Metode Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian Tindakan Kelas

Studi pengembangan model diskusi dalam pembelajaran IPS ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas classroom action research sebagai metode penelitiannya. Elliot, 1991; McNiff,1992; Soedarsono, 1997; Kasbollah, 1999; Depdikbud, 1999; Wardani, et al,2000; Sukidin, et al,2000. PTK mendorong guru untuk selalu meningkatkan kinerjanya dengan refleksi, dengan selalu mencoba strategi pembelajaran yang akan mengemansipasikan peserta didiknya dari pembelajaran yang “teacher centered” dan mendorong siswanya untuk “discovery”, yakni mencari sendiri, sampai mampu berdiri mandiri dalam kaitannya dengan ilmu pengetahuan di luar otoritas gurunya Hopkins dalam Wiriaatmadja, 2002:127. Ada tiga tingkat emansipasi sebagaimana disebutkan di atas, yaitu : 1. Kemampuan guru untuk keluar sejenak dari otoritasnya di bidang ilmu pengetahuan dan menemukannya sendiri bagaimana sesungguhnya penguasaan ilmu pengetahuan tersebut di dalam kenyataannya. 2. Guru dapat membebaskan dirinya dari tekanan-tekanan pejabat di atasnya seperti kepala sekolah, pengawas, buku teks, para pengembang kurikulum atau ujian-ujian negara. 3. Emansipasi bukan hanya pada guru melainkan juga pada tingkatan sekolah di dalam menghadapi birokrasi di dalam pendidikan yang selalu 12 berorientasi pada pengawasan atau kontrol Stenhouse dalam Wiriaatmadja, 2002:124. Penelitian tindakan kelas itu bersifat situasional, yaitu berkaitan dengan mendiagnosis masalah dalam konteks tertentu, misalnya di kelas dalam sekolah, dan berusaha menyelesaikannya dalam konteks itu. Masalah yang diangkat dari praktek pembelajaran sehari-hari yang benar-benar dirasakan oleh guru dan siswanya. Kemudian diupayakan penyelesaiannya demi peningkatan mutu pendidikan, prestasi siswa, profesi guru, dan mutu sekolahnya, dengan jalan merefleksi diri, yaitu sebagai praktisi dalam pelaksanaan penuh keseharian tugas-tugasnya, sekaligus secara sistematik meneliti praktisnya sendiri Depdikbud, 1999:8. Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran secara mendalam tentang upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran IPS dengan cara mengkaji dan menganalisis secara reflektif, partisipatif dan kolaboratif terhadap pelaksanaan pembelajaran IPS melalui model diskusi, terhadap guru, siswa, kondisi sosial kelas serta kendala dan masalah apa yang dihadapi selama berlangsungnya proses pembelajaran di kelas. Depdiknas 1999:9-10 menetapkan tujuan Penelitian Tindakan Kelas sebagai berikut: 1. Tujuan utama Penelitian Tindakan Kelas demi perbaikan dan peningkatan layanan profesional guru dalam menangani PBM dapat dicapai dengan melakukan refleksi untuk mendiagnosis keadaan. Merefleksi adalah melakukan analisis-sintesis-interpretasi-eksplanasi dan berkesimpulan. Kemudian mencobakan alternatif tindakan dan evaluasi efektifvitasnya. Ini merupakan satu daur tindakan. 13 2. Mengembangkan kemampuan keterampilan guru untuk menghadapi permasalahan aktual pembelajaran di kelasnya danatau di sekolahnya sendiri. 3. Tujuan penyerta Penelitian Tindakan Kelas ialah dapat ditumbuhkannya budaya meneliti di kalangan guru dan pendidik. PTK dilaksanakan demi perbaikan danatau peningkatan praktek pembelajaran secara berkesinambungan, yang pada dasarnya melekat pada terlaksananya misi profesional pendidikan yang diemban guru. Oleh karena itu, Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu cara strategis dalam memperbaiki dan meningkatkan layanan pendidikan yang harus diselenggarakan dalam konteks, danatau dalam peningkatan kualitas program sekolah secara keseluruhan, dalam mayarakat yang cepat berubah. Proses PTK merupakan serangkaian spiral atau siklus tindakan dan penelitian yang terdiri dari urutan perencanaan plan, tindakan act, pengamatan observe dan refleksi reflect.

B. Prosedur Penelitian

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR MELALUI METODE DISKUSI TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA PADA MATERI POKOK ORGANISASI KEHIDUPAN (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII SMPN 3 Tulang Bawang Tengah Tahun Ajaran 2011/2012)

0 8 58

PENGARUH PEMANFAATAN ALAT- ALAT LABORATORIUM MELALUI METODE DISKUSI TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN

0 11 58

PENGGUNAAN MEDIA REALIA DENGAN METODE DISKUSI TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA PADA MATERI POKOK KLASIFIKASI TUMBUHAN

3 9 67

PENGGUNAAN MEDIA REALIA DENGAN METODE DISKUSI TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA PADA MATERI POKOK KLASIFIKASI TUMBUHAN

1 8 67

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG KENAMPAKAN ALAM MELALUI METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Pemahaman Siswa Tentang Kenampakan Alam Melalui Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV Semester 1 SDN 1 Bicak Todanan-Blora Tahun 2015/2016.

0 4 15

UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (RME) PADA SISWA SEKOLAH DASAR (PTK Pembelajaran Matematika

0 1 9

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA DALAM PENGUASAAN MATERI BANGUN DATAR LAYANG-LAYANG DAN BELAH Peningkatan Pemahaman Siswa Dalam Penguasaan Materi Bangun Datar Layang-layang dan Bela Ketupat pada Pembelajaran Matematika melalui Metode Guided Note Taking pada S

0 2 15

IDENTIFIKASI KEMAMPUAN HABITS OF MIND SISWA MELALUI PRAKTIKUM DAN DISKUSI SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PENGUASAAN KONSEP SISTEM ORGAN.

0 5 40

ANALISIS PENGUASAAN KONSEP DAN MISKONSEPSI SISWA SMA PADA MATERI GENETIKA.

3 8 36