B. Rumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penerapan metode diskusi dapat meningkatkan penguasaan
konsep inflasi siswa kelas X3 SMA N Jatinangor ? Masalah tersebut kemudian diuraikan menjadi pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana peningkatan penguasaan konsep Inflasi siswa kelas X3 SMA N Jatinangor dengan menerapkan metode diskusi ?
2. Bagaimana aktivitas siswa dalam penerapan metode diskusi pada saat pembelajaran inflasi ?
3. Bagaimana aktivitas guru dalam penerapan metode diskusi pada saat pembelajaran inflasi ?
C. Tujuan Penelitian.
Tujuan penelitian ini adalah ingin : 1. Mengetahui peningkatan penguasaan konsep Inflasi siswa kelas X3 SMA N
Jatinangor dengan menerapkan metode diskusi. 2. Mengetahui aktivitas siswa dalam penerapan metode diskusi pada saat
pembelajaran inflasi. 3. Mengetahui aktivitas guru dalam penerapan metode diskusi pada saat
pembelajaran inflasi.
F. Manfaat
3
Bagi siswa : 1. Siswa lebih bertanggung jawab secara individu dan terlibat dalam belajar.
2. Siswa bekerja sama dengan temannya sehingga tercipta suasana belajar yang
menyenangkan. 3. Siswa terdorong untuk belajar dengan keberanian bertanya, menyatakan
pendapat, mengatakan persetujuan, menyatakan permasalahan. Bagi guru :
1. Guru berpeluang memperhatikan siswa dalam proses belajar baik secara individual, kelompok dan klasikal.
2. Guru mudah mengetahui kelemahan dan keunggulan siswa pada pemahaman materi pelajaran.
3. Guru mudah memberikan kesimpulan materi pelajaran atas dasar temuan diskusi siswa.
BAB II KAJIAN TEORITIS
A. Pengertian dan Model Pembelajaran
4
Pembelajaran adalah sesuatu yang dilakukan oleh siswa, bukan dibuat untuk siswa Learning is something students do, not something that is done to student
Johnson Johnson, 1994:4. Sedangkan menurut Sudjana 2000:6 pembelajaran adalah upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar.
Tujuan pembelajaran adalah terwujudnya efisiensi dan efektivitas kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik. Pihak-pihak yang terlibat dalam pembelajaran adalah pendidik
perorangan danatau kelompok serta peserta didik perorangan, kelompok, danatau komunitas yang berinteraksi edukatif antara satu dengan lainnya. Isi kegiatan adalah
bahan materi belajar yang bersumber dari kurikulum suatu program pendidikan. Proses kegiatan adalah langkah-langkah atau tahapan yang dilalui pendidik dan perserta didik
dalam pembelajaran. Sumber pendukung kegiatan pembelajaran mencakup fasilitas dan alat-alat bantu pembelajaran.
Piaget dalam Dimyati dan Mulyana 2002:13 berpendapat bahwa pembelajaran merupakan interaksi terus menerus yang dilakukan oleh individu dengan
lingkungan, dimana lingkungan tersebut mengalami perubahan. Dengan adanya interaksi dengan lingkungan maka fungsi intelek semakin berkembang. Dari beberapa definisi di
atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk membelajarkan siswa secara aktif yang menekankan pada penyediaan sumber
belajar. Hamalik 2001, mendefinisikan pembelajaran sebagai suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusia, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur
yang saling mempengaruhi guna mencapai tujuan pembelajaran. Manusia yang terlibat dalam pembelajaran terdiri dari siswa, guru dan tenaga lainnya. Material meliputi buku-
buku, papan tulis, kapur, fotografi, slide, film, audio dan video tape. Fasilitas dan perlengkapan terdiri dari ruangan kelas, perlengkapan audio visual, juga komputer.
5
Prosedur, meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi termasuk model pembelajaran, praktik, belajar, ujian dan seterusnya.
Model pembelajaran perlu dipahami guru agar dapat melaksanakan pembelajaran secara efektif dalam meningkatkan hasil pembelajaran. Dalam
penerapannya, model pembelajaran harus dilakukan sesuai dengan kebutuhan siswa karena masing-masing model pembelajaran memiliki tujuan, prinsip dan tekanan utama
yang berbeda-beda. Walaupun demikian dalam prakteknya menurut Hasan 1996:43 model pembelajaran seperti apapun bisa dilakukan asalkan memenuhi prinsip-prinsip
sebagai berikut: 1.
Pembelajaran akan semakin baik jika upaya yang dilakukan guru semakin kecil dan aktivitas belajar siswa semakin besar.
2. Semakin sedikit waktu yang diperlukan oleh guru dalam
mengaktifkan siswa untuk belajar maka pembelajaran akan semakin baik. 3.
Sesuai dengan cara belajar yang dilakukan oleh siswa. 4.
Dapat dilaksanakan dengan baik oleh guru. 5.
Sebenarnya tidak ada satupun metode yang sempurna yang paling sesuai dengan tujuan, jenis materi dan proses belajar yang ada.
B. Pengertian dan Karakteristik Pembelajaran Model Diskusi.