Uji Normalitas Uji Autokorelasi

sampel yang terdaftar di BEI tahun 2011-2013. Data diperoleh melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia BEI yaitu www.idx.co.id . Studi pustaka atau literatur melalui buku teks, jurnal ilmiah, artikel, dan sumber tertulis lainnya yang berkaitan dengan informasi yang dibutuhkan dan dijadikan sumber pengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan metode dokumentasi, yaitu kegiatan pengumpulan data sekunder seperti laporan keuangan financial report, laporan keuangan tahunan annual report.

F. Teknik Analisis Data

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah penyajian data secara numerik. Statistik deskriptif menyajikan ukuran –ukuran numerik yang sangat penting bagi data sampel. Statistik deskriptif juga digunakan untuk mengetahui nilai rata –rata, minimal, maksimal dan standar deviasi dari variabel-variabel yang diteliti.

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik diperlukan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan analisis regresi berganda. Adapun uji asumsi klasik yang digunakan meliputi:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau mendekati normal Ghozali, 2011: 160. Agar terhindar terjadinya bias, data yang digunakan harus terdistribusi dengan normal. Alat yang digunakan dalam melakukan uji normalitas adalah One Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Pengambilan keputusan mengenai normalitas adalah sebagai berikut: 1 Jika p ≤ 0,05 maka distribusi data tidak normal. 2 Jika p 0,05 maka distribusi data normal. b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen Ghozali, 2011: 105. Dalam suatu model regresi yang baik seharusnya tidak terdapat korelasi diantara variabel independennya. Untuk mengatahui ada atau tidaknya korelasi antar varabel independen dalam model regresi, dapat dilihat dengan melihat nilai tolerance dan VIF Variance Inflation Factor Ghozali, 2011: 106: 1 Jika nilai tolerance 0,10 dan VIF 10, maka dapat diartikan bahwa tidak terdapat multikolinearitas pada penelitian tersebut. 2 Jika nilai tolerance ≤ 0,10 dan VIF ≥ 10, maka terjadi gangguan multikolinearitas pada penelitian tersebut.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Ghozali, 2011: 110 menjelaskan autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah yang timbul karena residual tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Model regresi yang baik adalah yang terbebas dari autokorelasi. Pengujian autokorelasi dapat dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson DW, dimana hasil pengujian ditentukan berdasarkan nilai Durbin Watson DW. Tabel 4. Kriteria Autokorelasi Durbin-Watson Hipotesis nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 d dl Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada keputusan dl ≤ d ≤ du Tidak ada autokorelasi negatif Tolak 4-dl d 4 Tidak ada autokorelasi negatif Tidak ada keputusan 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl Tidak ada autokorelasi, positif atau negatif Tidak tolak du d 4 – du Sumber: Ghozali, 2011: 111

d. Uji Heteroskedastisitas

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI)

0 24 19

ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI)

0 20 19

ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI)

1 17 19

ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KUALITAS LABA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2004 2007

0 4 91

ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KUALITAS LABA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIO

0 2 26

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Pengaruh Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun 2009-2012).

0 1 14

Good corporate governance dan nilai perusahaan (studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bei) AWAL

0 0 15

Good corporate governance dan nilai perusahaan (studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bei) RINGKASAN Revisi

0 1 17

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KUALITAS LABA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2004-2007.

0 1 96

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KUALITAS LABA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Empiris pada Perusahaan non-keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014)

0 0 104