Produksi Program Deskripsi Data Hasil Penelitian Pelaksanaan Program Telusur Sejarah di

81 Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa program Telusur Sejarah sebagai salah satu program recorded yang disiarkan di Radio Edukasi diproduksi di ruang rekaman tersebut.

2. Produksi Program

Program-program yang ada di radio Edukasi sendiri merupakan program produksi sendiri dengan bantuan dari BPMRP sebagai pengelola program. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan dari observasi awal program Telusur Sejarah diproduksi secara recorded namun banyaknya permintaan perluasan topik pembahasan Telusur Sejarah kini hadir dengan program live yang berupa naskah untuk dibacakan penyiar tanpa melalui proses rekaman. Menurut teori, proses produksi secara live adalah produksi yang dilakukan secara langsung dari ruang siaran tanpa melalui proses pengeditan dan penggabungan materi secara mekanis. Pada program Telusur Sejarah live di Radio Edukasi proses produksinya seperti yang di ungkapkan oleh informan 3 adalah sebagai berikut: Gambar 3. Ruang kontrol studio rekaman yang digunakan untuk produksi program 82 “Yang live itu pertama penulis naskah setor naskah, setor topiksetor objek yang akan digalidibuat. Setelah itu dirasa tidak bertumpukan dengan tulisan yang lain, nanti lanjut penulisan naskah. Naskah ini ditulis dengan informasi dari berbagai sumber, termasuk juga internet. Setelah naskah dibuat, kita kaji oleh pengkaji materi dan mediapenyelia istilahnya. Kemudian dari penyelia telah di acc dan bisa diproduksi live maka kita lengkapi kebutuhan – kebutuhan dalam naskah itu misalnya musik pengiringnya, sound effect dan sebagainya. Setelah semua siap, kita kirim lagi ke bagian siaran untuk disiarkan oleh penyiar.”CLW 3 Berdasarkan pernyataan informan di atas dapat diketahui bahwa seorang penulis naskah harus mengetahui bahwa topik yang akan mereka buat tidak sama dengan penulis naskah lain, kemudian setelah topik disetujui maka dilanjutkan dengan menulis naskah dengan berbgai sumber informasi yang dicari dari berbagai refrensi pendukung. Setelah naskah jadi diberikan kepada pengkaji materi dan media terkait dengan naskah dan kelengkapan yang di buat oleh penulis naskah. Apabila telah disetujui oleh pengkaji atau penyelia maka naskah langsung diberikan kepada penyiar untuk disiarkan secara live yaitu dengan membacakan naskah yang telah dibuat tadi sehingga proses ini tidak memerlukan rekaman di studio rekaman. Program Telusur Sejarah live tidak memerlukan banyak waktu dalam proses produksinya karena bahan yang disiarkan berupa naskah yang keseluruhannya berbentuk naratif tanpa insert narasumber dan audio atau musik pengiring. Seperti yang diungkapkan informan 1 sebagai berikut : “…..Kalau yang live tidak ada audionya, insert narasumber juga tidak ada. Jadi, semuanya benar-benar naratif. Kalau yang recorded ada 83 setelah naskah jadi diberikan ke pengkaji baik naskah maupun audionya telah di acc maka dilakukan rekaman dan tugas reporter sebagai orang pertama pengisi suara.”CW 1 Berdasarkan pernyataan informan 1 di atas dapat diketahui bahwa produksi program Telusur Sejarah live sangat sederhana karena hanya berupa naratif, sedangkan untuk program Telusur Sejarah recorded sedikit lebih rumit. Produksi program Telusur Sejarah yang tergolong rumit inilah yang menjadi daya tarik tersendiri untuk program yang akan diproduksi. Proses produksi program Telusur Sejarah secara recorded sama dengan proses produksi program lainnya yaitu melalui proses rekaman. Program ini disiarkan secara off air dengan beberapa tahap produksi yang harus dilaksanakan, Produksi program Telusur Sejarah dimulai dari brainstorming yang dilakukan dengan diskusi mengenai topik yang akan dibahas, kemudian penentuan ide dengan menampung dari berbagai gagasan dari hasil diskusi. Setelah ide tersebut disetujui oleh semua pihak dari jajaran managerial dan tim produksi maka ide tersebut dituangkan dalam sebuah naskah yang siap untuk di rekam. Untuk mengurangi noise pada hasil perekaman maka dilakukan editting dan mixing untuk memberikan effect dan musik. Setelah semuanya selesai maka dilakukakn preview atau pemutaran ulang untuk mengecek kembali apa masih ada yang kurang atau belum sesuai dengan yang diharapkan. Jika sudah sempurna maka hasil dari rekaman 84 tersebut siap untuk di mastering . Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh informan 2 adalah sebagai berikut: “Kalau produksi telusur sejarah sama seperti produksi program yang lain. Jadi materi yang udah jadi naskah, naskah itu pada awalnya kan dikaji oleh pengkaji materi dan media. Untuk materi dari dosen atau sejarawan tergantung materinya, kalo bidang media nanti dari teman- teman dari BPMRP, setelah itu nanti ada bedah naskah, jadi sebelum produksi masuk di studio nanti ada diskusi tentang naskah mulai dari penentuan topik hingga penulisan naskah, setelah itu langsung dieksekusi untuk produksi. Jadi menyiapkan pengisi suaranya, naratornya, yang pas membawakannya cocok untuk narasi di radio itu seperti apa yang santun ramah, pokoknya seperti tag line nya radio edukasi. Jadi proses produksinya itu nanti ya telusur sejarah itu hanya terdiri dari narasi, kalo yang record ya jadi itu ada insert reporternya, hanya itu saja nanti diselingi musik dan sound effect. Kalo proses produksinya dipandu oleh sutradara, didampingi operator, take selama 15 menit kalo yang record .”CLW 2 Hal tersebut juga sejalan dengan pernyataan informan 3 adalah sebagai berikut: “Secara record berarti dari hasil rekaman dari narasumber. Itu kita turunkan dan disimpan dalam hardisk dalam komputer. Kemudian statemen-statemen yang ada disitu kita bikin naskahnya. Setelah naskah terbentuk, pada tahap berikutnya adalah rekaman. Rekaman ini adalah rekaman narator, kemudian kita siapkan sound effek , musik, dan sebagainya. Setelah rekaman selesai kita adakan editting mixing yaitu menggabungkan antara suara narator, musik pendukung, sound effek dan sebagainya serta statement dari narasumber. Setelah itu selesai jadilah program Telusur Sejarah. Namun sebelum disiarkan , masih ada lagi satu proses dari tim Quality Control dan pengkaji media yang menyortir keseluruhan isi media itu. Setelah dinyatakan layak siar dibuatlah master program Telusur Sejarah yang layak disiarkan.”CLW 3 85 Berdasarkan pernyataan informan 2 dan 3 di atas dapat diketahui bahwa proses produksi Program Telusur Sejarah berupa naratif namun terdapat tambahan berupa insert narasumber, music dan sound effect . Selain itu, narasumber yang ada dalam produksi Telusur Sejarah adalah narasumber ahli sesuai dengan topik yang sedang dibahas. Proses rekaman yang dilakukan dalam proses produksi program Telusur Sejarah recorded membutuhkan waktu 15 menit dengan dipandu operator serta sutradara yang mengatur jalanya proses rekaman. Setelah proses rekaman selesai maka diadakan penggabungan antara suara narrator, musik pendukung, sound effect dan insert narasumber yang kemudian di buatlah master program. Master program dibuat setelah keseluruhan isi program tersebut dievaluasi dan dinyatakan layak siar.

3. Eksekusi Program