simetris sebagai respon terhadap dana transfer yang diberikan. Wulan 2008, menguraikan bahwa ketika pemerintah pusat memberikan bantuan transfer kepada
pemerintah daerah sebagai upaya untuk meningkatkan belanja daerah, terdapat indikasi respon yang asimetris terhadap bantuan tersebut. Wulan 2008 menunjukkan
bahwa transfer pemerintah pusat berpengaruh terhadap besarnya pengeluaran yang dilakukan oleh pemerintah daerah kabupaten atau kota. Pada saat pemerintah daerah
menerima transfer dari pemerintah pusat dana itu digunakan tanpa adanya upaya untuk meningkatkan PAD tiap-tiap daerah. Mahfatik 1997 menunjukkan bahwa
Pengeluaran pemerintah pada setiap kategori infrastuktur cenderung lebih besar dari kebutuhannya dan kinerja yang dihasilkan oleh pengeluaran Pemerintah Kabupaten
Sleman untuk infrastruktur masih memberikan kelemahan dan ancaman pada tugas pokok dan fungsi unit kerja yang menangani.
5.4.3 Pengaruh Pelaporan terhadap kinerja SKPD Pemko Siantar
Pengaruh Pelaporan terhadap kinerja SKPD Pemko Siantar berpengaruh positif terhadap kinerja. Hasil penelitian ini tidak sependapat dengan Haikal 2007
menunjukkan bahwa pelaporan anggaran tidak berpengaruh terhadap kinerja SKPD. Perbedaan ini dikarenakan perbedaan tempat penelitian dan indikator yang digunakan
dalam penelitian. Salah satu indikator yg digunakan penulis dalam variabel pelaporan yaitu : Sistem informasi akuntansi dan manajemen sudah terintegrasi. Hal
ini menyebabkan bahwa Pemahaman sistem dan prosedur yang dapat menjelaskan
Universitas Sumatera Utara
wilayah kerja masing-masing di tingkat perencana maupun di tingkat operasional, Sosialisasi dan pelatihan terhadap pegawai baik di lingkungan perencanan maupun di
lingkungan operasional sudah baik dan dijalankan, dengan disusunnya standar analisa belanja, standar biaya, tolok ukur kinerja dan standar pelayanan minimum
ditingkatkan maka akan mendorong kinerja satuan kinerja Pemerintah Daerah. Halim 2001 menyatakan bahwa dalam konteks pemerintahan sudah seyogianya pemerintah
pusat dan daerah segera memperbaiki sistem pengelolaan keuangan daerah termasuk sistem akuntansi keuangan daerah yang mencakup sistem pelaporan
perhitungan anggaran guna terciptanya pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel. Sedangkan Warisno 2009 menyatakan Kualitas SDM, Komunikasi,
Sarana pendukung dan Komitmen Organisasi secara simultan mempengaruhi Kinerja SKPD sedangkan secara parsial hanya kualitas SDM dan Komunikasi saja yang
berpengaruh terhadap kinerja SKPD.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis adata dan pengujian hipotesis yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Variabel perencanaan anggaran, pelaporan dan pengelolaan kas terhadap kinerja manajerial SKPD pemerintahan kota Pematang Siantar secara simultan
bersama berpengaruh terhadap kinerja manajerial SKPD pemerintahan kota Pematang Siantar. Hasil ini dapat dilihat dari probabilitas uji simultan uji F
adalah sebesar 0.027 lebih kecil dari 0.05 Variabel perencanaan anggaran secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
kinerja manajerial SKPD pemerintahan kota Pematang Siantar. Hal ini dapat dilihat dari nilai probabilitas perencanaan anggran = 0.003 0.05.
Variabel pelaporan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja. manajerial SKPD pemerintahan kota Pematang Siantar. Hal ini dapat dilihat
dari nilai probabilitas variabel pelaporan= 0.037 0.05. Variabel pengelolaan kas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap
kinerja manajerial SKPD pemerintahan kota Pematang Siantar. Hal ini dapat dilihat dari nilai probabilitas variabel pengelolaan kas= 0.677 0.05.
2. Hasil uji koefisien determinasi dengan alat ukur nilai adjusted R
2
diperoleh besarnya adjusted
R
2
adalah sebesar 0,118 11.8. Dengan demikian besarnya pengaruh yang diberikan oleh varibel perencanaan anggaran,
Universitas Sumatera Utara