Aspek Hukum Keselamatan Penerbangan Pesawat Udara

banyak masyarakat pengguna jasa angkutan penerbangan yang melanggar peraturan dengan menganggap sepele tehadap peraturan yang telah ada yaitu misalnya saja dengan meng-aktifkan telepon genggam disaat penerbangan berlangsung. Padahal efeknya sangat fatal terhadap keselamatan karena dapat mengganggu sistem navigasi dari pesawat udara tersebut. Dengan demikian baik pemerintah, institusi penerbangan maupun masyarakat pengguna jasa pesawat udara sebaiknya saling bekerjasama dalam hal meningkatkan keselamatan penerbangan itu sendiri. agar tragedi kecelakaan yang banyak menelan banyak korban tidak terulang lagi karena hal terebut untuk kepentingan kita bersama.

BAB 1V ASPEK HUKUM KESELAMATAN PENERBANGAN PESAWAT

UDARA

A. Aspek Hukum Keselamatan Penerbangan Pesawat Udara

Universitas Sumatera Utara Keselamatan penerbangan merupakan suatu masalah yang saat ini memerlukan perhatian dan telah menjadi issue nasional ataupun internasional. Karena moda transportasi yang memiliki karakteristik cepat tersebut makin lama makin padat dan dengan demikian kerawanan terhadap kecelakaan makin banyak. Pada akhir-akhir ini Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang masalah keselamatan penerbangannya sangat memprihatinkan. Berbeda dengan kecelakaan mode transportasi di darat dan laut yang sering diselesaikan melalui sistem peradilan pidana, dalam kecelakaan moda transportasi penerbangan ini sejak Indonesia merdeka sampai dengan saat ini tidak ada satupun kecelakaan pesawat udara yang diselesaikan melalui sistem peradilan pidana. Padahal, KUHP telah mengatur tindak pidana yang berkaitan dengan kecelakaan pesawat udara murni secara lengkap dalam Pasal 359, 360 dan Pasal 479 g KUHP. 61 Sebenarnya tujuan utama kegiatan penerbangan adalah keselamatan penerbangan. Dalam hal keselamatan penerbangan tersebut diperlukanlah aspek hukum untuk mengaturnya, aspek hukum ini berkaitan erat dengan perlindungan konsumen terhadap pengguna jasa transportasi udara niaga, dalam konteks ini maka semua perusahaan penerbangan wajib untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang dapat mencelakakan penumpangnya, oleh karena itu setiap perusahaan penerbangan komersil dituntut untuk menyediakan armada pesawatnya yang handal dan selalu dalam keadaan layak terbang. Keselamatan penerbangan berkaitan erat dengan fisik pesawat terbang serta aspek pemeliharaanmaintence sehingga terpenuhi persyaratan teknik 61 http:lontar.ui.ac.id Diunduh pada tanggal 15 februari 2014 Universitas Sumatera Utara penerbangan, selain itu aspek keselamatan penerbangan juga berkenaan erat dengan faktor sumber daya manusia yang terlibat dalam kegiatan penerbangan. Keselamatan penerbangan merupakan hasil keseluruhan dari kombinasi berbagai faktor, yaitu faktor pesawat udara, personil, sarana penerbangan, operasi penerbangan dan badan-badan pengatur penerbangan. 62 Seperti halnya kecelakaan yang terjadi pada tahun lalu, Pesawat Lion Air jatuh di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali pada Sabtu 1342013 lalu. Komite Nasional Keselamatan Transportasi KNKT Seperti telah mengeluarkan laporan sementara terkait hasil pemeriksaan peristiwa tersebut. Seperti dikutip dari situs dephub.go.id, Kamis 1652013, laporan tersebut menyebutkan, sesaat sebelum pesawat jatuh, kemudi dikendalikan oleh kopilot. Pada ketinggian 900 kaki, kopilot mengatakan bahwa landasan pacu tidak terlihat. Saat itu cuaca di sekitar Bandara Ngurah Rai hujan. Pada ketinggian 150 kaki, pilot mengambil alih kemudi dari kopilot. Di ketinggian itu pula kopilot menyerahkan alih kembali kemudi dari pilot. Kopilot mengatakan tetap tidak dapat melihat landasan di ketinggian 150 kaki itu. Tiba-tiba pesawat sudah menyentuh air. Ketinggian minimal standar untuk pendaratan di Bandara Ngurah Rai adalah 465 kaki di atas daratan. Laporan yang dikeluarkan pada Selasa 145 tersebut mengatakan bahwa pesawat itu berhenti menghadap ke utara sekitar 20 meter dari pantai atau sekitar 300 meter selatan barat dari landasan pacu. Puing- puing pesawat itu terendam air dangkal antara 2 sampai 5 meter. 62 E.Suherman, Aneka Masalah Hukum KedirgantaraanHimpunan Makalah 1961-1995, Mandar Madju, Bandung, 2000, hal 169 Universitas Sumatera Utara KNKT memberikan 3 rekomendasi terkait keselamatan penerbangan kepada pihak Lion Air. Pertama, lion air diminta untuk memastikan pilotnya tahu bagaimana merespons saat penglihatan terbatas dan pesawat sedang berada pada ketinggian rendah. Kedua, Lion Air diminta meninjau kebijakan dan prosedur mengenai risiko yang terkait dengan pengambilalihan kendali pada ketinggian dan waktu kritis. Ketiga, memastikan bahwa pilotnya telah diberi pelatihan memadai terkait pengambilalihan kendali pada ketinggian dan waktu kritis. 63 Sebenarnya apabila kita teliti lebih lanjut kecelakaan yang terjadi pada tahun lalu merupakan akibat perbuatan manusia itu sendiri, bukan hanya kecelakaan yang terjadi pada tahun lalu namun juga kecelakaan yang telah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya yang menjadi penyebab terbesar terjadinya kecelakaan merupakan hasil perbuatan manusia. Dengan melihat kejadian kecelakaan yang telah terjadi dalam dunia penerbangan nasional maupun internasioan, sebaiknya manusia lebih banyak belajar dari pengalaman yang telah lewat dengan cara yaitu menjalankan fungsi dan peranannya dalam bidang penerbangan dengan benar. Baik itu dalam bidang pembuatan pesawat, perawatan pesawat, pengecekan pesawat sebelum terbang, pemandu lalu lintas udara yaitu untuk mencegah antarpesawat terlalu dekat satu sama lain, mencegah tabrakan antarpesawat udara, pihak bandara, pilot ataupun pramugari dan pihak-pihak yang terkait didalam dunia penerbangan. Apabila masing-masing peran dijalankan dengan baik, bukan tidak mungkin angka kecelakaan didalam dunia penerbangan dapat berkurang. Oleh 63 http:news.detik.comdiunduh pada tanggal 15 feb 2014 Universitas Sumatera Utara karena itu diperlukannya kerjasama yang baik dalam bidang penerbangan itu sendiri. Terkait dengan keamanan dan keselamatan penerbangan di Indonesia, pemerintah telah menetapkan peraturan perundang-undangan antara lain: a. Undang-undang Nomor 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan yang telah diganti dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan;. b. PP Nomor 3 Tahun 2001 tentang keamanan dan keselamatan penerbangan; c. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 18 Tahun 2002 Tentang Civil Aviation Safety Regulation CARS part 135; d. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Civil Aviation Safety Regulation CARS part 121; e. Peraturan Menteri Perhubungan lainnya yang berkaitan dengan keamanan dan keselamatan penerbangan; f. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara yang berkaitan dengan keselamatan dan keamanan penerbangan. Dengan mengacu pada peraturan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah, maka pengguna jasa transportasi udara lebih terlindungi dalam bidang hukum khususnya. Universitas Sumatera Utara Sebagai langkah konkrit ke depan sesuai dengan Ketentuan ICAO yang baru, Pemerintah telah memberlakukan Sistem Manajemen Keselamatan Safety Management System SMS dibidang penerbangan. 64 Sistem Manajement Keselamatan SMS adalah suatu sistem monitoring yang berupa tim atau organisasi didalam suatu perusahaan penerbangan yang memiliki tugas dan tanggung jawab yang memonitor kinerja keselamatan dari perawatan dan pengoperasian serta memprediksi suatu bahaya, manganalisa resiko dan melakukan tindakan pengurangan resiko tersebut dengan membahas perihal keselamatan secara berkala yang dipimpin oleh Presiden Direktur Perusahaan Penerbangan sebagai pemegang komitmen safety. 65

B. Peraturan Pemerintah Perhubungan Tentang KKOP Kawasan

Dokumen yang terkait

Aspek Hukum Peningkatan Pelayanan Jasa Bagi Penumpang Pesawat (Studi Pada Bandar Udara Kuala Namu)

3 26 103

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 1 9

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 0 1

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 0 11

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 0 25

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 0 2

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 0 9

Aspek Hukum Peningkatan Pelayanan Jasa Bagi Penumpang Pesawat (Studi Pada Bandar Udara Kuala Namu)

0 0 1

BAB II PENGATURAN KESSELAMATAN PENERBANGAN SIPIL INTERNASIONAL A. Pengertian Penerbangan Sipil Internasional - Aspek Hukum Keselamatan Penerbangan Pesawat Udara (Studi Kasus Bandara Internasional Kuala Namu)

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Aspek Hukum Keselamatan Penerbangan Pesawat Udara (Studi Kasus Bandara Internasional Kuala Namu)

0 8 19