Sumber Hukum Udara Sumber Hukum Internasional Sumber Hukum Udara Nasional

Kawasan ini perlu diperhatikan untuk menjaga keselamatan operasional pesawat udara di sekitar bandar udara, hal yang paling umum dan sangat berkaitan dengan kawasan ini adalah mengenai kondisi ketinggian bangunan atau halangan lainnya seperti gunung, bukit, pepohonan di sekitar wilayah operasi penerbangan atau bandar udara. Kawasan ini juga menjadi faktor pendukung utama dalam pembuatan suatu wilayah pendaratan dan lepas landas pesawat udara. KKOP di bagi menjadi beberapa kawasan, seperti : 1. Kawasan ancangan pendaratan dan lepas landas; 2. Kawasan kemungkinan bahaya kecelakaan; 3. Kawasan di bawah permukaan transisi; 4. Kawasan di bawah permukaan horizontal dalam; 5. Kawasan di bawah permukaan kerucut; dan 6. Kawasan di bawah permukaan horizontal luar. Dalam pembahasan KKOP dijelaskan mengenai ketentuan batas-batas yang menjadi acuan keselamatan, seperti : 1. Batas-batas kawasan pada KKOP 2. Batas-batas ketinggian pada KKOP 3. Batas-batas di sekitar penempatan peralatan navigasi penerbangan. 15

8. Sumber Hukum Udara

Pada hakekatnya Sumber Hukum Udara terdiri dari UU Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan. Undang-undang ini merupakan perubahan atas Undang-undang Nomor 15 Tahun 1992 Tentang Penerbangan. Selain itu sumber 15 http:id.wikipedia.org diunduh Pada Tanggal 24 Februari 2014 Universitas Sumatera Utara Hukum Udara antara lain PP No.40 Tahun 1985 Tentang Angkutan Udara, PP No.3 Tahun 2001 tentang Keselamatan dan Keamanan Penerbangan, konvensi Chicago 7 Desembar 1944 Tentang Penerbangan Sipil Internasional menghasilkan ICAO, Konvensi Montreal Tahun 1999 Tentang Tanggung Jawab Pengangkut Udara dan Dokumen Angkutan, Konvensi Roma Tahun 1952 Tentang Tanggung Jawab Pengangkut Pada Pihak Ke-3, Konvensi Tokyo 1963 tentang Tindak Pidana di Pesawat Udara.

9. Sumber Hukum Internasional

1. Perjanjian Internasional, baik yang bersifat umum maupun khusus, yang mengandung ketentuan hukum yang diakui secara tegas oleh Negara-negara yang bersengketa; 2. Kebiasaan Internasional, sebagai bukti dari suatu kebiasaan umum yang telah diterima sebagai hukum; 3. Prinsip hukum umum yang diakui oleh bangsa-bangsa beradab; 4. Keputusan Pengadilan dan ajaran para sarjana yang paling terkemuka dari berbagai Negara sebagai sumber tambahan untuk mendapatkan kaidah hukum. 1. Perjanjian internasional Perjanjian Internasional Adalah perjanjian yang diadakan antara anggota masyarakat bangsa-bangsa dan bertujuan untuk mengakibatkan akibat hukum tertentu. Tentang hal membuat perjanjian internasional dapat dibagi lagi dalam 3 tahap yaitu; 1. Perundingan negotiation; Universitas Sumatera Utara 2. Penandatanganan signature; 3. Pengesahan ratification;

10. Sumber Hukum Udara Nasional

Sumber hukum udara nasional terdapat diberbagai peraturan perundang- undangan Nasional sebagai implementasi undang-undang Dasar 1945 antara lain Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1992, stb 1939-100, Undang-Undang Nomor 33 Tahun 1964, Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1976, Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1976, Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003, semuanya beserta peraturan pelaksanaannya pada tataran peraturan pemerintah bsampai dengan intruksi kepala Direktorat dan seterusnya. Di samping itu, berbagai peraturan pada tataran regulasi terdapat berbagai peraturan seperti keputusan mengenai kebandar udaraan, keselamatan penerbangan, lalu lintas udara, angkutan udara, teknik perawatan udara dan lain-lain merupakan sumber hukum udara nasional. Sumber hukum Nasional terdapat pada Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4956, undang- Undang Tersebut merupakan Perubahan dari Undang-Undang Nomor 15 tahun 1992 tentang Penerbangan. Dan juga Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 tentang keamanan dan keselamatan Penerbangan Lembar Negara Tahun 2001 Nomor 9, tambahan Lembaran Negara Nomor 4075

11. Sumber Hukum Udara Internasional

Dokumen yang terkait

Aspek Hukum Peningkatan Pelayanan Jasa Bagi Penumpang Pesawat (Studi Pada Bandar Udara Kuala Namu)

3 26 103

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 1 9

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 0 1

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 0 11

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 0 25

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 0 2

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 0 9

Aspek Hukum Peningkatan Pelayanan Jasa Bagi Penumpang Pesawat (Studi Pada Bandar Udara Kuala Namu)

0 0 1

BAB II PENGATURAN KESSELAMATAN PENERBANGAN SIPIL INTERNASIONAL A. Pengertian Penerbangan Sipil Internasional - Aspek Hukum Keselamatan Penerbangan Pesawat Udara (Studi Kasus Bandara Internasional Kuala Namu)

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Aspek Hukum Keselamatan Penerbangan Pesawat Udara (Studi Kasus Bandara Internasional Kuala Namu)

0 8 19