42 2
Pengawasan pengendalian Pengawasan pengendalian adalah pengawasan yang dilakukan
ketika program sedang dilaksanakan. 3
Pengawasan umpan balik Pengawasan umpan balik adalah pengawasan yang dilakukan
untuk mengevaluasi keseluruhan program yang telah dilaksanakan. Di dalam pengawasan, kegiatan evaluasi juga dilakukan untuk
penyiaran program-program yang telah disiarkan disebuah radio. Hal ini dilakukan untuk mengetahui minat pendengar yang merupakan
umpan balik dari khalayak pendengar mengenai sejauh mana program yang disiarkan banyak diminati. Kegiatan evaluasi sebuah program
radio dapat dilakukan secara
continue
minimal setahun sekali secara berkelanjutan.
C. Tinjauan Tentang Sejarah
1. Pengertian Sejarah
Menurut Woolver dan Scoot dalam Arif 2011:7 mendefinisikan sejarah sebagai suatu kajian tentang aktivitas manusia pada masa lampau, baik
dalam bidang politik, militer, social, agama, ilmu pengetahuan, dan hasil kreativitas seni. Definisi tersebut cenderung menempatkan sejarah sebagai
kajian peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Menurut Kartodirdjo dalam Arif 2011:8 sejarah dapat dilihat dari
dua sudut pandang yaitu dari sudut pandang subyektif dan sudut pandang
43 obyektif. Sudut pandang subyektif adalah suatu konstruksi atau bangunan
yang disusun oleh sejarawan sebagai suatu cerita tentang suatu peristiwa tertentu yang terjadi pada masa lampau. Sudut pandang obyektif yaitu
merujuk pada kejadian atau peristiwa sejarah itu sendiri yaitu proses sejarah dalam aktualisasinya, terlepas dari subjek manapun.
Menurut Edward Harlott Carr dalam http:www.materisma.com, sejarah adalah suatu proses interaksi antara sejarawan dengan fakta-fakta yang
ada padanya;suatu dialog tiada henti-hentinyaantara masa sekarang dengan masa silam. Interaksi dalam pengertian ini ialah bahwa sejarawan merupakan
orang yang akan merekonstruksi peristiwa sejarah. Untuk merekontruksi tersebut, maka sejarawan menggunakan fakta-fakta sebagai sumbernya.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sejarah merupakan peristiwa yang terjadi pada masa lampau, dapat diceritakan
kembali oleh sejarawan yang akan merekonstruksi peristiwa sejarah tersebut dengan mengungkap fakta-fakta dan bukti-bukti peninggalan masa lampau
sebagai sumbernya.
2. Tujuan Pengajaran Sejarah
Sejalan dengan taksonomi Bloom dalam I Gde Widja 1989:27-29 tujuan pengajaran sejarah dibedakan atas aspek pengetahuan, sikap dan
ketrampilan. Dalam kaitannya dengan aspek pengetahuan biasanya ditekankan dengan aspek pengertian sebagai tindak lanjut dari aspek pengetahuan
44 tersebut. Adapun tujuan pengajaran sejarah menurut taksonomi Bloom yaitu
sebagai berikut: a.
Aspek Pengetahuan 1
Menguasai pengetahuan tentang aktivitas-aktivitas manusia di waktu yang lampau baik eksternal maupun internal.
2 Menguasai pengetahuan tentang fakta-fakta khusus dari peristiwa
masa lampau sesuai dengan waktu, tempat, serta kondisi pada waktu terjadinya peristiwa tersebut.
3 Mengetahui pengetahuan tentang unsur perkembangan dari peristiwa
masa lampau yang berlanjut dari periode satu keperiode berikutnya yang menyambungkan peristiwa masa lampau dengan masa kini.
4 Menumbuhkan keawasan tentang pengaruh social dan kultural
terhadap peristiwa sejarah. 5
Menumbuhkan pengertian tentang arti serta hubungan peristiwa masa lampau bagi situasi masa kini dan dalam perspektifnya dengan situasi
yang akan dating. b.
Aspek Pengembangan Sikap 1
Penumbuhan sikap menghargai kepentingankegunaan pengalaman masa lampau bagi hidup masa kini suatu bangsa.
2 Penumbuhan sikap menghargai berbagai aspek kehidupan masa kini
dari masyarakat dimana mereka hidup yang adalah dari hasil masa lampau.
45 3
Penumbuhan kesadaran akan perubahan-perubahan yang telah dan sedang berlangsung di suatu bangsa yang diharapkan menuju pada
kehidupan yang lebih baikdi waktu yang akan datang. c.
Aspek Ketrampilan 1
Ketrampilan menelaah secara elementer buku-buku sejarah, terutama yang menyangkut sejarah bangsanya.
2 Ketrampilan bercerita tentang peristiwa sejarah secara hidup.
3 Ketrampilan mengembangkan cara-cara berfikir analitis tentang
,asalah-masalah social historis di lingkungan masyarakatnya. 4
Ketrampilan mencarimengumpulkan
jejak-jejak sejarah,
melaksanakan analis kritis terhadap bukti-bukti sejarah, ketrampilan menginterpretasikan serta merangkaikan fakta-fakta dan akhirnya
ketrampilan menulis sejarah sederhana. Berdasarkan ketiga aspek di atas, tujuan pengajaran sejarah sangatlah
penting bagi peserta didik. Selain itu pengajaran sejarah telah menjadi bagian yang tidak terlewatkan sepanjang masa. Terkait dengan materi yang menjadi
topik penelitian ini, pengajaran sejarah yang diterapkan kepada masyarakat melalui media radio pendidikan. Program yang mengusung tema dan topic
pembahasan sejarah terkandung dalam program Telusur Sejarah yang mengungkap fakta dan fenomena sejarah yang berada di sekitar kita dengan
format
feature
dan berdurasi 30 menit. Dalam program Telusur Sejarah yang disiarkan Radio Edukasi menggambarkan tujuan pengajaran sejarah karena
46 segala hal mulai dari analisis kebutuhan sampai dengan pengembangan
program telah disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat pendengar.
3. Kegunaan Sejarah