mendorong manajemen mengalokasikan sumber daya dan membuat keputusan dengan mengutamakan kepentingannya sendiri. Tindakan
opportunistic yang sering dilakukan oleh manajemen adalah tindakan perataan laba income smoothing yang membuat seolah-olah perusahaan
terlihat bagus secara finansial. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa kepemilikan saham
oleh manajemen bukan merupakan salah satu faktor yang memengaruhi Kualitas Laba. Tinggi rendahnya kepemilikan saham oleh pihak
manajemen belum dapat menunjukkan tinggi rendahnya nilai Kualitas Laba suatu perusahaan.
2. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Kualitas Laba
Hipotesis kedua menyatakan bahwa Kepemilikan Institusional berpengaruh terhadap Kualitas Laba pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI tahun 2011-2013. Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan SPSS 17.0 for Windows diperoleh nilai B koefisien regresi
sebesar 0,219 yang menandakan bahwa pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Kualitas Laba adalah positif dan nilai t
hitung
sebesar 2,499 lebih tinggi dari dari t
tabel
pada tingkat signifikansi 5 sebesar 1,995 2,499 1,995. Nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,015 menunjukkan
nilai yang lebih kecil dari nilai signifikansi yang telah ditentukan sebesar 0,05 0,015 ≤ 0,05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa
Kepemilikan Institusional berpengaruh terhadap Kualitas Laba sehingga hipotesis kedua dalam penelitian ini diterima.
Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya oleh Dul Muid 2009 dan Wilsna 2011 yang menyatakan bahwa
Kepemilikan Institusional berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kualitas Laba. Hasil penelitian sebelumnya memberikan kesimpulan
bahwa tingkat Kepemilikan Institusional yang tinggi akan menurunkan tindakan opportunistic karena tingginya kepemilikan oleh institusi akan
meningkatkan pengawasan terhadap perusahaan. Pengawasan yang tinggi ini akan meminimalisasi tingkat penyelewengan-penyelewengan yang
dilakukan oleh pihak manajemen. Hal ini sesuai dengan pandangan bahwa investor
institusional merupakan
investor yang
berpengalaman sophisticated yang tidak berorientasi pada laba sekarang, melainkan
investor yang berfokus pada laba jangka panjang sehingga keberadaan investor institusional akan menjadi alat monitoring yang efektif bagi
manajemen. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa kepemilikan saham
oleh institusi merupakan salah satu faktor yang memengaruhi Kualitas Laba. Semakin tinggi kepemilikan saham oleh pihak institusi akan
semakin meningkatkan nilai Kualitas Laba suatu perusahaan.
3. Pengaruh Komite Audit terhadap Kualitas Laba