Dapat merupakan lokal tersendiri

2.1.6 Persyaratan Pendirian Posyandu

Untuk mendirikan Posyandu mempunyai persyaratan antara lain : a. Penduduk RW tersebut paling sedikit terdapat 100 orang balita. b. Terdiri dari 120 kepala keluarga. c. Disesuaikan dengan kemampuan petugas bidan desa. d. Jarak antara kelompok rumah, jumlah KK dalam satu tempat atau kelompok tidak terlalu jauh.

2.1.7 Lokasi Letak Posyandu

Mempunyai kriteria sebagai berikut yaitu : a. Berada di tempat yang mudah didatangi oleh masyarakat. b. Ditentukan oleh masyarakat itu sendiri.

c. Dapat merupakan lokal tersendiri

d. Bila tidak memungkinkan dapat dilaksanakan dirumah penduduk, balai rakyat, pos RTRW atau pos lainnya. 2.1.8 Kegiatan Posyandu Kegiatan posyandu mempunyai tujuh kegiatan atau disebut Sapta Krida Posyandu yaitu : a. Kesehatan Ibu dan Anak b. Keluarga Berencana c. Imunisasi d. Peningkatan Gizi e. Penanggulangan Diare f. Sanitasi Dasar Universitas Sumatera Utara g. Penyediaan obat esensial Pada hakikatnya posyandu dilaksanakan dalam 1 satu bulan kegiatan, baik pada hari buka posyandu maupun di luar hari buka posyandu. Hari buka posyandu sekurang-kurangnya satu hari dalam sebulan. Hari dan waktu yang dipilih sesuai dengan kesepakatan. Hari buka posyandu dapat lebih dari satu kali dalam sebulan apabila diperlukan. Kegiatan rutin posyandu diselenggarakan dan dimotori oleh kader posyandu dengan bimbingan teknis dari puskesmas dan sektor terkait. Jumlah minimal kader untuk setiap posyandu adalah 5 lima orang. Jumlah ini sesuai dengan jumlah kegiatan utama yang dilaksanakan oleh posyandu, yakni yang mengacu pada sistem 5 meja Depkes RI, 2006. Kegiatan yang dilaksanakan pada setiap langkah serta para penanggung jawab pelaksanaannya secara sederhana dapat diuraikan sebagai berikut : Tabel 2.1. Mekanisme Kegiatan Posyandu Langkah Kegiatan Pelaksana Pertama Pendaftaran Kader Kedua Penimbangan bayi, anak balita dan ibu hamil Kader Ketiga Pengisian, Pencatatan hasil penimbangan di KMS Kader Keempat Penyuluhan per orangan berdasarkan KMS Kader Kelima Pelayanan kesehatan pemberian pelayanan imunisasi, KB, pengobatan, gizi, KIA Kader, Kader bersama petugas kesehatan dan sektor terkait lainnya Sumber: Depkes RI, 2006 Indikator yang digunakan dalam pengukuran pelaksanaan posyandu ini antara lain frekuensi kunjungan penimbangan setiap bulan yang bila teratur akan ada 12 kali penimbangan setiap tahun. Dalam kenyataan tidak semua posyandu dapat berfungsi setiap bulan sehingga frekuensinya kurang dari 12 kali setahun. Untuk ini Universitas Sumatera Utara diambil batasan 8 kali penimbangan setahun di mana bila frekuensi penimbangan di atas 8 kali setahun, maka pemanfaatan posyandu dianggap sudah baik Depkes, 2006. Berdasarkan Depkes RI 2006, perkembangan masing-masing posyandu tidak sama, dengan demikian pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing posyandu juga berbeda. Untuk mengetahui tingkat perkembangan posyandu, telah dikembangkan metode dan alat telaahan perkembangan posyandu yang dikenal dengan nama Telah Kemandirian Posyandu. Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan posyandu yang secara umum dibedakan atas 4 tingkat sebagai berikut: Tabel 2.2. Tingkat Perkembangan Posyandu Tingkat Perkembangan Kriteria Posyandu Pratama Posyandu yang masih belum mantap kegiatannya, masih belum bisa rutin setiap bulan, dan kader aktifnya terbatas kurang dari 5 orang Posyandu Madya Sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih, akan tetapi cakupan program utamanya masih rendah yaitu kurang dari 5. Intervensi untuk Posyandu madya antara lain: a Pelatihan tokoh masyarakat b Penggarapan dengan Pendekatan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa PKMD untuk menentukan masalah dan mencari penyelesaian situasi dan kondisi setempat. Posyandu Purnama Posyandu yang frekuensinya lebih dari 8x setahun, rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih dan cakupan 5 program utamanya lebih dari 50 sudah ada program tambahan bahkan mungkin sudah ada dana sehat yang masih sederhana. Posyandu Mandiri Sudah dapat melaksanakan kegiatan secara teratur, dengan jumlah kader rata-rata 5 orang atau lebih cakupan 5 program utama sudah bagus, ada program tambahan dan dana sehat telah menjangkau lebih dari 50 KK. Sumber: Depkes RI, 2006 Universitas Sumatera Utara Posyandu dapat melaksanakan fungsi dasarnya sebagai unit pemantau tumbuh kembang anak serta menyampaikan pesan kepada ibu sebagai agen pembaharuan dan anggota keluarga yang memiliki bayi dan balita dengan mengupayakan bagaimana memelihara anak secara baik yang mendukung tumbuh kembang anak sesuai potensinya. Kurang berfungsinya posyandu sehingga kinerjanya menjadi rendah antara lain disebabkan oleh rendahnya kemampuan kader dan pembinaan dari unsur pemerintah desakelurahan dan dinasinstansilembaga terkait yang kemudian mengakibatkan rendahnya minat masyarakat untuk menggunakan posyandu. Upaya revitalisasi posyandu telah dilaksanakan sejak krisis ekonomi timbul agar posyandu dapat melaksanakan fungsi dasarnya, namun diakui bahwa meskipun sejak Tahun 1999 telah diprogramkan upaya revitalisasi posyandu di seluruh Indonesia tetapi fungsi dan kinerja posyandu secara umum masih belum menunjukkan hasil yang optimal. Oleh karena itu, upaya revitalisasi posyandu perlu terus ditingkatkan dan dilanjutkan agar mampu memenuhi kebutuhan pelayanan terhadap kelompok sasaran yang rentan Depdagri RI, 2001.

2.1.9 Pengelola Posyandu

1. Penanggung jawab umum : kadeslurahkepala lingkungan 2. Penanggung jawab operasional : tokoh masyarakat 3. ketua pelaksana : ketua pokja kelurahandesa 4. Pelaksana : kader posyandu, yang dibantu petugas KB-KES Puskesmas. Universitas Sumatera Utara a Kader Posyandu Kader posyandu dipilih oleh pengurus posyandu dari anggota masyarakat yang bersedia, mampu dan memiliki waktu untuk menyelenggarakan kegiatan posyandu. Kriteria Kader Posyandu : 1. Dapat membaca dan menulis 2. Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan 3. Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat 4. Bertempat tinggal diwilayah posyandu 5. Berpenampilan ramah dan simpatik 6. Diterima masyarakat setempat b Petugas Puskesmas Kehadiran tenaga kesehatan Puskesmas yang diwajibkan di posyandu hanya satu kali dalam sebulan. Peran Petugas pada hari buka posyandu antara lain : 1. Membimbing kader dalam penyelenggaraan posyandu 2. Menyelenggarakan penyuluhan kesehatan KB dan Gizi kepada pengunjung posyandu dan masyarakat luas 3. Menganalisa hasil kegiatan posyandu, melaporkan hasil kepada Pukesmas serta menyusun rencana kerja dan melaksanakan upaya perbaikan sesuai dengan kebutuhan posyandu. c Kepala DesaLurahLingkungan Selaku penanggung jawab Pokjanal Posyandu kecamatan : Universitas Sumatera Utara 1. Memberikan dukungan kebijakan, sarana untuk penyelenggaraan posyandu 2. Mengkoordinasikan penggerakan masyarakat untuk dapat hadir pada hari buka posyandu 3. Mengkordinasikan peran kader posyandu, pengurus posyandu dan tokoh masyarakat untuk berperan aktif dalam penyelenggaraan posyandu 4. Mengkoordinasi hasil kegiatan dan tindak lanjut kegiatan posyandu 5. Memberikan dukungan dalam upaya meningkatkan kinerja posyandu 6. Melakukan pembinaan untuk terselenggaranya kegiatan posyandu secara teratur Depkes, 2006. 2.2 Balita 2.2.1 Pertumbuhan dan Perkembangan Balita

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Tahun 2015

7 56 159

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEHADIRAN ANAK BALITA DALAM PENIMBANGAN POSYANDU FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEHADIRAN ANAK BALITA DALAM PENIMBANGAN POSYANDU DI DESA CEPER KECAMATAN CEPER KABUPATEN KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH.

0 1 15

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Ibu Balita ke Posyandu (Studi di Kelurahan Cabawan Wilayah Kerja Puskesmas Margadana Kota Tegal Tahun 2011).

0 0 1

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN FREKUENSI PENIMBANGAN BALITA KE POSYANDU DESA DARUPONO WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALIWUNGU SELATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2009 - UDiNus Repository

0 0 2

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Partisipasi Ibu Balita untuk Menimbang Balita ke Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Panjang Bandar Lampung Tahun 2010 | Reihana | Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia 30788 70974 1 SM

0 0 6

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI IBU MEMBAWA ANAKNYA KE POSYANDU KELURAHAN KRICAK WILAYAH KERJA PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

0 1 5

D. Data Tingkat Partisipasi Ibu Ke Posyandu - Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Tingkat Partisipasi Ibu dalam Penimbangan Balita ke Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2013

0 1 19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Posyandu 2.1.1 Defenisi Posyandu - Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Tingkat Partisipasi Ibu dalam Penimbangan Balita ke Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2013

1 1 28

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Tingkat Partisipasi Ibu dalam Penimbangan Balita ke Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2013

0 0 8

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT PARTISIPASI IBU DALAM PENIMBANGAN BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DARUSSALAM KECAMATAN MEDAN PETISAH TAHUN 2013 SKRIPSI

0 0 13