Prosedur Penelitian peningkatan penguasaan konsep siswa pada materi inflasi melalui metode diskusi

2. Mengembangkan kemampuan keterampilan guru untuk menghadapi permasalahan aktual pembelajaran di kelasnya danatau di sekolahnya sendiri. 3. Tujuan penyerta Penelitian Tindakan Kelas ialah dapat ditumbuhkannya budaya meneliti di kalangan guru dan pendidik. PTK dilaksanakan demi perbaikan danatau peningkatan praktek pembelajaran secara berkesinambungan, yang pada dasarnya melekat pada terlaksananya misi profesional pendidikan yang diemban guru. Oleh karena itu, Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu cara strategis dalam memperbaiki dan meningkatkan layanan pendidikan yang harus diselenggarakan dalam konteks, danatau dalam peningkatan kualitas program sekolah secara keseluruhan, dalam mayarakat yang cepat berubah. Proses PTK merupakan serangkaian spiral atau siklus tindakan dan penelitian yang terdiri dari urutan perencanaan plan, tindakan act, pengamatan observe dan refleksi reflect.

B. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang dilakukan peneliti yaitu penelitian tindakan yang berbentuk siklus tindakan . Model Siklus yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk spiral yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart Hopkins, 1993:48; Wiriaatmadja, 2002:127-128; Kasbollah, 1999; Soedarsono, 1997; Wardani, et al, 2000; Sukidin, et al, 2002:84; Sukardi, 2003:212-213; Depdikbud, 1999:26-27. Penelitian tindakan dilakukan dengan beberapa langkah siklus, hingga tercapai tujuan yang diinginkan. Langkah-langkah penelitian terdiri atas empat komponen penelitian tindakan perencanaan, tindakan, obsevasi, dan refleksi dalam suatu sistem spiral yang saling berkait , selanjutnya pada siklus kedua dan seterusnya jenis kegiatan yang dilaksanakan 14 peneliti bersama guru mitra adalah memperbaiki rencana revised plan, pelaksanaan act, pengamatan observed dan refleksi reflect. Demikian seterusnya, siklus akan terus berulang hingga pembelajaran dirasakan berhasil. Tahap-tahap dalam Penelitian Tindakan Kelas yang dikemukakan oleh Kemmis McTaggart Hopkins, 1993:48 dapat dilihat dalam gambar berikut: Gambar 1 Siklus Tindakan Model Kemmis dan Taggart Hopkins, 1993:48 A ct Observe R ef le ct Plan A ct Observe R ef le ct Revised Plan Secara operasional tahap-tahap kegiatan penelitian dalam siklus dapat dijelaskan sebagai berikut Model Kemmis dan Taggart dalam Sukardi, 2003: 1. Perencanaan Kegiatan perencanaan diawali dengan orientasi pendahuluan. Hal ini dilaksanakan bersama antara peneliti dan guru yang mengajar IPS di kelas X SMA N Jatinangor terhadap proses pembelajaran yang sedang berlangsung dan 15 wawancara dengan guru. Kegiatan ini merupakan penelitian pendahuluan yang bertujuan untuk mengidentifikasi masalah dan menemukan fakta di lapangan. Berdasarkan temuan pada orientasi pendahuluan, peneliti bersama guru IPS berdiskusi merencanakan langkah-langkah kegiatan tindakan yang akan ditampilkan guru di kelas dalam proses pembelajaran berikutnya. 2. Pelaksanaan Tindakan Pada tahap ini, guru melaksanakan kegiatan tindakan sesuai dengan perencanaan yang telah dirumuskan bersama. Jenis tindakan yang dilaksanakan merupakan hasil kesepakatan yang dilakukan bersama antara guru dan peneliti, secara kolaboratif. 3. Observasi Kegiatan tahap observasi, dilakukan oleh guru bersama peneliti dengan menggunakan pedoman observasi yang telah disiapkan sebelumnya. Tahap ini dilaksanakan untuk melihat hasil atau dampak dan siklus tindakan yang dilaksanakan terhadap siswa. Hasil observasi merupakan bahan pertimbangan untuk melakukan refleksi dan revisi terhadap tindakan yang telah dilakukan dan untuk menyusun rencana tindakan yang akan dilakukan selanjutnya. 4. Refleksi Temuan pada waktu kegiatan siklus yang diperoleh dari pelaksanaan proses pembelajaran dianalisis dari hasil diskusi antara guru, peneliti, dan pembimbing. Kesimpulan hasil diskusi dijadikan dasar bagi penyusunan rencana tindakan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran berikutnya. 16 Dalam penelitian ini, jumlah siklus yang dilakukan tergantung kepada tingkat pencapaian tujuan, berdasarkan pada rencana tindakan yang telah disusun sebelumnya. Penelitian akan diakhiri bila permasalahan yang biasanya timbul di dalam pembelajaran IPS sudah dapat diatasi dan respon dari siswa sudah sesuai dengan apa yang diharapkan.

C. Situasi Sosial Penelitian

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR MELALUI METODE DISKUSI TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA PADA MATERI POKOK ORGANISASI KEHIDUPAN (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII SMPN 3 Tulang Bawang Tengah Tahun Ajaran 2011/2012)

0 8 58

PENGARUH PEMANFAATAN ALAT- ALAT LABORATORIUM MELALUI METODE DISKUSI TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN

0 11 58

PENGGUNAAN MEDIA REALIA DENGAN METODE DISKUSI TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA PADA MATERI POKOK KLASIFIKASI TUMBUHAN

3 9 67

PENGGUNAAN MEDIA REALIA DENGAN METODE DISKUSI TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA PADA MATERI POKOK KLASIFIKASI TUMBUHAN

1 8 67

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG KENAMPAKAN ALAM MELALUI METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Pemahaman Siswa Tentang Kenampakan Alam Melalui Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV Semester 1 SDN 1 Bicak Todanan-Blora Tahun 2015/2016.

0 4 15

UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (RME) PADA SISWA SEKOLAH DASAR (PTK Pembelajaran Matematika

0 1 9

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA DALAM PENGUASAAN MATERI BANGUN DATAR LAYANG-LAYANG DAN BELAH Peningkatan Pemahaman Siswa Dalam Penguasaan Materi Bangun Datar Layang-layang dan Bela Ketupat pada Pembelajaran Matematika melalui Metode Guided Note Taking pada S

0 2 15

IDENTIFIKASI KEMAMPUAN HABITS OF MIND SISWA MELALUI PRAKTIKUM DAN DISKUSI SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PENGUASAAN KONSEP SISTEM ORGAN.

0 5 40

ANALISIS PENGUASAAN KONSEP DAN MISKONSEPSI SISWA SMA PADA MATERI GENETIKA.

3 8 36