SKPD pada pemerintah kota pematang siantar sebesar -0,574. Sedangkan pada variable X2 dan X3 masing-masing menunjukkan nilai positif terhadap kinerja SKPD
yaitu 0.069 dan 0.366 yaitu semakin tinggi variable pelaporan dan pengelolaan kas maka akan semakin tinggi kinerja SKPD Kota Pematang Siantar. Berdasarkan hasil
uji hipotesis yang telah dilakukan maka model penelitian sebagai berikut:
Y= 4.323 – 0.574 X1 + 0.069 X2 + 0.366X3
5.4 Pembahasan Hasil Penelitian
5.4.1 Pengaruh Perencanaan terhadap kinerja SKPD Pemko Siantar
Berdasarkan pengujian dalam uji t, hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel perencanaan anggaran X1 berpengaruh negatif terhadap kinerja SKPD
kota pematang siantar dengan nilai koefisien sebesar -0.574 X1 hal ini menyatakan bahwa setiap kenaikan variable perencanaan 1 terjadi penurunan kinerja
manajerial SKPD pada pemerintah kota pematang siantar sebesar -0,574. Salah satu penyebab kondisi ini yaitu perencanaan yang telah di anggarkan tidak sesuai dengan
realisasinya hal ini disebabkan karena hubungan yang konsisten antara proses perencanaan bottom-up kurang partisipatif. Indikator perencanaan anggaran yang
penulis gunakan Peter Roney at all,2007 yaitu : 1. Adanya hubungan yang konsisten antara proses perencanaan bottom-up yang
partisipatif, perencanaan pembangunan daerah, perencanaan sektoral dan APBD 2. Anggaran memihak kelompok-miskin
Universitas Sumatera Utara
3. Sistem pemantauan dan evaluasi partisipatif yang komprehensif dalam proses perencanaan dan penganggaran telah terbentuk
4. Anggaran berdasarkan kerangka jangka menengah 5. Target anggaran layak dan berdasarkan proses Penyusunan anggaran yang realistis.
6. Pengendalian Pengeluaran digunakan Untuk Memastikan Kinerja Anggaran 7. Koordinasi dengan PPKD
Perencanaan anggaran yang meliputi perencanaan pembangunan daerah, perencanaan sektoral dan APBD kurang baik. Sistem pemantauan dan evaluasi
partisipatif yang komprehensif dalam proses perencanaan dan penganggaran telah terbentuk dan hanya saja pelaksanaannya kurang maksimal. Hasil penelitian ini tidak
sependapat dengan penelitian terdahulu Haikal 2007 karena perbedaan indikator- indikator yang digunakan penulis dalam variable perencanaan dan juga perbedaan
lokasi penelitian yang dilakukan, penulis melakukan penelitian di kota Pematang siantar sedangkan peneliti terdahulu dilakukan pada Pemkab Aceh.
5.4.2 Pengaruh Pengelolaan kas terhadap kinerja SKPD Pemko Siantar