maupun istirahat. Siswa, staf pengajar serta
karyawan sekolah cenderung menghabiskan waktu minimal 6 – 8 jamhari di
sekolah. Sehingga pihak sekolah seharusnya memperhatikan dan menciptakan kondisi ruangan belajar-mengajar yang sehat dan nyaman, agar misi sekolah
dalam membekali pembelajaran dan meningkatkan kemampuan siswa tercapai.
1.2 Perumusan Masalah
Kualitas udara dalam ruangan dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya konsentrasi CO
2
sebagai hasil dari respirasi dan metabolisme tubuh manusia. Konsentrasi CO
2
dapat dikontrol melalui pertukaran udara laju ventilasi yang memenuhi standard. Yang menjadi pokok permasalahan dalam
penelitian ini adalah ―Apakah sistem ventilasi alami yang digunakan cross
Universitas Sumatera Utara
ventilation dan single-sided ventilationberpengaruh terhadap konsentrasi CO
2
dalam ruangan? ‖
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1
Untuk mengkaji hubungan antara sistem ventilasi alami dengan konsentrasi CO
2
di dalam ruangan. 2
Untuk mengetahui hubungan sistem ventilasi yang berbeda, yaitu cross ventilation dan single-sided ventilation terhadap laju ventilasi.
1.4 Manfaat Penelitian