yang ditetapkan oleh peneliti yaitu petugas kesehatan sebagai kepala puskesmas, bidan, kepala desa, kader dan ibu hamil bersuku melayu sebagai perwakilan dari
wilayah kerja Puskesmas Tanjung Beringin, serta bersedia menjadi partisipan.
3.4. Pengumpulan Data
Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara mendalam indeph interview yang disusun oleh peneliti sendiri. Selanjutnya akan diuraikan tentang alat
dan metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini.
3.4.1. Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, pedoman wawancara, field note dan voice recorder. Alat pengumpulan data
utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan kata lain peneliti sebagai instrumen penelitian. Peneliti melakukan studi fenomenologi dengan menggunakan
dirinya untuk mengumpulkan deskripsi yang “kaya” tentang peran petugas kesehatan dalam pemberdayaan masyarakat melayu dan mengembangkan hubungan antara
peneliti dan partisipan melalui wawancara mendalam Polit dan Beck, 2008. Catatan lapangan field note merupakan catatn tertulis tentang apa yang
didengar, dilihat, dialami, dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif. Catatan lapangan dapat berupa dokumentasi
respon non verbal selama proses wawancara berlangsung. Hasil catatan lapangan pada penelitian ini berisi tanggal, waktu, suasana tempat, deskripsi atau gambaran
Universitas Sumatera Utara
partisipan serta respon non verbal partisipan selama proses wawancara Streubert Carpenter, 1995.
3.4.2. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode wawancara mendalam indeph interview.
Wawancara mendalam dilakukan untuk memperoleh data tentang peran petugas dalam pemberdayaan masyarakat Melayu. Dengan teknik ini akan tergali
riwayat hidup petugas kesehatan, sehingga diharapkan dapat mengungkap baik pengalaman, pandangan dan pengetahuan eksplisit maupun yang tersembunyi di balik
itu, termasuk informasi yang berkaitan dengan masa lampau, sekarang maupun harapan dan cita-cita petugas kesehatan di masa depan dalam pemberdayaan
masyarakat Melayu guna meningkatkan kesehatan ibu hamil. Dengan demikian peneliti sebagai instrumen dituntut bagaimana membuat
responden lebih terbuka dan leluasa dalam memberi informasi atau data, untuk mengemukakan pengetahuan, pandangan dan pengalamannya terutama yang
berkaitan dengan informasi sebagai jawaban terhadap permasalahan penelitian, sehingga terjadi semacam diskusi, obrolan santai, spontanitas alamiah dengan
subjek penelitian sebagai pemecah masalah dan peneliti sebagai pemancing timbulnya permasalahan agar muncul wacana yang detail. Di sini wawancara
diharapkan berjalan secara tidak terstruktur terbuka, bicara apa saja dalam garis besar yang terstruktur mengarah menjawab permasalahan penelitian.
Universitas Sumatera Utara
Peneliti melakukan pendekatan prolonged angagement kepada partisipan selama 2 minggu, selain itu pendekatan sebelumnya telah terjalin karena peneliti telah
melakukan survey pendauluan di Puskesmas Tanjung Beringin. Pendekatan yang dilakukan peneliti bertujuan untuk meningkatkan hubungan saling percaya anatara
peneliti dan partisipan. Wawancara dilakukan berdasarkan panduan wawancara yang telah disusun
dan peneliti mengembangkan pertanyaan dengan teknik probing. Teknik probing dilakukan peneliti dengan memberikan pertanyaan lanjutan berdasarkan pertanyaan
utama yang terdapat pada panduan wawancara. Wawancara dilakukan dalam kondisi tenang, nyaman dan menjaga privasi partisipan, durasi wawancara antara 60-90 menit
dan direkam dengan menggunakan alat bantu berupa voice recorder Lincoln Guba, 1985; Krefting, 1991.
3.5. Analisis Data