Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel

Sehingga yang menjadi sampel sebanyak 53. Tidak adanya perbedaan waktu dalam pengumpulan data maka tidak diperlukan Respon bias.

4.5 Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel

Ada lima variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : 1 Kinerja Manajerial SKPD, 2 Perencanaan anggaran, 3 Pengelolaan kas, 4 Pelaporan. variabel operasional yang akan diteliti sebagai dasar dalam menyusun kuesioner penelitian, dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Kinerja SKPD Y sebagai dependent variabel merupakan hasil dari proses aktivitas manajerial yang efektif mulai dari proses perencanaan dan penganggaran, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban dan staffing. Pengukuran variabel ini menggunakan instrumen kuesioner dengan skala likert, skala ini menghasilkan data interval. Pengukuran variabel ini menggunakan instrumen kuesioner dengan skala likert 5 point yang adopsi dari Mahoney et. al., 1963, ”Development of Managerial Performance a Research Approact”, dan dimodifikasi kuesioner ini oleh peneliti dengan skor sebagai berikut: angka 5 = Sangat baik angka 4 = Baik angka 3 = Netral angka 2 = Tidak baik angka 1 = Sangat Tidak baik Universitas Sumatera Utara 2. Perencanaan Anggaran X 1 sebagai independent variabel yakni proses perencanaan atas partisipasi manajerial SKPD dalam proses penganggaran daerah, seperti program dan kegiatan yang akan dilaksanakan, keikutsertaan dalam menentukan target dan anggaran dan sebagainya. Untuk mengukur variabel ini digunakan skala likert dan skala ini menghasilkan data interval. Pengukuran variabel ini menggunakan instrumen kuesioner dengan skala likert 5 point yang diadopsi dan dimodifikasi dari Peter Rooney et all,2007. 3. Pengelolaan Kas X 2 sebagai independent variabel yakni proses penentuan kegiatan yang mencerminkan pentingnya menginstitusionalisasikan praktek- praktek penanganan kas yang tepat di pemerintah daerah. Variabel ini diukur dengan skala likert untuk menunjukkan derajat otoritas yang didelegasikan orang yang terlibat. Pengukuran variabel ini menggunakan instrumen kuesioner dengan skala likert 5 point yang diadopsi dan dimodifikasi dari Peter Rooney et all,2007 4. Pelaporan X 3 sebagai independent variabel yakni sistem akuntansi yang memastikan pelaporan yang cepat untuk semua transaksi keuangan dan membuat laporan keuangan eksternal dan internal yang terpercaya, berimbang dan tepat waktu. Pengukuran variabel ini menggunakan instrumen kuesioner dengan skala likert 5 point yang diadopsi dan dimodifikasi dari Peter Rooney et all,2007 Kuesioner perencanaan anggaran, pengelolaan kas dan pelaporan diukur dengan data interval dengan skor sebagai berikut : angka 5 = Sangat Setuju sekali Universitas Sumatera Utara angka 4 = Sangat Setuju angka 3 = Setuju angka 2 = Kurang Setuju angka 1 = Tidak Setuju Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel Variabel Penelitian Definisi Operasional Indikator Skala Pengukuran Dependen Variabel Kinerja Manajerial SKPD Y Melihat secara umum system pengelolaan keuangan daerah dari proses penyusunan anggaran sampai dengan evaluasi terhadap program atau kegiatan yang telah dilakukan oleh masing-masing SKPD. 1. Kinerja dalam Perencanaan 2. Kinerja dalam investigasi 3. Kinerja dalam Pengkoordinasian 4. Kinerja dalam Evaluasi 5. Kinerja dalam Pengawasan 6. Kinerja dalam Pemilihan staff Interval Independen Variabel Perencanaan anggaran X 1 Konsistensi perencanaan partisipatif penyusunan anggaran untuk pembuatan anggaran daerah multi tahun yang seksama yang secara jelas terkait dengan rencana daerah 1. Adanya hubungan yang konsisten antara proses perencanaan bottom-up yang partisipatif, perencanaan pembangunan daerah, perencanaan sektoral dan APBD 2. Anggaran berdasarkan kerangka jangka menengah 3. Target anggaran layak dan berdasarkan proses Penyusunan anggaran yang realistis 4. Anggaran memihak kelompok-miskin Interval Universitas Sumatera Utara 5. Sistem pemantauan dan evaluasi partisipatif yangkomprehensif dalam proses perencanaan dan penganggaran telah terbentuk 6. Pengendalian Pengeluaran Digunakan Untuk Memastikan Kinerja Anggaran 7. Koordinasi dengan PPKD Pengelolaan kas X 2 Penempatan pengelolaan kas sebagai bidang strategis yang terpisah mencerminkan pentingnya menginstitusionalisasikan praktek-praktek penanganan kas yang tepat di pemerintah daerah. 1. Adanya kapasitas sdm dan kelembagaan yang memadai untuk menyusun laporan keuangan. 2. Sistem pembuatan laporan dan manajemen sudah terintegrasi 3. Seluruh laporan keuangan pemerintah daerah dicatat secara akurat dan tepat waktu 4. Terdapat laporan keuangan dan informasi manajemen yang dapat diandalkan Interval Universitas Sumatera Utara Pelaporan X 3 Pelaporan keuangan eksternal dan internal yang terpercaya, berimbang dan tepat waktu. 1. Adanya kapasitas SDM dan kelembagaan yang memadai untuk fungsi akuntansi dan keuangan 2. Sistem informasi akuntansi dan manajemen sudah terintegrasi 3. Seluruh transaksi dan saldo keuangan pemerintah daerah dicatat secara akurat dan tepat waktu 4. Terdapat laporan keuangan dan informasi manajemen yang dapat diandalkan. Interval 4.7 Model dan Teknik Analisa Data 4.7.1 Model Analisa Data

Dokumen yang terkait

Peranan Aparatur Pemerintah Kota Pematang Siantar Dalam Pelayanan Pengurusan Kartu Tanda Penduduk Elektronik Studi Pada Kecamatan Siantar Timur Kota Pematangsiantar

2 94 107

Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Kota Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pematang Siantar

2 55 118

Fungsi Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat Penilaian Kinerja Pusat Biaya Pada PT. Bumi Sari Prima Pematang Siantar

2 51 77

PENGARUHPEMBERLAKUAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA, UMPAN BALIK ANGGARAN, KECUKUPAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA SKPD PEMERINTAH KOTA MEDAN.

0 4 25

PENGARUH KECUKUPAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN DAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA SKPD PEMERINTAH KOTA MEDAN.

0 1 24

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN DAN PENYERAPAN ANGGARAN TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH KOTA SURAKARTA (Studi Empiris pada SKPD di Lingkungan Pemerintah Kota Surakarta).

0 0 16

Pengaruh Perencanaan anggaran, Pengelolaan Kas dan Pelaporan terhadap kinerja SKPD ( Studi kasus Pemerintah Kota Pematang Siantar )

0 0 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Review Peneliti Terdahulu (Theoretical Mapping) - Pengaruh Perencanaan anggaran, Pengelolaan Kas dan Pelaporan terhadap kinerja SKPD ( Studi kasus Pemerintah Kota Pematang Siantar )

0 0 17

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Perencanaan anggaran, Pengelolaan Kas dan Pelaporan terhadap kinerja SKPD ( Studi kasus Pemerintah Kota Pematang Siantar )

0 0 10

PENGARUH PERENCANAAN ANGGARAN, PENGELOLAAN KAS DAN PELAPORAN, TERHADAP KINERJA KEPALA SKPD (Studi kasus pada Pemerintah kota Pematang Siantar)

0 0 15