Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya oleh Dul Muid 2009 dan Wilsna 2011 yang menyatakan bahwa
Kepemilikan Institusional berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kualitas Laba. Hasil penelitian sebelumnya memberikan kesimpulan
bahwa tingkat Kepemilikan Institusional yang tinggi akan menurunkan tindakan opportunistic karena tingginya kepemilikan oleh institusi akan
meningkatkan pengawasan terhadap perusahaan. Pengawasan yang tinggi ini akan meminimalisasi tingkat penyelewengan-penyelewengan yang
dilakukan oleh pihak manajemen. Hal ini sesuai dengan pandangan bahwa investor
institusional merupakan
investor yang
berpengalaman sophisticated yang tidak berorientasi pada laba sekarang, melainkan
investor yang berfokus pada laba jangka panjang sehingga keberadaan investor institusional akan menjadi alat monitoring yang efektif bagi
manajemen. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa kepemilikan saham
oleh institusi merupakan salah satu faktor yang memengaruhi Kualitas Laba. Semakin tinggi kepemilikan saham oleh pihak institusi akan
semakin meningkatkan nilai Kualitas Laba suatu perusahaan.
3. Pengaruh Komite Audit terhadap Kualitas Laba
Hipotesis ketiga menyatakan bahwa Komite Audit berpengaruh terhadap Kualitas Laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
tahun 2011-2013. Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan SPSS 17.0 for Windows diperoleh nilai B koefisien regresi sebesar -0,014
yang menandakan bahwa pengaruh Komite Audit terhadap Kualitas Laba adalah negatif, dan nilai t
hitung
sebesar 2,415 lebih tinggi dari dari t
tabel
pada tingkat signifikansi 5 sebesar 1,995 2,415 1,995. Nilai probabilitas
signifikansi sebesar 0,018 menunjukkan nilai yang lebih kecil dari nilai signifikansi yang telah ditentukan sebesar 0,05 0,015 ≤ 0,05.Oleh karena
itu, dapat disimpulkan bahwa Komite Audit berpengaruh terhadap Kualitas Laba sehingga hipotesis ketiga dalam penelitian ini diterima.
Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Siallagan Machfoedz 2006 dan Wilsna
2011 yang menyatakan bahwa Komite Audit berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Laba. Hasil penelitian tersebut memberikan kesimpulan
bahwa perusahaan yang membentuk komite audit independen cenderung melaporkan laba dengan kandungan discretionery accruals yang lebih
rendah daripada perusahaan yang tidak membentuk komite audit. Kandungan discretionery accruals akan mempengaruhi Kualitas Laba
perusahaan. Pasar menilai laba yang dilaporkan oleh perusahaan yang membentuk Komite Audit memiliki kualitas yang lebih baik daripada laba
yang dilaporkan oleh perusahaan yang tidak membentuk komite audit. Oleh karena itu, hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa keberadaan
Komite Audit dalam suatu perusahaan merupakan salah satu faktor yang memengaruhi Kualitas Laba.
Penelitian ini menggunakan jumlah pertemuan atau rapat Komite Audit dalam mengukur Komite Audit. Semakin tinggi frekuensi
pertemuan yang diadakan Komite Audit akan mampu meningkatkan efektivitas komite audit dalam mengawasi manajemen agar pihak
manajemen tidak berupaya mengoptimalkan kepentingannya sendiri. Penelitian Sharma et al. 2009 membuktikan bahwa perusahaan yang
memiliki komite audit dengan tingkat frekuensi pertemuan yang kecil akan cenderung menghasilkan laporan keuangan yang kurang berkualitas.
Sehingga dapat dikatakan bahwa semakin sering komite audit mengadakan pertemuan rapat maka dapat meningkatkan Kualitas Laba.
4. Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai Perusahaan