Pembatasan Masalah Rumusan Masalah

6. Hasil kajian Pricewaterhouse Coopers yang dimuat dalam Report on Institutional Investor Survey 2002 menempatkan Indonesia pada urutan terbawah dalam hal transparansi dan keterbukaan maupun penegakan hukum. Hal ini juga menggambarkan implementasi corporate governance di Indonesia yang masih buruk. 7. Kurang optimalnya peran kepemilikan manajerial sebagai mekanisme pengendali dalam penyusunan laporan keuangan maupun pencegahan tindakan manipulasi laporan keuangan oleh manajer. 8. Kepemilikan manajerial yang tinggi menyebabkan hak voting yang dimiliki oleh manajemen tinggi sehingga menyulitkan kontrol dari pihak eksternal. 9. Peran kepemilikan istitusional yang belum maksimal dikarenakan para pemilik saham institusi berfokus pada current earning yang dapat mendorong manajer melakukan tindakan penyelewengan dalam bentuk perataan laba income smoothing. 10. Terungkapnya beberapa kasus manipulasi pelaporan keuangan di Indonesia membuktikan bahwa tugas dan keberadaan komite audit di perusahaan masih belum efektif dalam mencegah tindakan kecurangan tersebut.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini memperoleh temuan yang terfokus pada permasalahan dan terhindar dari penafsiran yang berbeda, maka perlu dilakukan pembatasan masalah. Penelitian ini difokuskan pada pengaruh mekanisme corporate governance yang terdiri dari Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional dan Komite Audit terhadap Kualitas Laba dan dampaknya terhadap Nilai Perusahaan. Adanya konflik keagenan antara manajer dengan pemilik saham menjadikan alasan pentingnya penerapan corporate governance dalam perusahaan. Keberadaan Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional diharapkan mampu mengawasi kinerja manajer dan mengurangi sifat opportunistic manajer. Namun Kepemilikan Manajerial yang tinggi menyebabkan manajemen bersikap lebih opportunistic dan dengan tingginya hak voting yang dimiliki oleh manajemen akan menyulitkan kontrol dari pihak eksternal. Kurang optimalnya Kepemilikan Institusional dalam melakukan monitoring akibat para pemilik institusi yang berfokus pada current earning dapat mendorong manajemen melakukan tindakan penyelewengan yang dapat menurunkan kualitas laba dan nilai perusahaan. Keberadaan Komite Audit merupakan bagian penting dalam perusahaan dalam rangka pengendalian internal. Para pengguna laporan keuangan menilai perusahaan yang membentuk Komite Audit memiliki kualitas laba yang lebih baik daripada laba yang dilaporkan oleh perusahaan yang tidak membentuk komite audit. Komite Audit juga berfungsi sebagai mekanisme fungsi pengawasan untuk mengatasi terjadinya konflik kepentingan antara agen dan prinsipal. Berdasarkan hal di atas, penelitian ini akan memfokuskan pada struktur kepemilikan kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional dan komite audit sebagai aspek mekanisme corporate governance.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, dapat dirumuskan masalah yang akan diteliti sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Kualitas Laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011-2013? 2. Bagaimana pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Kualitas Laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011-2013? 3. Bagaimana pengaruh Komite Audit terhadap Kualitas Laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011-2013? 4. Bagaimana pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011-2013? 5. Bagaimana pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011-2013? 6. Bagaimana pengaruh Komite Audit terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011-2013? 7. Bagaimana pengaruh Kualitas Laba terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011-2013? 8. Apakah Kualitas Laba merupakan variabel intervening antara Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011-2013? 9. Apakah Kualitas Laba merupakan variabel intervening antara Kepemilikan Institusional terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011-2013? 10. Apakah Kualitas Laba merupakan variabel intervening antara Komite Audit terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011-2013?

E. Tujuan Penelitian

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI)

0 24 19

ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI)

0 20 19

ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI)

1 17 19

ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KUALITAS LABA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2004 2007

0 4 91

ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KUALITAS LABA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIO

0 2 26

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Pengaruh Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun 2009-2012).

0 1 14

Good corporate governance dan nilai perusahaan (studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bei) AWAL

0 0 15

Good corporate governance dan nilai perusahaan (studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bei) RINGKASAN Revisi

0 1 17

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KUALITAS LABA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2004-2007.

0 1 96

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KUALITAS LABA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Empiris pada Perusahaan non-keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014)

0 0 104