Keabsahan Data Gambaran Umum Lokasi Penelitian

61 dideskripsikan dalam bentuk uraian atau kalimat-kalimat yang sesuai dengan pendekatan penelitian yang digunakan secara deskriptif. 3. Penarikan kesimpulan atau verifikasi Sejak penelitian dimulai peneliti terus mencari makna dari data yang didapat. Peneliti mencari pola, tema, model, hubungan, hal-hal yang sering muncul dan sebagainya yang didapat melalui observasi, wawancara dan dokumentasi untuk mengambil kesimpulan. Awalnya kesimpulan tersebut masih bersifat sementara karena data yang diperoleh masih terbatas kemudian semakin diperkuat dan diperjelas lagi karena data yang diperoleh semakin banyak dan mendukung. Kesimpulan yang diambil tersebut tidak menyimpang dari data dianalisis. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah gambaran atau deskripsi tentang pelaksanaan program telusur sejarah di Radio Edukasi Yogyakarta.

H. Keabsahan Data

Untuk memeriksa keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi . Menurut Moeleong 2007: 330, triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan pengecekan atau berbagai pembanding terhadap data itu. Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu triangulasi sumber dan triangulasi metode. Pantton dalam Moleong 2007: 330 menyatakan bahwa triangulasi sumber adalah perbandingan dan pengecekan balik derajat kepercayaan suatu 62 informasi yang diperoleh dan informan untuk mengetahui ketegasan informasinya. Dalam penelitian ini triangulasi sumber dilakukan dengan membandingkan apa yang dikatakan informan satu dengan informan lainnya. Triangulasi metode dilakukan dengan membandingkan apa yang dikatakan informan dalam wawancara sama dengan hasil observasi dan apa hasil observasi sesuai dengan informasi ketika wawancara. Begitu pula teknik ini dilakukan untuk menguji sumber data, apakah sumber data ketika diwawancara dan diobservasi akan memberikan informasi sama atau berbeda. 63 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Radio Edukasi Yogyakarta merupakan satu kesatuan dengan Balai Pengembangan Media Radio Pendidikan Yogyakarta yang berada di Jalan Sorowajan No. 367 Banguntapan, Bantul, D.I Yogyakarta 55198. Radio Edukasi merupakan satu bentuk teknologi informasi berupa media siaran radio yang digunakan sebagai media research atau laboratorium pendidikan yang berada di bawah naungan badan pemerintah pemerhati pendidikan yaitu Balai Pengembangan Media Radio Pendidikan. Radio Edukasi RE adalah produk unggulan BPMRP yang berbentuk radio station yang menyajikan komposisi acara siaran pendidikan baik formal maupun nonformal, informasiberita pendidikan, hiburan, dan acara pendidikan yang mendidik. Radio Edukasi RE mengudara pada frekuensi AM 1251 KHz mulai pukul 12:25 sampai 19:30 WIB. Keberadaan Radio Edukasi yang telah berdiri sejak 25 Oktober 2007 kini telah menambah eksistensinya sehingga dapat menjangkau masyarakat pendengar lebih luas lagi yang dapat dapat diakses dengan jaringan streaming melalui www.radioedukasi.kemdikbud.go.id. 1. Struktur Organisasi Radio Edukasi Struktur organisasi yang ada di Radio Edukasi memiliki perbedaan dengan stasiun radio lainnya. Radio Edukasi terbentuk berdasarkan pengembangan produk pembelajaran yang dikembangkan oleh BPMRP, 64 sehingga pembagian tugas dalam mengelola Radio Edukasi terbentuk dalam sebuah kepanitiaan yang masing-masing orang memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mengelola dan mengurus segala hal yang ada di Radio Edukasi. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan informan 4 sebagai berikut: “Radio edukasi itu kan salah satu model yang dikembangkan BPMRP, jadi kita sistemnya kepanitiaan, jadi tidak berdiri terpisah. Kepanitiaan tersebut masa periodenya satu tahun sekali. Jadi bisa diperpanjang atau bisa diganti, tergantung dari hasil evaluasi. Nah, itu struktur kepanitiaannya ada penanggung jawab, pengarah, ketua, sekretaris, urusan program siaran, urusan berita, urusan teknik, admin, jaringan, pengisi konten web. Urusan program siar membawahi penyiar, kalau urusan berita membawahi reporter.”CLW 4 Berdasarkan pernyataan informan 4 dapat diketahui bahwa susunan organisasi Radio Edukasi berdasarkan kepanitiaan dan masa periodenya satu tahun sekali diadakan evaluasi untuk mengganti atau memperpanjang masa jabatannya dalam kepanitiaan tersebut. Adapun susunan kepanitiaan pengelolaan Radio Edukasi terdiri dari: Penanggung Jawab Reporter Sekretaris Urusan Program Siar Ketua Penyiar Urusan Teknik Urusan Berita Urusan Admin Urusan Jaringan Urusan pengisi konten web Gambar 1. Struktur Kepanitiaan Radio Edukasi Yogyakarta Pengarah 65 Dapat dikatakan bahwa orang-orang yang ditugaskan dalam mengelola Radio Edukasi adalah orang-orang yang bertugas di BPMRP itu sendiri dan beberapa tambahan dari pihak luar seperti reporter dan penyiar. 2. Visi dan Misi Radio Edukasi Visi Radio Edukasi adalah menjadi radio yang andal dalam pembangunan pendidikan di Indonesia. Misi Radio Edukasi adalah sebagai berikut: a. Menyiarkan program pendidikan formal dan non formal yang mendukung peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing masyarakat. b. Menyiarkan program informasi dan kebijakan secara obyektif yang mendukung upaya pemerintah di bidang pembangunan pendidikan. c. Berperan aktif dalam memecahkan masalah-masalah pendidikan melalui siaran Radio Edukasi. d. Mengembangkan model dan format program audioradio pembelajaran. e. Menyiapkan program yang berkualitas, santun, mencerdaskan, dan menghibur yang mampu memotivasi masyarakat. 3. Konten Siar Radio Edukasi Radio Edukasi merupakan sumber belajar yang dirancang dengan disesuaikan dengan kebutuhan guru dan murid. Hal tersebut didukung hasil penelitian Innayah melalui studi khalayak pendengar tentang konten siar Radio Edukasi yang menyatakan bahwa siaran Radio Edukasi dapat digunakan untuk belajar karena membahas materi berbagai pelajaran, 66 membuat pelajaran lebih menarik dan adanya informasi serta pengetahuan yang dapat diambil dari stasiun radio tersebut Innayah, 2009. Radio Edukasi mempunyai konten siar mulai dari pendidikan formal, informal dan nonformal. Konten siar untuk pendidikan formal dikembangkan melalui program media audio penunjang pendidikan MAPP yang berisikan berbagai mata pelajaran dari berbagai jenjang SD, SMP, dan SMA seperti IPS, Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, yang dikemas dengan berbagai format program. Pada program pendidikan informal, konten siaran RE mencakup acara live interaktif berupa talkshow yang dikemas dalam program acara “Edu Publik” yang menyajikan materi seputar kehidupan sehari-hari dan pengetahuan tentang pelayanan umum dengan menghadirkan nara sumber dari instansi tertentu s ecara bergantian,“Poksai Pojok Santai” merupakan program yang menyajikan ilmu pengetahuan sains yang diaplikasikan dipadukan dalam kehidupan sehari- hari, “intermezo” merupakan penyajian yang berupa permintaan request lagu yang diselingi dengan kiat-kiat seputar kesehatan, lingkungan, dan rumah tangga. Sedangkan konten siaran RE untuk pendidikan nonformal terdiri atas: “Dongeng Nusantara”, diambil dari berbagai cerita rakyat di wilayah nusantara; “Kisah Tokoh”, menampilkan tokoh nasional di berbagai bidang terutama perjuangan bangsa;“Risalah Nabi dan Sahabat”, menyajikan kisah nabi Muhammad SAW dan sahabat- sahabatnya;“RE Musisi”, menyajikan 67 kisah keberhasilan musisi Indonesia;“RE JJS Jalan-Jalan Sore”, menyajikan pengenalan tempat- tempat kuliner di Yogyakarta;“RE Bimbel” merupakan acara interaktif bimbingan belajar;“Telusur Sejarah”, menyajikan pengenalan tempat-tempat bersejarah di Yogyakarta dan sekitarnya;“Porsi Reportase Prestasi”, menyajikan prestasi-prestasi guru dan siswa meraih kejuaraan di bidang pendidikan;“Lintasnusa”, menyajikan pengenalan tempat wisata yang ada di nusantara;“Kata Mutiara” merupakan bentuk penyajian berupa semboyan dari tokoh terkenal dan dikupas sesuai pesan yang terkandung dalam semboyan; dan “Ensipop Ensiklopedi Populer”; menyajikan berbagai ilmu pengetahuan umum dan sains. 4. Pendengar Radio Edukasi Radio Edukasi sebagai radio pendidikan yang berada pada saluran 1251 AM dan memiliki jangkauan 10 km dari pemancar, tidak dipungkiri memiliki kelemahan untuk menarik minat pendengar. Namun, hal tersebut dapat diantisipasi dengan adanya jaringan streaming yang dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat dimanapun dan kapanpun. Selain itu, keberadaan radio mitra juga memberikan kontribusi untuk menarik minat pendengar. Segmentasi Radio Edukasi ditujukan untuk seluruh masyarakat baik dari jenjang pendidikan TK, SD, SMP, SMA hingga masa kuliah awal. Selain itu juga para pendidik baik guru maupun dosen serta para pendengar pemerhati pendidikan. 68 5. Kemitraan Radio Edukasi Radio Edukasi dibawah naungan BPMRP Kemdikbud sebagai badan pemerintah pemerhati pendidikan yang bergerak di bidang radio atau media audio pendidikan, menjalin mitra dengan beberapa radio mitra, baik yang berbentuk Lembaga Penyiaran PublikLokal LPPLPPL, Lembaga Penyiaran Swasta LPS, maupun Lembaga Penyiaran Komunitas LPK di Indonesia sejak tahun 2008. Kerjasama kemitraan yang terjalin oleh Radio Edukasi BPMRP bertujuan untuk memperluas akses pendidikan melalui pesan-pesan pendidikan yang termuat dalam konten siar pendidikan baik formal, nonformal dan informal. Konten siar pendidikan tersebut dibuat melalui tahapan analisis kebutuhan, perancangan program, penulisan naskah, review ahli materi dan media, produksi, preview program, dan revisi yang dikemas secara cerdas, santun dan menghibur dengan mempertimbangkan edutainment . Edutainment adalah suatu proses pembelajaran yang didesain sedemikian rupa, sehingga muatan pendidikan dan hiburan bisa dikombinasikan secara harmonis untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan Sutrisno, 2005. Sejak tahun 2008 hingga tahun 2015 tercatat ada 57 radio mitra yang bekerja sama dengan radio Edukasi. Daftar radio mitra yang telah menjalin mitra dengan radio edukasi sejak tahun 2008-2015 dapat diamati pada lembar lampiran. 69 6. Peran Radio Edukasi sebagai Salah Satu Sumber Belajar Radio Edukasi sebagai radio yang digunakan untuk keperluan pendidikan ini merupakan salah satu dari usaha penyebarluasan pendidikan sehingga dapat dikatakan Radio Edukasi adalah sumber belajar masyarakat yang mudah, murah, dan terjangkau. Radio Edukasi yang mengusung konten khusus untuk pendidikan ini memberikan ruang tersendiri bagi masyarakat dalam menambah refrensi sumber belajar yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat pendengar. Hal tersebut dapat dilihat dari berbagai program pendidikan yang mengangkat suatu topik bahasan tertentu pada sejumlah jenjang yang disediakan oleh Radio Edukasi dengan berbagai sajian format program yang menambah daya tarik pendengarnya. Seperti yang tersaji dalam program Edupublik dan RE Bimbel yang dapat disimak oleh pendengar Radio Edukasi untuk dapat ikut interaktif melalui telepon dan sms dalam mengikuti bimbingan belajar dengan dipandu oleh narasumber ahli yang dihadirkan pada acara tersebut. Selain itu, Radio Edukasi sebagai sumber belajar telah dirancang learning resources by design dan disesuaikan dengan kebutuhan guru dan murid. Hal tersebut didukung hasil penelitian Innayah melalui studi khalayak pendengar Radio Edukasi analisis kebutuhan masyarakat tentang siaran Radio Edukasi yang hasilnya yaitu siaran Radio Edukasi dapat digunakan untuk belajar, karena membahas materi berbagai pelajaran seperti IPS, Bahasa Indonesia, Matematika, Sejarah dan Bahasa Inggris membuat pelajaran lebih 70 menarik dan adanya informasi serta pengetahuan yang dapat diambil dari siaran radio tersebut Innayah, 2009. Tindak lanjut dari hasil penelitian tersebut adalah memperhatikan kompetensi peserta didik dan pendidik dalam menyusun konten siaran.

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian Pelaksanaan Program Telusur Sejarah di