BAB 5 PEMBAHASAN
Pada bab ini menguraikan tentang makna dari hasil penelitian. Penulis telah mengidentifikasi empat tema yang merupakan hasil dari penelitian ini. Beberapa
diantaranya memiliki sub tema dengan kategori – kategori makna tertentu. Tema- tema tersebut teridentifikasi berdasarkan tujuan penelitian yaitu menganalisa peran
petugas kesehatan terhadap pemberdayaan masyarakat Melayu dalam peningkatan kesehatan ibu hamil.
5.1. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 4 tema mengenai peran petugas kesehatan terhadap pemberdayaan masyarakat Melayu dalam peningkatan kesehatan
ibu hamil. Tema 1 kesehatan ibu hamil dengan 3 sub tema, tema 2 kendala dan dukungan dalam peningkatan kesehatan ibu hamil dengan 3 sub tema, tema 3
kegiatan puskesmas dalam meningkatkan kesehatan ibu hamil dengan 1 sub tema dan tema 4 pemberdayaan masyarakat dengan 1 sub tema.
Berbagai sub tema dari masing-masing tema yang ditemukan, dapat dibahas satu persatu sebagai berikut :
5.1.1. Kesehatan Ibu Hamil
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya sebagian partisipan yang mengetahui mengenai kesehatan ibu hamil, dan sebagian besar tidak mengetahui
pengertian dari kesehatan ibu hamil. Hal ini dapat memberikan kesimpulan bahwa
57
Universitas Sumatera Utara
masih banyak orang yang masih belum memahami kesehatan ibu hamil. Padahal, upaya kesehatan ibu hamil harusnya menjadi skala prioritas utama pada masalah
kesehatan. Kurangnya pengetahuan informan mungkin dapat disebabkan oleh sumber informasi yang kurang, ataupun disebabkan karena kurang pedulinya partisipan
mengenai kesehatan ibu hamil, sehingga tidak ada rasa ingin tahu mengenai kesehatan ibu hamil.
Upaya kesehatan ibu hamil dapat dilakukan dengan melakukan perawatan kehamilan. Perawatan kehamilan merupakan salah satu faktor yang amat perlu
diperhatikan untuk mencegah terjadinya komplikasi dan kematian ketika persalinan, disamping itu juga untuk menjaga pertumbuhan dan kesehatan janin. Memahami
perilaku perawatan kehamilan ante natal care adalah penting untuk mengetahui dampak kesehatan bayi dan bagi ibu sendiri. Fakta berbagai kalangan masyarakat di
Indonesia, masih banyak ibu-ibu yang menganggap kehamilan sebagai hal yang biasa, alamiah dan kodrati. Mereka merasa tidak perlu memeriksakan dirinya secara
rutin ke bidan ataupun dokter. Seperti hasil wawancara yang didapat dari partisipan 1 yaitu kesehatan ibu
hamil adalah mulai dari pemeriksaan kehamilannya, bersalin, kemudian masa nifas. Pemeriksaan kehamilan dengan pemeriksaan antenatal care yaitu K1 sampai K4.
Hal tersebut juga sama dengan hasil wawancara dengan partisipan 2, pada saat hamil kondisi ibu berbeda dengan keadaan normal, sehingga perlu perhatian khusus.
Sedangkan partisipan 3 mengatakan bahwa kesehatan ibu hamil itu berarti tidak ada keluhan, mual, muntah.
Universitas Sumatera Utara
Partisipan 4 mengatakan bahwa kesehatan ibu hamil dilihat dari berat badannya kalau kurus berarti tidak sehat ibunya sehingga ibu perlu makan banyak
dan bergizi, juga dilihat kondisi fisiknya apabila ibu hamil lemas maka perlu diperiksakan kehamilannya.
Kesehatan ibu hamil dapat terwujud dengan berperilaku hidup sehat selama kehamilan yaitu merawat kehamilan dengan baik melalui asupan gizi yang baik,
memakan tablet zat besi, melakukan senam hamil, perawatan jalan lahir, menghindari merokok dan makan obat tanpa resep. Melakukan kunjungan minimal empat kali
untuk mendapat informasi dari petugas kesehatan tentang perawatan yang harus dilakukan Gulardi H, 2006.
Kesehatan ibu hamil sangat berpengaruh terhadap perkembangan janin, oleh karena itu haruslah dijaga dan diperhatikan sebaik mungkin. Pada kenyataannya,
untuk mengetahui sehat tidaknya suatu kandungan sampai proses kelahiran dapat diketahui dari berbagai sumber dan beberapa ahli kandungan, ataupun mealui
berbagai media. Upaya kesehatan ibu hamil harus disiapkan salama kehamilan untuk mendapatkan bayi yang sehat. Gangguan kesehatan yang terjadi selama kehamilan
dapat mempengaruhi kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan pertumbuhan bayi selanjutnya. Oleh karena itu program mengenai kesehatan hamil
pada puskesmas menjadi salah satu prioritas utama. Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan didefinisikan
sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi,
Universitas Sumatera Utara
kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana
trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu minggu ke-13 hingga ke-27, dan trimester ketiga 13 minggu minggu ke-28 hingga ke-40
Prawirohardjo,2009. Pengetahuan yang terdapat dalam diri ibu merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi perilaku, dan perilaku akan mempengaruhi status kesehatan ibu. Pengetahuan ibu yang kurang mengenai pemanfaatan pelayanan antenatal yang
kurang akan menyebakan ibu tidak pernah melakukan pemeriksaan kehamilan sehingga resiko kehamilan dan kelahiran tidak dapat dideteksi secara dini.
Pengetahuan akan memberikan kemampuan seseorang untuk mengingat pengertian, tujuan, dan manfaat pemeriksaan kehamilan .Berarti semakin tinggi pengetahuan ibu
hamil tentang pelayanan antenatal maka semakin tinggi tingkat pemanfaatan pelayanan atenatal care.
Pemanfaatan pelayanan antenatal oleh seorang ibu hamil dapat dilihat dari cakupan pelayanan antenatal, salah satunya yaitu cakupan kunjungan antenatal yang
kurang dari standar minimal. Cakupan pelayanan antenatal dapat dipantau melalui cakupan pelayanan K1 dan K4. Cakupan K1 adalah cakupan ibu hamil yang
mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar yang pertama kali pada masa kehamilan dan tidak tergantung usia kehamilan K1, sedangkan cakupan kunjungan
ibu hamil K4 adalah cakupan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit 4 kali Depkess, 2009.
Universitas Sumatera Utara
Masa Nifas puerperium adalah dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas
berlangsung kira-kira 6 minggu Prawihardjo, 2002 : N-23. Masa Nifas adalah masa segera setelah kelahiran sampai 6 minggu. Selama
masa ini, saluran reproduktif anatominya kembali ke keadaan tidak hamil yang normal. Obstetri William.
Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi kepada bayinya dan perawatan
bayi sehat; memberikan pelayanan keluarga berencana Saifuddin, 2006. Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa
kritis baik ibu maupun bayinya. Diperkirakan bahwa 60 kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan, dan 50 kematian masa nifas terjadi dalam 24
jam pertama Saifuddin, 2006.
5.2. Kendala dan Dukungan dalam Peningkatan Kesehatan Ibu hamil