Gultom 2010 menunjukkan bahwa variabel yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel partisipasi ibu dalam penimbangan balita di posyandu
yaitu variabel pekerjaan, pengetahuan, dan sikap. Dari hasil penelitian Angkat 2010 menyatakan bahwa partisipasi ibu ke
posyandu di Desa Penanggalan Kecamatan Penanggalan Kota Subulussalam Tahun 2010 selama 1 tahun masih rendah tetapi partisipasinya sudah baik. Faktor yang
berhubungan dengan partisipasi ibu ke posyandu adalah pengetahuan ibu, sikap ibu, jarak, dukungan dari petugas kesehatan. Hal ini sesuai dengan beberapa pernyataan
dan pendapat para peneliti.
1. Pendidikan
Tingkat pendidikan yang dimaksud adalah pendidikan formal. Pendidikan dalam arti formal sebenarnya adalah suatu proses penyampaian bahan atau materi
pendidikan oleh pendidik kepada sasaran pendidikan anak didik guna mencapai perubahan tingkah laku tujuan. Karena pendidikan itu adalah suatu proses maka
dengan sendirinya mempunyai masukan dan keluaran. Masukan proses pendidikan adalah sasaran pendidikan atau anak didik yang mempunyai karakteristik. Sedangkan
keluaran pendidikan adalah tenaga atau lulusan yang mempunyai kualifikasi tertentu yang sesuai dengan tujuan pendidikan institusi yang bersangkutan. Notoatmodjo,
2003. Pendidikan orang tua merupakan salah satu faktor yang penting dalam tumbuh
kembang anak, karena dengan pendidikan yang baik, maka orang tua dapat menerima segala informasi dari luar terutama tentang cara pengasuhan anak yang baik,
Universitas Sumatera Utara
bagaimana menjaga kesehatan anaknya, pendidikannya dan sebagainya
Soetjiningsih, 1998 Hasil studi kuantitatif yang dilakukan Pusat Penyuluhan Kesehatan
Masyarakat Depkes RI dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia yang dikutip oleh Soeryoto dalam Gultom 2010, menyatakan faktor pendidikan ibu
balita yang baik akan mendorong ibu-ibu balita untuk membawa anaknya ke posyandu.
2. Pekerjaan
Pekerjaan adalah kegiatan atau aktivitas utama yang dilakukan secara rutin sebagai upaya untuk membiayai keluarga serta menunjang kebutuhan rumah tangga.
Salah satu alasan yang paling sering dikemukakan bila ibu tidak membawa balitanya ke posyandu adalah karena mereka harus bekerja.
Hasil penelitian Pardede 2010 menyatakan bahwa penggunaan posyandu terkait dengan status pekerjaan ibu. Ibu balita yang mempunyai pekerjaan tetap akan
memengaruhi kesempatan untuk menimbangkan anaknya ke posyandu. Dari hasil pengamatan di lapangan oleh Gultom 2010, terlihat adanya
perbedaan dalam penimbangan balita di posyandu antara responden yang bekerja dengan yang tidak bekerja termasuk ibu rumah tangga. Berdasarkan hasil
pengamatan ditemukan bahwa bekerja menyebabkan ibu balita tidak membawa balitanya ke posyandu untuk ditimbang, hal ini kemungkinan karena posyandu
diselenggarakan mulai jam 09.00 hingga 12.00 pada hari kerja.
Universitas Sumatera Utara
3. Pengetahuan