4.3 Analisis Bivariat
Analisis bivariat dimaksud untuk melihat hubungan masing-masing variabel independen yang meliputi factor pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, sikap,
kehadiran kader posyandu, kelengkapan peralatan posyandu, jarak posyandu, sikap kader dan sikap keluarga dengan variabel dependen yaitu tingkat partisipasi ibu
dalam penimbangan balita ke posyandu yang menggunakan uji chi-square. Dikatakan ada hubungan yang bermakna secara statistik jika diperoleh nilai p 0,05. Hubungan
antara variabel independen dengan variabel dependen dengan uji chi-square dapat dilihat dengan hasil sebagai berikut:
4.3.1 Hubungan Pendidikan Ibu dengan Tingkat Partisipasi Ibu ke Posyandu
Hubungan pendidikan responden dengan tingkat partisipasi ibu ke posyandu
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.12 Hubungan Pendidikan Ibu dengan Tingkat Partisipasi Ibu dalam Penimbangan Balita ke Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas
Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2013 Tingkat Partisipasi Ibu
No.
Pendidikan Baik
Kurang Jumlah
x
2
p n
n n
1. Tinggi
24 40,7
35 59,3
59 100,0
2. Rendah
7 36,8
12 63,2
19 100,0
0,088 0,766 Jumlah
31 39,8
47 60,2
78 100,0
Dari tabel 4.12 di atas hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 31 responden 39,8 yang tingkat partisipasinya berkunjung ke posyandu sudah baik, dan yang
tingkat partisipasinya kurang sebanyak 47 responden 60,2. Dari 19 responden yang berpendidikan rendah terdapat 7 responden 36,8 yang tingkat partisipasinya
ke posyandu sudah baik. Sedangkan dari 59 responden yang berpendidikan tinggi
Universitas Sumatera Utara
terdapat 35 responden 59,3 yang tingkat partisipasinya dalam kategori kurang. Hasil uji statistik Chi-Square menunjukkan bahwa probabilitas p =0,766 yang
berarti p 0,05 artinya Ho diterima. Kesimpulannya adalah tidak ada hubungan yang signifikan antara pendidikan responden dengan tingkat partisipasi ibu dalam
penimbangan balita ke posyandu.
4.3.2 Hubungan Pekerjaan Ibu dengan Partisipasi Ibu ke Posyandu
Hubungan pekerjaan responden dengan tingkat partisipasi ibu ke posyandu dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.13 Hubungan Pekerjaan Ibu dengan Tingkat Partisipasi Ibu dalam Penimbangan Balita ke Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas
Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2013 Tingkat Partisipasi Ibu
No. Pekerjaan
Baik Kurang
Jumlah
x
2
p n
n n
1.
Bekerja 7
46,7 8
53,3 15
100,0 0,372 0,542
2. Tidak
Bekerja 24
38,1 39
61,9 63
100,0 Jumlah
31 39,7
47 60,3
78 100,0
Dari tabel 4.13 di atas dapat dilihat bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 31 responden 39,7 yang partisipasinya berkunjung ke posyandu sudah
baik dan yang partisipasinya kurang sebanyak 47 responden 60,3. Dari 15 responden yang bekerja terdapat 7 responden46.7 yang tingkat partisipasinya ke
posyandu sudah baik dan dari 47 orang responden yang tidak bekerja terdapat 24 responden 38,1 yang tingkat partisipasinya ke posyandu sudah baik.
hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square menunjukkan bahwa probabilitas p = 0,542 yang berarti p 0,05 artinya Ho diterima. Kesimpulannya
Universitas Sumatera Utara
adalah tidak ada hubungan yang signifikan antara pekerjaan responden dengan tingkat partisipasi ibu dalam penimbangan balita ke posyandu.
4.3.3 Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Partisipasi Ibu ke Posyandu
Hubungan pengetahuan responden dengan tingkat partisipasi ibu ke posyandu dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.14 Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Tingkat Partisipasi Ibu dalam Penimbangan Balita ke Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas
Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2013 Tingkat Partisipasi Ibu
No. Pengetahuan
Baik Kurang
Jumlah
x
2
p n
n n
1. Baik
18 56,3
14 43,8
32 100,0
2.
Cukup 9
37,5 15
62,5 24
100,0 7,962 0,019
3. Kurang
4 18,2
18 81,8
22 100,0
Jumlah 31
39,7 47
60,3 78
100,0
Dari tabel 4.14 di atas hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 31 responden 39,7 yang tingkat partisipasinya berkunjung ke posyandu sudah baik dan yang
tingkat partisipasinya kurang sebanyak 47 responden 60,3. Dari 22 responden yang pengetahuannya masih rendah terdapat 4 responden 18,2 yang tingkat
partisipasinya ke posyandu sudah baik dan dari 24 responden yang pengetahuannya cukup terdapat 9 responden 37,5 yang tingkat partisipasinya ke posyandu baik,
sedangkan yang pengetahuannya sudah baik sebanyak 32 responden dan yang tingkat partisipasinya baik hanya 18 responden 56,3 selebihnya tingkat partisipasi
responden dalam kategori kurang. Maka dapat dikatakan bahwa semakin baik pengetahuan responden mengenai
posyandu maka tingkat partisipasi ibu ke posyandu semakin tinggi.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square menunjukkan bahwa probabilitas p = 0,019 yang berarti p 0,05 artinya Ho ditolak.
Kesimpulannya adalah ada hubungan yang siginifikan antara pengetahuan responden dengan tingkat partisipasi ibu dalam penimbangan balita ke posyandu.
4.3.4 Hubungan Sikap Ibu dengan Tingkat Partisipasi Ibu ke Posyandu
Hubungan sikap responden dengan tingkat partisipasi ibu ke posyandu dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.15 Hubungan Sikap Ibu dengan Tingkat Partisipasi Ibu dalam Penimbangan Balita ke Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas
Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2013 . Tingkat Partisipasi Ibu
No.
Sikap Baik
Kurang Jumlah
x
2
p n
n n
1. Baik
19 57,6
14 42,4
33 100,0
2. Cukup
9 28,1
23 71,9
32 100,0 7,693 0,021
3.
Kurang 3
23,1 10
76,9 13
100,0 Jumlah
31 39,7
47 60,3
78 100,0
Dari tabel 4.15 di atas hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 31 responden 39,7 yang tingkat partisipasinya berkunjung ke posyandu sudah baik dan yang
tingkat partisipasinya kurang sebanyak 47 responden 60,3. Dari 13 responden yang sikapnya masih kurang terdapat 3 responden 23,1 yang tingkat
partisipasinya ke posyandu sudah baik, dan dari 32 responden yang tingkat sikapnya cukup terdapat 9 responden 28,1 yang tingkat partisipasinya ke posyandu baik,
sedangkan yang sikapnya sudah baik terdapat sebanyak 33 responden yang tingkat partisipasinya baik hanya 19 responden 57,6 selebihnya tingkat partisipasi
responden ke posyandu dalam kategori kurang.
Universitas Sumatera Utara
Dapat dikatakan bahwa sikap responden terhadap posyandu yang masih kurang dan tingkat partisipasinya ke posyandu masih rendah sedangkan yang sikap
responden terhadap posyandu yang sudah baik tingkat partisipasinya ke posyandu sudah baik juga. Semakin baik sikap responden maka tingkat partisipasi responden ke
posyandu semakin baik. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square menunjukkan bahwa
probabilitas p = 0,021 yang berarti p 0,05 artinya Ho ditolak. Kesimpulannya adalah ada hubungan yang signifikan antara sikap responden dengan tingkat
partisipasi ibu dalam penimbangan balita ke posyandu.
4.3.5 Hubungan Kehadiran Kader Posyandu dengan Tingkat Partisispasi Ibu
ke Posyandu Hubungan kehadiran kader posyandu dengan tingkat partisipasi ibu ke
posyandu tidak dapat dinyatakan ada tidaknya hubungan. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square tidak dilakukan karena
data menunjukkan semua responden mengatakan kehadiran kader posyandu sudah baik.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada saat pengambilan data, kader posyandu selalu hadir pada hari buka posyandu.
4.3.6 Hubungan Jarak Dari Rumah Ibu ke Posyandu dengan Partisipasi Ibu
ke Posyandu Hubungan jarak dari rumah ibu ke posyandu dengan tingkat partisipasi ibu ke
posyandu tidak dapat dinyatakan ada tidaknya hubungan.
Universitas Sumatera Utara
Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square tidak dilakukan karena data menunjukkan semua responden mengatakan jarak dari rumah ibu ke posyandu
dekat.
4.3.7 Hubungan Kelengkapan Peralatan Posyandu dengan Tingkat Partisipasi
Ibu ke Posyandu
Hubungan kehadiran kader posyandu dengan tingkat partisipasi ibu ke posyandu tidak dapat dinyatakan ada tidaknya hubungan.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peralatan posyandu yang tersedia di semua posyandu yang ada di wilayah kerja puskesmas darussalam tidak lengkap.
Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square tidak dilakukan karena data menunjukkan semua responden mengatakan peralatan posyandu tidak lengkap.
4.3.8 Hubungan Sikap Kader Posyandu dengan Tingkat Partisipasi Ibu ke
Posyandu Hubungan sikap kader dengan tingkat partisipasi ibu ke posyandu dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.16 Hubungan Sikap Kader Posyandu dengan Tingkat Partisipasi Ibu dalam Penimbangan Balita ke Posyandu di Wilayah Kerja
Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2013 Tingkat Partisipasi Ibu
No.
Sikap Kader
Baik Kurang
Jumlah
x
2
p n
n n
1. Ada
Dukungan 28
49,1 29
50,9 57
100,0
2. Tidak Ada
Dukungan 3
14,3 18
85,7 21
100,0 7,777 0,005
Jumlah 31
39,7 47
60,3 78
100,0
Dari tabel 4.16 di atas dapat dilihat bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 31 responden 39,7 yang tingkat partisipasinya berkunjung ke
Universitas Sumatera Utara
posyandu sudah baik dan yang tingkat partisipasinya kurang sebanyak 47 responden 60,3. Dari 21 responden yang mengatakan tidak ada dukungan dari kader
posyandu hanya 3 responden 14,3 yang tingkat partisipasinya ke posyandu sudah baik, dan dari 57 responden yang mengatakan ada dukungan dari kader posyandu
terdapat 28 responden 49,1 yang tingkat partisipasinya ke posyandu baik, selebihnya tingkat partisipasi responden dalam kategori kurang.
Responden yang mengatakan tidak ada dukungan dari kader posyandu tingkat partisipasinya ke posyandu lebih rendah dibanding dengan partisipasi ibu yang
mengatakan ada dukungan dari kader posyandu. Hal ini disebabkan karena kurangnya kepercayaan masyarakat kepada kader posyandu.
Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square menunjukkan bahwa probabilitas p = 0,005 yang berarti p 0,05 artinya Ho ditolak. Kesimpulannya
adalah ada hubungan yang signifikan antara dukungan dari kader posyandu dengan tingkat partisipasi ibu menimbangkan anaknya ke posyandu.
4.3.9 Hubungan Sikap Keluarga Ibu dengan Tingkat Partisipasi Ibu ke
Posyandu Hubungan sikap kader dengan tingkat partisipasi ibu ke posyandu dapat
dilihat pada tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.17 Hubungan Sikap Keluarga dengan Tingkat Partisipasi Ibu dalam Penimbangan Balita ke Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas
Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2013 Tingkat Partisipasi Ibu
No.
Sikap Keluarga
Baik Kurang
Jumlah
x
2
p n
n n
1. Ada
Dukungan 24
43,6 31
56,4 55
100,0
2. Tidak Ada
Dukungan 7
30,4 16
69,6 23
100,0 1,180 0,277
Jumlah 31
39,7 47
60,3 78
100,0
Dari tabel 4.17 di atas dapat dilihat bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 31 responden 39,7 yang tingkat partisipasinya berkunjung ke
posyandu sudah baik dan yang tingkat partisipasinya kurang sebanyak 47 responden 60,3. Dari 23 responden yang mengatakan tidak ada dukungan dari keluarganya
terdapat 7 responden 30,4 yang tingkat partisipasinya ke posyandu sudah baik, dan dari 55 responden yang mengatakan ada dukungan dari keluarga terdapat 24
responden 43,6 yang tingkat partisipasinya ke posyandu baik, selebihnya tingkat partisipasi responden ke posyandu dalam kategori kurang.
Responden yang mengatakan mendapat dukungan dari keluarga dan responden yang mengatakan tidak mendapat dukungan dari keluarga tingkat
partisipasinya ke posyandu sama-sama masih rendah. Hasil uji stastistik dengan menggunakan uji Chi-Square menunjukkan bahwa
probabilitas p = 0,277 yang berarti p 0,05 artinya Ho diterima. Kesimpulannya adalah tidak ada hubungan yang signifikan antara dukungan dari keluarga responden
dengan tingkat partisipasi ibu menimbangkan anaknya ke posyandu.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Hubungan Pendidikan Ibu dengan Tingkat Partisipasi Ibu ke Posyandu
Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa Tingkat Partisipasi ibu antara ibu yang berpendidikan tinggi dan ibu yang berpendidikan rendah sebanyak 59,3 dan
63,2 tingkat partisipasinya masih kurang. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara ibu yang berpendidikan tinggi dan rendah dengan tingkat partisipasi ibu dalam
penimbangan balita ke posyandu karena tingkat partisipasi masih sama-sama rendah. Tingkat pendidikan merupakan variabel yang mempunyai peran cukup
penting terhadap seseorang terutama dalam mengambil keputusan terhadap suatu masalah dan tindakan. Namun analisis statistik Chi-Square membuktikan tidak ada
hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan tingkat partisipasi ibu untuk membawa anak balitanya ke posyandu p=0,766.
Namun Hal ini tidak didukung Notoatmodjo 2007 yang mengemukakan bahwa seorang yang mempunyai tingkat pendidikan lebih tinggi cenderung
memanfaatkan pelayanan kesehatan. Begitu juga dengan hasil studi kuantitatif yang dilakukan Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Depkes RI dan Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia yang dikutip oleh Soeryoto dalam Gultom 2010, menyatakan faktor pendidikan ibu balita yang baik akan mendorong
ibu-ibu balita untuk membawa anaknya ke posyandu. Dan penelitian oleh Hanafiah 2004 di Desa Matang Tepah Kabupaten Aceh Tamiang yang mengatakan tingkat
pendidikan dapat mempengaruhi tindakan ibu untuk aktif ke posyandu setiap bulannya.
Universitas Sumatera Utara