3. Siswa mempunyai tanggung jawab individu dengan berusaha mengerjakan tesnya seorang diri dan menginginkan hasil yang bagus sehingga akan berpengaruh baik
terhadap kelompoknya 4. Siswa menjadi lebih bergairah dan bersemangat dalam belajar dilihat dari ‘denyut’
pembelajaran yang berlangsung sampai siklus kedua terasa hidup, dan tidak terlihat ada siswa yang merasa bosan.
5. Siswa memperoleh hasil yang lebih baik. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan nilai yang baik dari tes yang satu ke tes yang berikutnya.
Dalam dua siklus yang dilakukan, ditemukan beberapa hal yang dapat dikatakan sebagai implikasi meningkatnya hasil pembelajaran dengan model diskusi
dalam pembelajaran IPS, dalam hubungannya dengan fungsi dan tujuan pembelajaran IPS di SMA itu sendiri yaitu:
1. Siswa mampu mengembangkan pengetahuan tentang IPS pada materi inflasi.
Dalam mengembangkan pengetahuan ini, siswa berusaha untuk menggali informasi- informasi IPS tidak hanya dari satu sumber. Hal ini terbukti pada saat observasi
pertama buku yang dipergunakan hanya satu sumber saja berupa LKS Lembar Kerja Siswa tetapi pada akhir siklus kedua sudah banyak siswa yang memiliki bahan ajar
berupa buku paket walaupun tidak sama penerbitnya, jadi tidak sekedar LKS sebagai pedoman utama. Beragamnya buku paket yang ada di kelas, justru menambah
pengetahuan siswa.
2. Siswa mampu mengembangkan keterampilan IPS.
Keterampilan yang dimaksud dalam materi inflasi adalah menganalisa terjadinya inflasi. Keterampilan ini digunakan untuk mengkaji informasi yang sampai kepada
siswa guna menentukan kesahihan informasi tersebut. siswa yang bertanya tersebut bisa memahami, menganalisa ulang dan menyimpulkan pendapat dari temannya.
34
Keterampilan lain yang dimiliki siswa adalah sudah mampu untuk berkomunikasi, mencari informasi, berpikir dan menganalisa juga membina kerja sama kelompok.
Kemampuan siswa memiliki keterampilan ini menghasilkan peningkatan nilai dari tes yang pertama ke tes yang berikutnya.
3. Siswa mampu bersikap rasional, teliti, jujur dan bertanggung jawab.
Dalam mengembangan sikap rasional siswa sudah menunjukkan sikap rasional mereka dalam hal pembentukan kelompok di siklus satu. Siswa menyerahkan
pembentukan kelompok kepada guru karena merasa tidak sanggup untuk melakukannya sendiri. Siswa beranggapan prinsip heterogenitas yang diinginkan
oleh guru tidak akan tercapai karena masing-masing siswa belum mengetahui kemampuannya dalamIPS pada materi inflasi. Ketelitian ditunjukkan dengan tidak
begitu saja menerima pendapat dari teman yang lain juga dalam mengerjakan lembar kerja yang diberikan oleh guru dan ini sudah ditunjukkan sejak siklus satu. Sikap
jujur ditunjukkan oleh siswa pada saat mengerjakan tes yang diberikan oleh guru. Siswa berusaha mengerjakan tesnya seorang diri, walaupun ini dikondisikan oleh
guru dengan memberikan set soal yang berbeda kepada setiap siswa. Sikap bertanggung jawab ditunjukkan oleh siswa dengan cara membantu teman dalam satu
kelompoknya yang belum memahami materi yang diberikan dan berusaha untuk mendapatkan nilai yang terbaik bagi kelompoknya. Hal ini sudah ditunjukkan sejak
siklus yang pertama.
Berdasarkan analisis yang dilakukan pada setiap siklus, teori-teori diskusi terhadap pembelajaran IPS, maka model diskusi dapat diterapkan dalam
pembelajaran IPS di kelas X3 SMA N Jatinangor telah mencapai tujuannya.
35
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan.