Kegiatan Puskesmas dalam Meningkatkan Kesehatan Ibu Hamil

“yang seharusnya mendukung peningkatan kesehatan ibu hamil ya, berasal dari dalam keluarga yaitu dari suami ini yang paling besar, karena suamikan pengamil keputusan, tapi kendalanya terkadang banyak suami yang kurang peduli pada istrinya yang sedang hamil terutama pada kehamilan ke dua sampai berikutnya, mereka menganggap kehamilan merupakan hal biasa saja yang tidak perlu dikawatirkan, setelah itu dukungan yang diperoleh yaitu berasal dari luar keluarga seperti dari kader posyandu, dan tenaga kesehatan seperti bidan dan dokter, dukungan luar keluarga menjadi sangat penting dan merupakan tombak utama dalam mendukung ibu untuk rutin memeriksakan kehamilannya, informasi yang diberikan kepada ibu hamil oleh petugas kesehatan diharapkan dapat menambah pengetahuan ibu dan merubah pola pikir ibu”. Informnan 1 “harus didukung oleh semua pihak baik dari keluaga, lingkungan sekitar, dan jug para petugas kesehatan”. Informan 2 “dukungan bisa dari puskesmas dan bidan”. Informan 3 “Ya, dukungan dari keluarga, suami, lingkungan dan tenaga medis”. Informan 4 “dukungan yang paling baik itu dari suami”. Informan 5 “Ya perlu mendukung keluarga dengan petugas kesehatan”. Informan 6 “Orang tua, suami, keluarga”. Informan 7 “dari Bidan”. Informan 8 “Saya kira dukungan diperlukan ari semua pihak, seperti petugas kesehatan, terutama suami dan keluarganya”. Informan 9 “Kalau dukungan dari suami lah harusnya, keluarga, terus petugas-petugas kesehatan lah ya kan”. Informan 10

4.3.3. Kegiatan Puskesmas dalam Meningkatkan Kesehatan Ibu Hamil

Hasil penelitian menunjukkan informan pokok menyatakan bahwa ada beberapa kegiatan Puskesmas yang dapat meningkatakan kesehatan ibu hamil diantaranya melakukan kaderisasi melalui posyandu, dimana para kader akan Universitas Sumatera Utara mensosialisasikan mengenai pemeriksaan kehamilan yang cara penggunaan Jampersal yang dapat membantu semua para ibu dalam mempermudah medapatkan akses pelayanan kesehatan. Hal lain yang dilakukan adalah “jemput bola” dimana bidan yang mendatangi rumah-rumah ibu hamil sehingga bagi ibu hamil yang tidak pernah diperiksa data memperoleh pemeriksan dari bidan yang datang ke rumah. Banyak manfaat yang diperoleh baik dari pihak ibu dan pihak bidan ketika bidan berkunjung ke rumah ibu hamil, diantaranya adalah ibu dapat mengetahui kesehatannya walaupun tidak melakuakan pemeriksaan ke puskesmas, bagi bidan dapat memperoleh data ibu hamil yang tidak melakukan pemeriksaan, mengetahui data ibu yang mengalami resiko tinggi kehamilan dan kelahiran. Pernyataan ini sesuai dengan kutipan informan sebagai berikut: “Menurut saya kegiatan yang dilakukan puskesmas mengenai peningkatan kesehatan ibu hamil sudah cukup baik, sekarang tergantung dari pribadinya masing-masing baik dari ibu hamilnya maupun kader dalam memberikan sosialisasi kepada masyarakat. Permasalahannya untuk saat ini tidak semua kadaer yang aktif melakukan sosialisasi, yang kadernya aktif bagus perkembangan ibu kesehatan ibu hamilnya, dan mereka tahu tentang sosialisasi Jampersal yang cukup meringankankan beban iu untuk masalah ekonomi dalam memenuhi kebutuhan pemeriksaan kehamilan dan biaya melahirkan”. Informan 1 “Kegiatan yang dilakukan Puskesmas yaitu antara lain menciptakan kader yang ada di masyarakat melalui kader posyandu, sosialisasi mengenai pemeriksaan kehamilan yang sekarang sudah ditanggung pemerintah melalui program Jampersal, para bidan mendatangi ibu hamil jika tidak pernah datang ke puskesmas. Yang sedang digalakkan yaitu kaderisasi melalui Posyandu.” “Sudah baik tapi perlu dimaksimalkan lagi kegiatannya, seperiti pengaktifan kader-kader yang sudah tidak aktif lagi, merencanakan program yang mendukung perawatan kehamilan ibu, seperti puskesmas keliling, atau program yang lain dalam mendukung kesehatan ibu hamil”. Informan 2 Universitas Sumatera Utara “Banyaklah, terutama bidan-bidan kami mendatangi ibu hamil istilahnya menjorahkan kehamilan” Informan 3 “Kegiatan memberikan makan tambahan pada ibu hamil, kalau ada keluhan berat yang dirasakan ibu hamil, langsung dibawa ke pusat pelayanan kesehatan”. “Bagus kalau ada kunjungan ke rumah-rumah ibu hamil yang tak berkunjung jadi tahu datanya”. Informan 4 “melakukan kontrol setiap bulan, melakukan kegiatan –kegiatan yang lain”. Informan 5 “Iya ada kegiatan berobat pada ibu hamil”. Informan 8 “Kalau menurut saya sih....kegiatan yang dilakukan puskesmas ini sudah cukup baik, tergantung bagaimana kepercayaan ibu-ibu disini apakah ingin memeriksakan kehamilannya disini atau mereka masih percaya dengan kebiasaan-kebiasaan orang tua mereka terdahulu”. Informan 9 “Kalau setau saya, kegiatan yang dilakukan dipusksmas sudah baik, ada kegiatannya seperti posyandu dilakukan, tetapi mungkin harus lebih proaktif lagi lah agar dapat menarik minat ibu-ibu untuk datang”. Informan 10 Kegiatan tersebut memang memberikan dampak yang positif bagi perkembangan kesehatan ibu hamil, diantaranya terjadi kenaikan cakupan KI hingga K4 tidak hanya itu saja kenaikan jumlah pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan juga mengalami kenaikan. Pengaruh kegiatan yang dilakukan oleh puskesmas memang sudah baik, hanya saja masih ada kendalanya yaitu masih banyak kader yang mungkin kurang aktif , sehingga pengaktifan kader perlu dilakukan. Pernyataan ini sesuai dengan kutipan informan sebagai berikut: “Pengaruhnya pasti ada cakupan angka kelahiran bayi yang ditolong oleh petugas kesehatan sudah naik, cakupan kunjungan ibu hamil naik, naiklah kunjunagn K1, K2nya, K3nya dan K4nya, nah cakupan itulah yang harus saya penuhi ibu taulah bagaimana jadi seorang pemimpin”. Informan 1 “Pengaruhnya menjadi baik, yaitu ibu hamil jadi sehat”. Informan 2 Universitas Sumatera Utara “Banyak pengaruh ya. Jadi tahu data ibu hamil berapa, berapa yang melakukan pemeriksaan, berapa yang resiko kehamilan dan kelahirannya tinggi, dan bagi ibu hamil mendapatkan informasi”. Informan 3 “bagus pengaruhnya bagi kesehahatan ibu hamil”. Informan 4 dan 5 “iya bagus. Untuk ibu hamil, tahu perkembangannya”. Informan 8 “Pengaruhnya sangat baik, agar ibu hamil mengetahui kesehatan dalam dirinya sehingga mengurangi resiko angka kematian bayi”. Informan 9 “Ya...bagus lah pengaruhnya bagi ibu hamil, jadi ibu hamil mengetahui apa itu kesehatan ibu hamil, apa-apa saja yang boleh dimakan, yang boleh dilakukan atau yang tidak boleh dilakukan”. Informan 10

4.3.4. Pemberdayaan Masyarakat

Dokumen yang terkait

Pengaruh Komunikasi Interpersonal Petugas Kesehatan dan Karakteristik Ibu terhadap Kelengkapan Imunisasi Dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Dolok Kabupaten Deli Serdang

0 49 179

Hubungan Peran Petugas Kesehatan Dengan Tes HIV (Human Immunodeficiency Virus) Pada Ibu Hamil di Puskesmas Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016

0 0 17

Hubungan Peran Petugas Kesehatan Dengan Tes HIV (Human Immunodeficiency Virus) Pada Ibu Hamil di Puskesmas Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016

0 0 2

Hubungan Peran Petugas Kesehatan Dengan Tes HIV (Human Immunodeficiency Virus) Pada Ibu Hamil di Puskesmas Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016

0 0 10

Hubungan Peran Petugas Kesehatan Dengan Tes HIV (Human Immunodeficiency Virus) Pada Ibu Hamil di Puskesmas Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016

0 0 33

Hubungan Peran Petugas Kesehatan Dengan Tes HIV (Human Immunodeficiency Virus) Pada Ibu Hamil di Puskesmas Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016

0 0 3

Hubungan Peran Petugas Kesehatan Dengan Tes HIV (Human Immunodeficiency Virus) Pada Ibu Hamil di Puskesmas Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016

0 0 22

Peran Petugas Puskesmas dalam Promosi Ke

1 6 11

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemberdayaan Masyarakat 2.1.1. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat - Analisis Peran Petugas Kesehatan Terhadap Pemberdayaan Masyarakat Melayu dalam Peningkatan Kesehatan Ibu Hamil di Puskesmas Tanjung Beringin Serdang Bedagai

0 0 24

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Analisis Peran Petugas Kesehatan Terhadap Pemberdayaan Masyarakat Melayu dalam Peningkatan Kesehatan Ibu Hamil di Puskesmas Tanjung Beringin Serdang Bedagai

0 0 12