Balita .1 Pertumbuhan dan Perkembangan Balita

1. Memberikan dukungan kebijakan, sarana untuk penyelenggaraan posyandu 2. Mengkoordinasikan penggerakan masyarakat untuk dapat hadir pada hari buka posyandu 3. Mengkordinasikan peran kader posyandu, pengurus posyandu dan tokoh masyarakat untuk berperan aktif dalam penyelenggaraan posyandu 4. Mengkoordinasi hasil kegiatan dan tindak lanjut kegiatan posyandu 5. Memberikan dukungan dalam upaya meningkatkan kinerja posyandu 6. Melakukan pembinaan untuk terselenggaranya kegiatan posyandu secara teratur Depkes, 2006. 2.2 Balita 2.2.1 Pertumbuhan dan Perkembangan Balita Anak balita adalah anak berumur 12–59 bulan KepMenKes RI, 2008. Menurut Soetjiningsih 1995, masa balita merupakan fase terpenting dalam membangun fondasi pertumbuhan dan perkembangan manusia. Rusmil 2006 dalam Gultom menyatakan bahwa pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interseluler yang berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur sebagian atau keseluruhan sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat, sedangkan perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dengan kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah Universitas Sumatera Utara pada masa balita, pertumbuhan dasar yang berlangsung pada masa balita akan memengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Soetjiningsih 1995 selanjutya menyatakan bahwa proses tumbuh kembang anak sangat berkaitan dengan faktor kesehatan atau dengan kata lain hanya pada anak yang sehat dapat terjadi proses tumbuh kembang yang normal. Proses tersebut sangat bergantung pada orang tua meskipun proses tumbuh kembang anak berlangsung secara alamiah. Apalagi masa lima tahun pertama setelah anak lahir bayi dan balita merupakan masa yang akan menentukan pembentukan fisik, psikis, maupun intelegensinya.

2.2.2 Pemantauan Pertumbuhan Balita

Pemantauan Pertumbuhan adalah pengukuran berat badan per tinggipanjang badan BBTB. Ditingkat masyarakat pemantauan pertumbuhan adalah pengukuran berat badan per umur BBU setiap bulan di posyandu KepMenKes RI, 2008. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 155MenkesPerI2010 Tentang Penggunaan Kartu Menuju Sehat KMS Bagi Balita, perubahan berat badan merupakan indikator yang sangat sensitif untuk memantau pertumbuhan anak. Bila kenaikan berat badan anak lebih rendah dari yang seharusnya, pertumbuhan anak terganggu dan anak berisiko akan mengalami kekurangan gizi, sebaliknya bila kenaikan berat badan lebih besar dari yang seharusnya merupakan indikasi risiko kelebihan gizi. Menurut Departemen Kesehatan RI yang dikutip oleh Siahaan 2005, pemantauan pertumbuhan balita di Indonesia telah dilaksanakan sejak Tahun 1975 melalui penimbangan bulanan di posyandu dengan menggunakan Kartu Menuju Universitas Sumatera Utara Sehat KMS. Dengan penimbangan setiap bulannya diharapkan gangguan pertumbuhan setiap anak dapat diketahui lebih awal sehingga dapat ditanggulangi secara cepat dan tepat Pembinaan perkembangan anak yang dilaksanakan secara tepat dan terarah menjamin anak tumbuh kembang secara optimal sehingga menjadi manusia yang berkualitas, sehat cerdas, kreatif, produktif, bertanggung jawab dan berguna bagi bangsa dan negara. Pemantauan pertumbuhan adalah serangkaian kegiatan yang terdiri dari: 1 Penilaian pertumbuhan anak secara teratur melalui penimbangan berat badan setiap bulan, pengisian KMS, menentukan status pertumbuhan berdasarkan hasil penimbangan berat badan; dan 2 Menindaklanjuti setiap kasus gangguan pertumbuhan. Pada saat ini pemantauan pertumbuhan merupakan kegiatan utama posyandu yang jumlahnya mencapai lebih dari 260 ribu yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2007 yang dikutip dari Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 155MenkesPerI2010 Tentang Penggunaan Kartu Menuju Sehat KMS Bagi Balita menunjukkan bahwa sebanyak 74,5 sekitar 15 juta balita pernah ditimbang minimal 1 kali selama 6 bulan terakhir, 60,9 di antaranya ditimbang lebih dari 4 kali, dan sebanyak 65 sekitar 12 juta balita memiliki KMS. Tindak lanjut hasil pemantauan pertumbuhan biasanya berupa konseling, pemberian makanan tambahan, pemberian suplementasi gizi dan rujukan. Universitas Sumatera Utara

2.2.3 Cakupan Penimbangan Balita

Menurut Supariasa dalam Sagala 2005, penimbangan adalah pengukuran anthropometri pengukuran bagian-bagian tubuh yang umum digunakan dan merupakan kunci yang memberikan petunjuk nyata dari perkembangan tubuh yang baik maupun yang buruk. Pengukuran anthtropometri merupakan salah satu metode penentuan status gizi secara langsung. Berat badan merupakan ukuran suatu pencerminan dari kondisi yang sedang berlaku. Berat badan anak ditimbang sebulan sekali mulai umur 1 bulan hingga 5 tahun di posyandu Depkes RI, 2008. Supariasa dalam Sagala 2005 menyatakan cakupan penimbangan balita DS di posyandu adalah jumlah anak balita yang datang ke posyandu dan baru pertama sekali ditimbang pada periode waktu tertentu yang dibandingkan dengan jumlah anak balita yang berada di wilayah posyandu pada periode waktu yang sama. Hasil cakupan penimbangan merupakan salah satu alat untuk memantau gizi balita yang dapat dimonitor dari berat badan hasil penimbangan yang tercatat di dalam KMS.

2.2.4 Kartu Menuju Sehat KMS Bagi Balita

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 155MenkesPerI2010 Tentang Penggunaan Kartu Menuju Sehat KMS Bagi Balita, KMS Bagi Balita merupakan kartu yang memuat kurva pertumbuhan normal anak berdasarkan indeks antropometri berat badan menurut umur yang dibedakan berdasarkan jenis kelamin. KMS adalah alat yang sederhana dan murah, yang dapat digunakan untuk memantau kesehatan dan pertumbuhan anak, oleh karena itu KMS harus disimpan oleh ibu balita di rumah dan harus selalu dibawa setiap kali Universitas Sumatera Utara mengunjungi posyandu atau fasilitas pelayanan kesehatan termasuk bidan dan dokter. Dengan KMS, gangguan pertumbuhan atau risiko kelebihan gizi dapat diketahui lebih dini, sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan secara lebih cepat dan tepat sebelum masalahnya lebih berat. Keberhasilan posyandu tergambar melalui cakupan SKDN, yaitu: S : Jumlah seluruh balita di wilayah kerja posyandu K : Jumlah balita yang memiliki KMS di wilayah kerja posyandu D : Jumlah balita yang ditimbang di wilayah kerja posyandu N : Balita yang ditimbang 2 bulan berturut-turut dan garis pertumbuhan pada KMS naik. Keberhasilan posyandu berdasarkan: 1. D , yaitu baikkurangnya peran serta partisipasi masyarakat S 2. N , yaitu berhasiltidak program posyandu D Adapun tindak lanjut penimbangan berdasarkan hasil penilaian pertumbuhan balita yang terdapat dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 155MenkesPerI2010 Tentang Penggunaan Kartu Menuju Sehat KMS Bagi Balita adalah sebagai berikut: 1. Berat badan naik N a. Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita ke posyandu b. Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti grafik pertumbuhan anaknya yang tertera pada KMS secara sederhana c. Anjurkan kepada ibu untuk mempertahankan kondisi anak dan berikan nasihat tentang pemberian makan anak sesuai golongan umurnya. Universitas Sumatera Utara d. Anjurkan untuk datang pada penimbangan berikutnya. 2. Berat badan tidak naik 1 kali a. Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita ke posyandu. b. Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti grafik pertumbuhan anaknya yang tertera pada KMS secara sederhana. c. Tanyakan dan catat keadaan anak bila ada keluhan batuk, diare, panas, rewel dan lain-lain dan kebiasaan makan anak. d. Berikan penjelasan tentang kemungkinan penyebab berat badan tidak naik tanpa menyalahkan ibu. e. Berikan nasehat kepada ibu tentang anjuran pemberian makan anak sesuai golongan umurnya f. Anjurkan untuk datang pada penimbangan berikutnya. 3. Berat badan tidak naik 2 kali atau berada di Bawah Garis Merah BGM a. Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita ke posyandu dan anjurkan untuk datang kembali bulan berikutnya, b. Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti grafik pertumbuhan anaknya yang tertera pada KMS secara sederhana c. Tanyakan dan catat keadaan anak bila ada keluhan batuk, diare, panas, rewel dan lain-lain dan kebiasaan makan anak d. Berikan penjelasan tentang kemungkinan penyebab berat badan tidak naik tanpa menyalahkan ibu. e. Berikan nasehat kepada ibu tentang anjuran pemberian makan anak sesuai golongan umurnya Universitas Sumatera Utara f. Rujuk anak ke puskesmaspustuposkesdes.

2.3 Partisipasi Masyarakat

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Tahun 2015

7 56 159

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEHADIRAN ANAK BALITA DALAM PENIMBANGAN POSYANDU FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEHADIRAN ANAK BALITA DALAM PENIMBANGAN POSYANDU DI DESA CEPER KECAMATAN CEPER KABUPATEN KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH.

0 1 15

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Ibu Balita ke Posyandu (Studi di Kelurahan Cabawan Wilayah Kerja Puskesmas Margadana Kota Tegal Tahun 2011).

0 0 1

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN FREKUENSI PENIMBANGAN BALITA KE POSYANDU DESA DARUPONO WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALIWUNGU SELATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2009 - UDiNus Repository

0 0 2

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Partisipasi Ibu Balita untuk Menimbang Balita ke Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Panjang Bandar Lampung Tahun 2010 | Reihana | Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia 30788 70974 1 SM

0 0 6

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI IBU MEMBAWA ANAKNYA KE POSYANDU KELURAHAN KRICAK WILAYAH KERJA PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

0 1 5

D. Data Tingkat Partisipasi Ibu Ke Posyandu - Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Tingkat Partisipasi Ibu dalam Penimbangan Balita ke Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2013

0 1 19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Posyandu 2.1.1 Defenisi Posyandu - Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Tingkat Partisipasi Ibu dalam Penimbangan Balita ke Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2013

1 1 28

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Tingkat Partisipasi Ibu dalam Penimbangan Balita ke Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2013

0 0 8

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT PARTISIPASI IBU DALAM PENIMBANGAN BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DARUSSALAM KECAMATAN MEDAN PETISAH TAHUN 2013 SKRIPSI

0 0 13