Uji Normalitas Uji Multikolinieritas Uji Heteroskedastisitas

4.7.2.1.2 Uji Reliabilitas

Uji realibilitas dilakukan dengan melihat nilai r hitung dibandingkan dengan nilai r table. Jika r hitung lebih besar dari r table, maka item pertanyaan tersebut dinyatakan valid. Pengujian reliabilitas dilakukan untuk menguji kestabilan dan konsistensi instrument dalam mengukur konsep. Selain itu, pengujian reliabilitas dilakukan untuk membantu menetapkan kesesuaian pengukur. Pengujian reliabilitas setiap variabel dilakukan dengan teknik Cronbach alpha. Teknik ini merupakan pengujian yang paling umum dilakukan pada pengujian reliabilitas inter item, yaitu menggunakan item-item pertanyaan yang berskala multipoint Sekaran,2002. Suatu instrument dikatakan reliable jika memiliki nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,5 Gozali, 2005.

4.7.2.2 Pengujian Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi berganda, maka diperlukan pengujian asumsi klasik yang meliputi pengujian normalitas, mulikolinearitas, hetoroskedastisitas.

4.7.2.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel independen dan dependen memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik apabila distribusi data normal atau mendekati normal Ghozali,2005. Uji normalitas dideteksi dengan melihat penyebaran data pada sumbu diagonal dari grafik atau dapat juga dengan melihat histogram dari resudalnya. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik Universitas Sumatera Utara histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, begitu juga sebaliknya.

4.7.2.2.2 Uji Multikolinieritas

Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas Ghozali, 2005. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Pengujian multikolinearitas pada penelitian ini dilakukan dengan uji collinierity statistic. Menurut Ghozali, 2005 dalam melakukan uji multikolinearitas harus terlebih dahulu diketahui Variance Inflation Factor VIF. Pedoman untuk mengambil suatu keputusan adalah sebagai berikut : a. Jika Variance Inflation Factor VIF 10, maka artinya terdapat persoalan multikolinieritas diantara variabel bebas. b. Jika Variance Inflation Factor VIF 10, maka artinya tidak terdapat persoalan multikolinieritas diantara variabel bebas.

4.7.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variasi dari data pengamatan yang satu ke pengamatan yang lain. Salah satu cara untuk mendeteksi heteroskedastisitas ini adalah dengan melihat pola sebaran pada grafik scatter plot. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur maka mengindikasikan telah terjadi Universitas Sumatera Utara heteroskedastisitas dan jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2005.

4.7.3 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis yaitu Perencanaan anggaran, pengelolaan kas dan pelaporan berpengaruh terhadap kinerja kepala perangkat daerah menggunakan analisa regresi berganda. Untuk menguji hipotesis mengenai pengaruh perencanaan anggaran, pengelolaan kas dan pelaporan terhadap kinerja kepala perangkat daerah secara simultan dan parsial digunakan pengujian hipotesis secara parsial dengan uji t, dan secara simultan dengan uji F. 1. Uji t. Pengujian hipotesis secara parsial dilakukan dengan uji t, yaitu menguji pengaruh parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen, dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap konstan. Hasil dalam pengambilan keputusan untuk uji t adalah sebagai berikut : Ho : ρ = 0 Perencanaan anggaran, pengelolaan kas dan pelaporan tidak berpengaruh secara parsial terhadap kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah. Ha : ρ ≠ 0 Perencanaan anggaran, pengelolaan kas dan pelaporan berpengaruh secara parsial terhadap kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah. Nilai t tabel dapat dilihat dengan menggunakan tabel t. Dasar pengambilan keputusan adalah : Universitas Sumatera Utara a. Jika t hitung t tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak. b. Jika t hitung t tabel, maka Ha ditolak dan Ho diterima. 2. Uji F. Uji F menguji pengaruh simultan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun langkah-langkah dalam pengambilan keputusan untuk uji F adalah sebagai berikut : Ho : ρ = 0 Perencanaan anggaran, pengelolaan kas dan pelaporan tidak berpengaruh secara simultan terhadap kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah. Ha : ρ ≠ 0 Perencanaan anggaran, pengelolaan kas dan pelaporan berpengaruh secara simultan terhadap kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah. Pada tabel ANOVA didapat uji F yang menguji semua variabel bebas yang akan mempengaruhi persamaan regresi. Statistik hitung dan statistik tabel dapat juga diambil keputusan berdasarkan probabilitas, dengan dasar pengambilan keputusan : a. Jika probabilitas tingkat signifikan, maka Ha ditolak dan Ho diterima. b. Jika probabilitas tingkat signifikan, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Universitas Sumatera Utara

BAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN

5.1 Gambaran Umum Responden

Dalam penelitian ini telah disebarkan sebanyak 66 kuesioner kepada Pengguna Anggaran Kuasa Pengguna Anggaran dan Pejabat Penatausahaan Keuangan PPK. Dari 66 kuesioner yang disebarkan, hanya 53 kuesioner yang dikembalikan. Seluruh kuesioner yang dikembalikan dapat diolah karena kuesioner diisi dengan lengkap oleh responden. Dalam hal penulis hanya mengklarifikasikan karakteristik sampel atas jenis kelamin, lama bekerja, tingkat pendidikan dan golongan dan seberapa sering mengikuti pelatihan.

5.1.1 Karakteristik berdasarkan Jenis kelamin

Tabel 5.1 : Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah orang PersentasePembulatan Laki-laki 35 66 Perempuan 18 34 Jumlah 53 100 Sumber: Kuesioner 2011 Persentase dibulatkan Dari tabel 5.1 di atas dapat dilihat bahwa responden terdiri dari 35 orang laki-laki atau 66 dari total responden dan 18 orang perempuan atau 34 dari total responden. Universitas Sumatera Utara

5.1.2 Karakteristik berdasarkan lama bekerja.

Tabel 5.2 : Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja Lama Bekerja Jumlah orang Persentase pembulatan 1-5 Tahun 8 17 6-10 tahun 22 43 11-15 tahun 12 23 16-20 tahun 6 10 21 tahun 4 8 Jumlah 53 100 Sumber: Kuesioner 2011 Dari tabel 5.2 diatas dapat dilihat bahwa responden yang bekerja di antara 1-5 tahun sebanyak 8 orang atau 17, responden yang bekerja diantara 6-10 tahun sebanyak 22 orang atau 43 , dan responden yang bekerja diantara 11-15 tahun sebanyak 12 orang atau 23, responden yang bekerja diantara 16-20 tahun sebanyak 4 orang atau 10 dan responden yang bekerja diatas 21 tahun sebanyak 4 orang atau 8. Selain itu, data diatas menunjukkan bahwa responden dikategorikan orang-orang yang sudah lama bekerja dan mereka adalah orang yang berpengalaman. 5.1.3 Karakteristik berdasarkan tingkat pendidikan. Tabel 5.3 : Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Jumlah orang Persentase pembulatan D3 4 8 S1 46 87 S2 3 5 Jumlah 53 100 Sumber: Kuesioner 2011 Universitas Sumatera Utara Dari tabel 5.3 diatas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan responden dibagi atas empat kategori. Sebanyak 4 orang berpendidikan D3 atau 8 dari total responden, 46 orang berpendidikan S1 atau 87 dan 5 orang berpendidikan S2 atau 100 .

5.1.4 Karakteristik berdasarkan golongan. Tabel 5.4 : Karakteristik Responden Berdasarkan Golongan

Tingkat Pendidikan Jumlah orang Persentase Gol III 49 92 Gol IV 4 8 Jumlah 53 100 Sumber: Kuesioner 2011 Dari tabel 5.3 diatas dapat dilihat bahwa golongan dibagi atas tiga kategori. Sebanyak 49 orang memiliki jabatan setingkat golongan III atau 92 dari total responden dan 4 orang memiliki jabatan setingkat golongan IV atau 8 dari total responden. 5.1.5 Karakteristik berdasarkan mengikuti kursusdiklatbintek di bidang akuntansi, keuangan dan penyusunan anggaran Tabel 5.5 : Karakteristik berdasarkan mengikuti kursusdiklatbintek di bidang akuntansi, keuangan dan penyusunan anggaran Universitas Sumatera Utara frekuensi Jumlah orang Persentase pembulatan Tidak pernah Pernah 12 22 Jarang 22 43 Sering 14 27 Sangat sering 5 8 Jumlah 53 100 Sumber: Kuesioner 2011 Dari tabel 5.5 diatas dapat dilihat bahwa SKPD Pematang siantar jarang mengikuti pelatihan yaitu sebanyak 22 orang yaitu sebesar 43 , yang sering mengikuti pelatihan sebesar 14 atau 27 dari total responden, yang pernah mengikuti pelatihan sebesar 12 atau 22 dan paling sering mengikuti pelatihan hanya 5 orang atau sekitar 8 dari total responden.

5.2 Statistik Deskriptif Data Penelitian

Perhitungan statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui karakteristik dari sample penelitian yang digunakan atau dianalisis lebih lanjut. Perhitungan yang dilakukan meliputi jumlah sample, standar deviasi nilai minimum dan nilai maximum. Tabel 5.6 : Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation kinerja_SKPD 53 3.00 5.00 3.87 .414 Universitas Sumatera Utara perencanaan_anggaran 53 1.80 4.00 2.88 .464 Pengelolaan_kas 53 1.00 4.00 2.82 .512 pelaporan 53 1.00 4.00 2.76 .595 Valid N listwise 53 Sumber :Data spss Untuk memberikan gambaran mengenai variabel penelitian kinerja manajerial SKPD Y, perencanaan anggaran X1, pengelolaan kas X2 dan pelaporan X3 , penulis menggunakan tabel statistik deskriptif yang ditunjukkan pada tabel 5.6 diatas.

5.3 Analisis Hasil Penelitian

5.3.1 Hasil uji Kualitas Data

Sebelum dilakukan pengujian data baik untuk deskripsi data penelitian maupun untuk pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis, maka perlu dilakukan uji validitas dan Reliabilitas data. Uji ini perlu dilakukan karena jenis data penelitian adalah data primer.

5.3.1.1 Uji Validitas

Dokumen yang terkait

Peranan Aparatur Pemerintah Kota Pematang Siantar Dalam Pelayanan Pengurusan Kartu Tanda Penduduk Elektronik Studi Pada Kecamatan Siantar Timur Kota Pematangsiantar

2 94 107

Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Kota Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pematang Siantar

2 55 118

Fungsi Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat Penilaian Kinerja Pusat Biaya Pada PT. Bumi Sari Prima Pematang Siantar

2 51 77

PENGARUHPEMBERLAKUAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA, UMPAN BALIK ANGGARAN, KECUKUPAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA SKPD PEMERINTAH KOTA MEDAN.

0 4 25

PENGARUH KECUKUPAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN DAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA SKPD PEMERINTAH KOTA MEDAN.

0 1 24

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN DAN PENYERAPAN ANGGARAN TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH KOTA SURAKARTA (Studi Empiris pada SKPD di Lingkungan Pemerintah Kota Surakarta).

0 0 16

Pengaruh Perencanaan anggaran, Pengelolaan Kas dan Pelaporan terhadap kinerja SKPD ( Studi kasus Pemerintah Kota Pematang Siantar )

0 0 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Review Peneliti Terdahulu (Theoretical Mapping) - Pengaruh Perencanaan anggaran, Pengelolaan Kas dan Pelaporan terhadap kinerja SKPD ( Studi kasus Pemerintah Kota Pematang Siantar )

0 0 17

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Perencanaan anggaran, Pengelolaan Kas dan Pelaporan terhadap kinerja SKPD ( Studi kasus Pemerintah Kota Pematang Siantar )

0 0 10

PENGARUH PERENCANAAN ANGGARAN, PENGELOLAAN KAS DAN PELAPORAN, TERHADAP KINERJA KEPALA SKPD (Studi kasus pada Pemerintah kota Pematang Siantar)

0 0 15