Keberadaan investor institusional mampu memonitor kinerja manajemen dengan lebih baik sehingga tindakan manajemen laba yang dilakukan
manajer dapat dikurangi dan pada akhirnya akan meningkatkan Kualitas Laba yang dilaporkan.
3. Pengaruh Komite Audit terhadap Kualitas Laba
Peran Komite Audit dalam perusahaan adalah untuk memberikan pendapat yang profesional dan independen kepada dewan komisaris
terhadap laporan atau hal-hal yang perlu diperhatikan oleh dewan komisaris. Keberadaan Komite Audit dalam pengelolaan perusahaan
perusahaan sangat penting karena Komite Audit dianggap sebagai penghubung antara pemegang saham dan dewan komisaris. Pada
kenyataannya, investor pemegang saham sebagai pihak luar perusahaan tidak mampu melihat bagaimana penerapan sistem pengendalian internal
perusahaan maupun pelaksanaan proses penyusunan laporan keuangan sehingga persepsi dari Komite Audit dapat mempengaruhi penilaian
investor terhadap Kualitas Laba perusahaan. Oleh karena itu, keberadaan Komite Audit sangat penting karena
mempengaruhi Kualitas Laba perusahaan yang merupakan salah satu informasi penting yang tersedia untuk publik dan dapat digunakan oleh
investor dalam menilai perusahaan. Hal itu dikarenakan Komite Audit bertugas membantu dewan komisaris dalam memonitor proses pelaporan
keuangan oleh manajemen untuk meningkatkan kredibilitas laporan keuangan.
4. Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai Perusahaan
Pemisahaan kepemilikan antara pemilik perusahaan dengan pengelola perusahaan yang dijelaskan dalam teori agensi akan
menimbulkan konflik keagenan. Konflik keagenan timbul akibat adanya perbedaan kepentingan dimana manajemen sebagai decision maker dan
para pemegang saham sebagai owner perusahaan dalam memaksimalkan utilitasnya masing-masing. Selain itu, perbedaan kepentingan antara
manajemen dan pemegang saham akan mendorong manajemen berperilaku curang dan tidak etis sehingga merugikan para pemegang
saham. Oleh karena itu, diperlukan suatu mekanisme pengendalian yang mampu menyejajarkan kepentingan majemen dan pemegang saham.
Penelitian Jensen dan Meckling 1976 membuktikan bahwa variabel struktur kepemilikan saham oleh manajemen meningkatkan Nilai
Perusahaan. Kepemilikan manajemen merupakan proporsi pemegang saham dari pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan
keputusan perusahaan. Adanya kepemilikan manajemen dalam sebuah perusahaan akan menimbulkan dugaan yang menarik bahwa Nilai
Perusahaan meningkat sebagai akibat kepemilikan manajemen yang meningkat. Semakin tinggi proporsi Kepemilikan Manajerial maka
manajer akan merasa ikut memiliki perusahaan, sehingga akan berusaha semaksimal mungkin dengan melakukan tindakan-tindakan yang dapat
memaksimalkan kemakmurannya.
Peningkatan proporsi saham yang dimiliki manajer akan menurunkan kecenderungan
manajer untuk melakukan tindakan
kecurangan karena manajer sekaligus sebagai pemilik perusahaan akan ikut merasakan langsung manfaat dari keputusan yang diambil dan ikut
pula menanggung kerugian sebagai konsekuensi dari pengambilan keputusan yang salah. Dengan demikian, adanya Kepemilikan Manajerial
merupakan suatu mekanisme yang dapat mempersatukan kepentingan manajer dengan pemegang saham. Hal ini akan berdampak positif
meningkatkan Nilai Perusahaan.
5. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Nilai Perusahaan