No Kode
Efek Nama Emiten
15. SIMA
PT Siwani Makmur Tbk 16.
TRST PT Trias Sentosa Tbk
17. YPAS
PT Yana Prima Hasta Persda Tbk 18.
ARGO PT Argo Pantes Tbk
19. ASII
PT Astra Inernational Tbk 20.
AUTO PT Astra Otoparts Tbk
21. GJTL
PT Gajah Tunggal Tbk 22.
INDS PT Indosprings Tbk
23. KBLM
PT Kabelindo Murni Tbk 24.
PRAS PT Prima Alloy Steel Universal Tbk
25. SMSM
PT Selamat Sempurna Tbk Sumber: www.idx.co.id diolah, 2015
D. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Pada penelitian ini digunakan tiga variabel, yaitu variabel independen mekanisme corporate governance dengan proksi Kepemilikan Manajerial
X
1
, Kepemilikan Institusional X
2
dan Komite Audit X
3
, variabel intervening Kualitas Laba Y
1
dan variabel dependen Nilai Perusahaan Y
2
.
1. Variabel Dependen
Variabel dependen variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena ada variabel independen
Sugiyono, 2010: 4. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Nilai Perusahaan. Nilai Perusahaan adalah sebuah nilai yang menunjukkan
cerminan dari ekuitas dan nilai buku perusahaan, baik berupa nilai pasar ekuitas, nilai buku dari total utang dan nilai buku dari total ekuitas. Nilai
Perusahaan dapat diidentifikasi dengan melihat harga penutupan saham perusahaan di pasar atau bursa. Nilai Perusahaan dapat diukur dengan
menggunakan rasio Tobin’s Q sebagai berikut Lastansi, 2004:
Tobin’s Q = Keterangan:
Tobin’s Q = Nilai Perusahaan
EMV = Equity Market Value nilai pasar ekuitas yang
dihitung dari closing price x jumlah saham beredar
Debt = Total Utang
Menurut James Tobin, bila ratio ini lebih besar dari 1, maka perusahaan mengahsilkan earning dengan rate of return yang sesuai
dengan perolehan aset –asetnya.
2. Variabel Independen
Variabel independen variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen variabel terikat
Sugiyono, 2010: 4. Adapun variabel independen dalam penelitian ini adalah mekanisme corporate governance dengan proksi Kepemilikan
Manajerial, Kepemilikan Institusional dan Komite Audit. a.
Kepemilikan Manajerial X
1
Wahidahwati 2002 mendefinisikan Kepemilikan Manajerial sebagai persentase kepemilikan saham oleh pihak manajer, komisaris,
dewan direksi maupun pihak yang secara langsung terlihat dalam pembuatan keputusan. Kepemilikan Manajerial dapat dihitung dengan
rumus: MNJR =
∑ ∑
b. Kepemilikan Institusional X
2
Kepemilikan Institusional merupakan kepemilikan saham oleh pemerintah, institusi keuangan, isntitusi badan hukum, institusi luar
negeri, dunia perwalian serta institusi lainnya pada akhir tahun Shien et all dalam Anindhita, 2010: 18. Kepemilikan Institusional dapat
dihitung dengan rumus: INST =
∑ ∑
c. Komite Audit X
3
Komite Audit adalah komite yang dibentuk oleh dewan komisaris dalam rangka membantu melaksanakan tugas dan fungsinya
sehubungan dengan proses pelaporan keuangan. Komite Audit juga berperan dalam memelihara kredibilitas proses penyusunan laporan
keuangan, menjaga terciptanya sistem pengawasan perusahaan yang memadai dan dilaksanakanya mekanisme corporate governance.
Dalam penelitian ini, Komite Audit diukur dengan melihat jumlah rapat yang dilakukan oleh Komite Audit pada laporan tahunan
perusahaan yang tercantum pada laporan tata kelola perusahaan maupun laporan Komite Audit.
3. Variabel Intervening