Peraturan Daerah Tentang KKOP Kawasan Keselamatan

3. Batas ketinggian disekitar alat Localizer dibatasi oleh bidang yang dibentuk dengan sudut 1° satu derajat dari titik tengah dasar antenna Localizer terhadap bidang horizontal sejauh 2.000m kearah landas pacu. 82 Bangunan atau suatu benda yang ada secara alami berada dikawasan keselamatan akan tetapi diduga dapat membahayakan keselamatan opeerasi penerbangan, harus diberi tanda dan atau dipasangi lampu. 83

C. Peraturan Daerah Tentang KKOP Kawasan Keselamatan

Operasional Penerbangan Bandara Internasional Kuala Namu. Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan, selanjutnya disebut KKOP, adalah tanah danatau perairan dan ruang udara yang dipergunakan untuk kegiatan operasi penerbangan dalam rangka menjamin keselamatan penerbangan. 84 Bandar Udara di Kwala Namu merupakan bandara internasional di Sumatera Utara yang akan beroperasi paling lambat pada tahun 2014,ditargetkan bakal rampung. Sumatera Utara akan mempunyai bandara yang membanggakan dengan luas hampir sepuluh kali bandar udara Polonia yang hanya seluas 144 hektar. Bandar Udara seluas 1.365 hektar dengan terminal penumpang seluas 86,000 meter kuadrat yang disebut-sebut sanggup memboyong 8,1 juta penumpang per tahun itu, tentulah akan menjadi mercusuar raksasa yang membuat daerah kita ini jadi terpandang, membanggakan, modern di masa 82 Pasal 19 PP Nomor KM 57 Tahun 2007 83 Pasal 24 PP Nomor KM 57 Tahun 2007 84 Pasal 1 PP Nomor KM 57 Tahun 2007 Universitas Sumatera Utara depan. Kuala Namu kelak akan jadi pemantik kebesaran Sumut di mata warga dunia. Mendirikan mercusuar raksasa bukan perkara gampang. Selain biayanya mahal, dengan segala potensi yang ada di dalamnya, juga amat dimungkinkan anak-anak daerah ini terpacu lebih cerdas, lebih pintar, dan lebih mau setelah mereka punya kesempatan melihat bumi dari atas. Setiap pembangunan bandar udara untuk umum wajib disediakan fasilitas pokok berupa fasilitas pendaratan dan atau lepas landas; fasilitas keamanan dan keselamatan penerbangan; fasilitas untuk penyelesaian penerbangan, penumpang dan bagasinya baik keberangkatan maupun kedatangannya. Disamping fasilitas pokok tersebut, pembangunan bandar udara untuk umum juga harus disediakan fasilitas non aeronautika yang meliputi fasilitas bongkar dan atau memuat kargo, pos fasilitas keamanan bandar udara, lahan untuk mendirikan bangunan untuk kepentingan kelancaran operasional di bandar udara; ruang kantor untuk pelaksanaan fungsi pemerintahan, ruang kantor untuk berbagai kegiatan perusahaan penerbangan yang mempunyai kegiatan di bandar udara; jaringan jalan menuju ke bandar udara; jembatan yang diperlukan saluran air; tempat pembuangan limbah; instalasi listrik; instalasi telekomunikasi dan instalasi air minum serta penimbunan bahan bakar bunker, di samping fasilitas yang diperlukan untuk orang cacat yang memerlukan pertolongan. Keselamatan penerbangan di bandar udara dan sekitarnya yang meliputi peralatan, berbagai kawasan operasi penerbangan, pembatasan penggunaan lahan di dalam maupun diluar bandar udara; keamanan penerbangan yang meliputi berbagai daerah yang perlu diamankan, pemeriksaan badan, kargo, bagasi, pos serta para petugas yang wajib mengamankan, penyelenggaraan bandar udara baik Universitas Sumatera Utara oleh pemerintah maupun badan usaha milik negara, swasta, kerjasama pengusahaan bandar udara; pembangunan bandar udara yang harus memiliki fasilitas yang diperlukan dan perijinan serta lingkungan hidup sekitar bandar udara. Setiap bandar udara memiliki asterplan yang dilengkapi dengan KSOP Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan dan BKK Kawasan Kebisingan. Semenjak Bandar Udara Internasional di Kwala Namu berdiri sampai saat ini belum ada Peraturan Daerah yang menentukan penggunaan lahan disekitar Bandar Udara Internasional di Kwala Namu. Pemerintah Daerah tidak membuat peruntukkan lahan di sekitar bandar udara secara khusus dengan melihat KKOP yang ada, sehingga konflik yang terjadi belakangan ini sulit dicari penyelesaiannya. Akan berbeda situasinya apabila ada Peraturan Daerah yang mengatur peruntukkan lahan di sekitar bandar udara. Selain itu rencana tata ruang wilayah Deli Serdang selama ini juga kurang memperhatikan dan mengkhususkan kawasan sekitar Bandar Udara Internasional di Kwala Namu. Pembentukan Peraturan Daerah ini bertujuan untuk: a. Menjamin keamanan dan keselamatan pergerakan penerbanganpesawat udara di sekitar Bandar udara. b. Menertibkan kawasan di sekitar Bandar udara agar tidak mengganggu aktivitas operasi bandar udara. c. Memberikan batasan jenis-jenis bagunan yang dapat didirikan di sekitar bandar udara. Pemerintah Daerah memberikan pelayanan kepada masyarakatdan penyelenggara keselamatan penerbangan dalam upaya tertib tata ruang. Universitas Sumatera Utara Penyelenggaraan keselamatan penerbangan merupakan bagian dari pemanfaatan ruangwilayah yang baik, aman dan tertib, sehingga Pemerintah Daerah berkewajiban menerbitkan regulasi dalam bentuk Peraturan Daerah untuk mengendalikan bagunan yang ada di sekitar bandar udara agar terwujud keselamatan dan keamanan penerbangan serta yang terpenting memberikan perlindungan dan rasa aman serta nyaman masyarakat yang ada di sekitar bandar udara tersebut. Sejalan dengan itu, Pemerintah Daerah dalam memanfaatkan ruang yang ada di sekitar bandar udara harus melakukan hal-hal antara lain:

a. Perencanaan

Sebagai perumus kebijakan perencanaan ketinggian bangunan seputar bandar udara dan sanksi pelanggaran untuk kegiatan pemanfaatan ruang terkait izin mendirikan ketinggian bangunan. Dalam proses perencanaan, institusi yang bertanggung jawab terhadap rencana sistem keselamatan penerbangan berkaitan dengan penentuan ketinggian bangunan di sekitar bandar udara Kwala Namu dengan instansi yang bertanggung jawab dalam bidang penataan ruang dan izin ketinggian bangunan;

b. Pembangunan

Sebagai pemberi izin pendirian bangunan sekitar bandar udaraDengan izin pendirian yang telah diperoleh, penyelenggara ketinggian bangunan dapat mendirikan bangunan sesuai dengan aturan KKOP;

c. Pengawasan

Sebagai pengawas dalam pemanfaatan ketinggian bangunan dan sanksi pelanggaran untuk pembangunan di sekitar bandar udara. Institusi yang Universitas Sumatera Utara bertanggungjawab terhadap rencana sistem perizinan pendirian ketinggian bangunan bersama-sama dengan instansi Pemerintah Daerah yang bertanggung jawab dalam bidang penataan ruang melakukan pengawasan terhadap kesesuaian lokasi pembangunan dan ketinggiannya sesuai dengan rencana sistem pembangunan bandar udara internasional dan pengenaan sanksi administratif sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Bandar udara sebagai satu unsur dalam penyelenggaraan penerbangan memiliki peranan yang sangat penting dan strategis sehingga penyelenggaraannya dikuasai oleh negara dan pembinaannya dilakukan oleh pemerintah dengan tujuan untuk mewujudkan penyelenggaraan penerbangan yang selamat, aman, cepat, lancar, tertib, dan teratur, nyaman dan berdaya guna, menunjang pemerataan, pertumbuhan dan stabilitas, sebagai pendorong, penggerak dan penunjang pembangunan nasional. Sejalan dengan semangat otonomi daerah tersebut, guna mengatur dan mengendalikan bangunan yang ada di sekitar bandar udara internasional di Kwala Namu, perlu diterbitkan Peraturan Daerah yang pengaturannya meliputi ruang lingkup tentang arahan kebijakan sebagai dasar pelaksanaan penggunaan dan pengendalian bangunan di sekitar Bandar Udara Internasional di Kwala Namu. Dalam rangka mewujudkan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan KKOP di sekitar bandar udara internasional di Kwala Namu yang dimaksudkan untuk menjamin keamanan dan keselamatan pergerakan penerbangan pesawat, menertibkan kawasan di sekitar bandar udara agar tidak mengganggu aktivitas operasi bandar udara dan memberikan perlindungan kepada masyarakat, perlu diterbitkan pedoman pengaturan tentang pengendalian bangunan di sekitar bandar Universitas Sumatera Utara udara, sehingga keberadaan bandar udara tersebut akan memberikan dampak positif, baik dampak sosial maupun dampak ekonomi dan yang terpenting menghindarkan terjadi konflik yang dapat mengganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Aspek Hukum Peningkatan Pelayanan Jasa Bagi Penumpang Pesawat (Studi Pada Bandar Udara Kuala Namu)

3 26 103

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 1 9

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 0 1

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 0 11

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 0 25

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 0 2

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 0 9

Aspek Hukum Peningkatan Pelayanan Jasa Bagi Penumpang Pesawat (Studi Pada Bandar Udara Kuala Namu)

0 0 1

BAB II PENGATURAN KESSELAMATAN PENERBANGAN SIPIL INTERNASIONAL A. Pengertian Penerbangan Sipil Internasional - Aspek Hukum Keselamatan Penerbangan Pesawat Udara (Studi Kasus Bandara Internasional Kuala Namu)

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Aspek Hukum Keselamatan Penerbangan Pesawat Udara (Studi Kasus Bandara Internasional Kuala Namu)

0 8 19