Agroforest karet 60 tahun jauh dari hutan Agroforest karet 30 tahun dekat hutan

20 A B Gambar 2. Kondisi agroforest karet 60 tahun dekat hutan primer A dan lantai kebun B

3.9.3. Agroforest karet 30 tahun dekat hutan

Agroforest karet 30 tahun berada pada ketinggian antara 187-192 m dpl, topografi rata dan berjarak sekitar antara 400-500 m dari hutan primer. Plot yang diambil berada di sekitar kebun karet muda 2 dan 4 tahun, kebun karet 18 tahun serta hutan sekunder 25 dan 30 tahun. Penyiangan dilakukan setahun sekali dengan membabat bersih tumbuhan bawah. Kondisi tutupan lahan agroforest karet 30 tahun di dekat hutan disajikan pada Gambar 3. A B Gambar 3. Kondisi agroforest karet 30 tahun dekan hutan primer A dan tumbuhan bawah B 21

3.9.4. Agroforest karet 30 tahun jauh dari hutan

Agroforest karet 30 tahun ini berada pada ketinggian antara 138-154 m dpl, topografi rata dan berjarak sekitar antara 8 km dari hutan primer. Plot contoh berada di sekitar agroforest karet 60 tahun dan sawah. Penyiangan dilakukan setahun sekali dengan membabat bersih tumbuhan bawah. Kondisi tutupan lahan agroforest karet 30 tahun yang jauh dari hutan disajikan pada Gambar 4. A B Gambar 4. Kondisi agroforest karet 30 tahun jauh dari hutan primer A dan tumbuhan bawah B

3.9.5. Agroforest karet 13 tahun jauh dari hutan

Agroforest karet 13 tahun berada pada ketinggian antara 114–185 m dpl dengan topografi bergelombang. Jarak dari hutan sekitar 8 km dan dari pemukiman sekitar 500 m. Penyiangan dilakukan setahun sekali dengan membabat bersih tumbuhan bawah. Agroforest karet 13 tahun ini dikelilingi oleh agroforest karet 60 tahun, agroforest karet sederhana 30 tahun, kebun karet muda 1 dan 2 tahun. Kondisi tutupan lahan agroforest karet 13 tahun disajikan pada Gambar 5. A B Gambar 5. Kondisi agroforest karet 13 tahun jauh dari hutan primer A dan tumbuhan bawah B 22

3.9.6. Hutan sekunder 25 tahun dekat hutan primer

Hutan sekunder tua 25 tahun berada pada ketinggian antara 223-269 m dpl dengan topografi bergelombang. Jarak dari hutan berkisar antara 500-1000 m dan tipe penggunaan lahan di sekitarnya berupa agroforest karet 18 tahun, belukar 4 tahun dan hutan sekunder muda 10 tahun. Kondisi hutan sekunder tua 25 tahun disajikan pada Gambar 6. A B Gambar 6. Kondisi hutan sekunder 25 tahun dekat hutan primer A dan tumbuhan bawah B

3.9.7. Hutan sekunder 13 tahun jauh dari hutan

Hutan sekunder muda 13 tahun berada pada ketinggian antara 168-170 m dpl dengan topografi bergelombang. Jarak dari hutan berkisar antara 5 km dan tipe penggunaan lahan di sekitarnya berupa agroforest karet 50 tahun, agroforest karet 4 tahun dan lahan terbuka bekas sawah. Kondisi hutan sekunder muda 10 tahun disajikan pada Gambar 7. A B Gambar 7. Kondisi hutan sekunder 13 tahun jauh dari hutan primer A dan tumbuhan bawah B

Dokumen yang terkait

Praktek Nikah Tahlil (Studi Pada Desa Suka Jaya Kecamatan Muko-Muko Bathin Vii, Kabupaten Bungo, Jambi)

2 41 74

Agroforestri ilengi suatu kajian pelestarian dan pemanfaatan jenis pohon (Studi Kasus di Desa Dulamayo Selatan, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo)

0 4 137

Perencanaan usahatani karet dan kelapa sawit berkelanjutan di DAS batang pelepat kabupaten Bungo provinsi Jambi

0 24 195

Peran Agroforest Karet dalam Pelestarian Spesies Pohon : Studi Kasus di Desa Lubuk Beringin Kecamatan Bathin III Ulu Kabupaten Bungo Provinsi Jambi

0 9 196

Studi Faktor Ekspansi Biomassa dan Massa Karbon Pohon Karet di Hutan Karet Rakyat Desa Bungku Provinsi Jambi

0 3 40

Studi Potensi Biomassa Dan Massa Karbon Pohon Karet (Hevea Brasiliensis Muell Arg) Di Hutan Karet Rakyat Desa Bungku, Provinsi Jambi

0 2 25

MODEL PENGELOLAAN HUTAN ADAT BERKELANJUTAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI DESA LUBUK BERINGIN KECAMATAN BATHIN III ULU KABUPATEN BUNGO (SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATERI PEMANFAATAN SUMBERDAYA ALAM PADA BIDANG STUDI GEOGRAFI DI KELAS XI IPS SMA).

0 0 1

Analisis Lubuk Larangan Sebagai Wisata Ekologi Berbasis Kearifan Lokal Desa Lubuk Beringin, Kecamatan Bathin III Ulu, Kebupaten Bungo,Jambi. (Sebagai Pendukung Substansi Materi Pengelolaan Sumber Daya Alam pada Bidang Studi Geografi di Kelas XI SMA).

0 0 3

LPSE Provinsi Jambi BUNGO. BUNGO

0 1 2

PRODUKSI RUANG WISATA DALAM PERSPEKTIF RITME GEOGRAFI DI DESA LUBUK BERINGIN KECAMATAN BATHIN III ULU KABUPATEN BUNGO PROVINSI JAMBI sebagai bahan ajar materiembelajaran kurikulum muatan lokal Lubuk Larangan dan Hutan Desa di Kabupaten Bungo - UNS Institu

0 1 16