Kepemilikan Institusional tidak berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan terbukti dengan signifikansi sebesar 0,183 berada lebih tinggi 0,05.
Kepemilikan Institusional yang tinggi cenderung berpihak kepada manajemen
dan mengarah
pada kepentingan
sendiri sehingga
mengabaikan para pemegang saham minoritas. Para investor institusional merupakan pemilik sementara yang terfokus pada laba sekarang, jadi jika
laba sekarang tidak memberi keuntungan, maka pihak institusi akan menjual sahamnya.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian Wien terletak pada penggunaan Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional
sebagai variabel independen serta Nilai Perusahaan sebagai variabel dependen. Persamaan selanjutnya dalam pengukuran Nilai Perusahaan
menggunakan rasio Tobin’s Q. Perbedaan penelitiannya terletak pada pemilihan sampel dimana penelitian Wien menggunakan perusahaan
nonkeuangan yang terdaftar di BEI pada tahun 2007 dan 2008, sedangkan penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
tahun 2011-2013.
C. Kerangka Berpikir
1. Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Kualitas Laba
Kualitas Laba yang dilaporkan oleh perusahaan dapat dipengaruhi oleh adanya kepemilikan saham manajerial. Kepemilikan saham yang
besar dalam suatu perusahaan dari segi ekonomisnya dapat berfungsi sebagai monitoring yang bertujuan untuk menyeleraskan perbedaan
kepentingan manajer dan pemegang saham. Ketika dalam suatu perusahaan kepemilikan saham atas manajemen rendah, maka
kemungkinan terjadinya sifat oportunistik manajer seperti tindakan manajemen laba akan meningkat dan berdampak pada Kualitas Laba yang
rendah. Laba yang tidak menggambarkan keadaan yang sebenarnya menunjukkan laba yang tidak berkualitas. Oleh karena itu, semakin tinggi
Kepemilikan Manajerial maka sifat oportunistik manajer akan menurun dan mampu mencegah tindakan manajemen laba sehingga laba yang
tercermin dalam laporan keuangan akan berkualitas.
2. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Kualitas Laba
Dalam kaitannya dengan fungsi monitoring dalam perusahaan, keberadaan investor institusional memiliki kemampuan yang lebih baik
daripada investor individual. Investor institusional diyakini mampu memonitor tindakan para manajer lebih baik dibanding investor individual.
Adanya Kepemilikan Institusional seperti perusahaan asuransi, bank, perusahaan investasi, dan kepemilikan oleh institusi lain akan mendorong
peningkatan yang lebih optimal terhadap kinerja manajemen. Investor institusional juga berfungsi sebagai monitoring agent.
Kepemilikan Institusional dapat menjadi kendala bagi perilaku oportunistik manajer yang memanfaatkan management discretion untuk
kepentingan pribadinya yang kemungkinan dapat merugikan pihak lain. Dengan adanya tingkat Kepemilikan Institusional yang tinggi akan
menyebabkan pengawasan monitoring yang lebih besar dan lebih efektif.
Keberadaan investor institusional mampu memonitor kinerja manajemen dengan lebih baik sehingga tindakan manajemen laba yang dilakukan
manajer dapat dikurangi dan pada akhirnya akan meningkatkan Kualitas Laba yang dilaporkan.
3. Pengaruh Komite Audit terhadap Kualitas Laba