Pada hari Selasa, 3 Maret 2009 pukul 10.00 WIB peneliti dan guru mitra melakukan refleksi bersama di ruang guru untuk mendiskusikan beberapa temuan
selama berlangsungnya proses pembelajaran hari Jumat, 27 Pebruari 2009. Beberapa temuan yang belum dapat dikategorikan sebagai tindakan belajar yang baik adalah:
1. Guru tidak melakukan entry behaviour pada awal pelajaran melainkan langsung menyarankan pembentukan kelompok siswa.
2. Guru belum memberikan pertanyaan yang bersifat analisa, pertanyaan yang diajukan guru cenderung tidak membutuhkan jawaban siswa karena langsung
dijawab oleh siswa dan guru hanya mengekor saja. 3. Pada saat belajar kelompok, partisipasi siswa yang berinteraksi dengan guru
belum melibatkan seluruh kelompok. 4. Guru sudah berkeliling ke seluruh kelas, untuk mengontrol diskusi yang
dilakukan oleh siswa. Terlihat siswa banyak melakukan pertanyaan yang langsung dijawab oleh guru.
5. Kebiasaan guru langsung menjawab pertanyaan siswa, masih ada dalam pembelajaran kali ini, mestinya guru melemparkan terlebih dahulu pertanyaan
tersebut kepada siswa yang lain dan memberikan kesempatan kepada siswa yang lain untuk memberikan jawabannya. Selain itu pula guru dapat memberikan
pujian reward kepada siswa yang bertanya maupun yang menjawab.
2. Perencanaan Tindakan Siklus Kedua.
Berdasarkan refleksi terhadap pelaksanaan tindakan pertama, peneliti dan guru mitra mengadakan diskusi balikan untuk memperbaiki pelaksanaan tindakan pertama dan
merencanakan tindakan siklus kedua. Diskusi ini langsung dilaksanakan setelah refleksi dengan guru mitra. Dari hasil diskusi ini kami memperoleh kesepakatan sebagai berikut:
26
1. Kelompok belajar sudah berjalan dengan baik dan siswa sudah mampu untuk berkomunikasi, mencari informasi, berpikir dan menganalisa juga membina kerja
sama kelompok. 2. Sifat teacher centered sudah tidak terlihat lagi, guru sudah memfungsikan diri
sebagai motivator dan fasilitator dalam belajar dengan memberikan kesempatan dan pelayanan yang sama kepada masing-masing kelompok.
3. Supaya guru tetap bertindak sebagai motivator dan fasilitator selama proses belajar mengajar berlangsung, dan tetap menjalankan model diskusi sesuai dengan tata cara
yang sudah dilatihkan. 4. Siklus pertama masih difokuskan pada kemampuan siswa dalam berkomunikasi,
mencari informasi, berpikir dan menganalisa juga membina kerja sama kelompok ditambah dengan kemampuan siswa secara individual dalam mengerjakan tes
berikutnya.
3. Pelaksanaan Tindakan Siklus Kedua
Secara keseluruhan daftar nilai mulai dari tes yang pertama sampai dengan yang terakhir dapat dilihat pada lampiran Tabel 6, dan rekapitulasi dapat dilihat pada table 7.
serta rekapitulasi penghargaan terhadap kelompok setelah dua kali tes dapat dilihat dalam lampiran pada table 8.
Dari hasil refleksi ini disepakati: 1. Kinerja guru sudah optimal, guru sudah mampu menjadi fasilitator dan motivator
siswa dalam belajar kelompok. 2. Siswa sudah dapat bekerja kelompok secara maksimal. Siswa sudah
menunjukkan bahwa mereka sudah mampu untuk berkomunikasi, mencari informasi, berpikir dan menganalisa juga membina kerja sama kelompok. Selain
27
itu juga siswa yang selama ini merasa bisa, dapat membantu temannya yang belum mampu memahami materi.
3. Peneliti dan guru menyepakati bahwa pada siklus kedua ini merupakan puncak dari kemampuan guru dalam hal menumbuhkan semangat siswa dalam belajar
kelompok dan peduli kepada teman satu kelompoknya dan siswa pun sudah menunjukkan bahwa mereka sudah berusaha agar kelompoknya menjadi
kelompok yang terbaik.
C. Analisis Penelitian