Lokasi dan waktu penelitian

25 melakukan transek di Desa Lubuk Beringin untuk melihat kondisi penutupan lahan dan menentukan lokasi pengambilan contoh, 3 survei lapangan untuk mengumpulkan data spesies pohon, 4 identifikasi spesies dan analisis data, dan 5 penyusunan laporan hasil penelitian.

4.2. Peralatan dan Bahan Penelitian

Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu: 1 transek dan 2 pengumpulan data vegetasi. Transek Alat dan bahan yang digunakan adalah peta dasar desa, Geography Position System GPS Garmin, kompas Brunton, jam atau stopwatch, lembar isian, alat tulis dan kamera digital. Pengumpulan data vegetasi Alat dan bahan yang digunakan dalam pengumpulan data vegetasi adalah meteran berukuran 50 m, meteran untuk mengukur lilit batang, jangka sorong, tali rafia, kantong plastik ukuran 40 cm x 60 cm, kantong plastik berkapasitas 2 kilogram, karung plastik, gunting stek, spiritus, koran bekas, kertas label, label herbarium, alat tulis, ‘plack band’, lembar isian dan kamera digital. 4.3. Metode Pengumpulan Data 4.3.1. Penentuan dan Penarikan Unit Contoh Pengumpulan data vegetasi dilakukan pada tiga tipe penutupan lahan yang terdapat di Desa Lubuk Beringin yaitu: hutan primer, hutan sekunder dan agroforest karet. Tipe penutupan lahan, umur kebun, jarak dari hutan dan jumlah plot yang diaamati disajikan pada Tabel 3, dan lokasi plot pengambilan contoh disajikan pada Gambar 10. 26 Tabel 3. Unit pengambilan contoh pada berbagai tipe tutupan lahan, stadia pertumbuhan dan jarak dari hutan Tipe tutupan lahan Umur kebun tahun Kode plot Jarak dari hutan m Jumlah plot 500 500 Hutan primer - Forest √ - - 2 Hutan sekunder 10 SH10F - √ - 2 13 SH13S - - √ 3 25-30 SH25F - √ - 3 Agroforest karet 13 RA13S - - √ 3 30 RA30F - √ - 3 30 RA30S - - √ 3 60 RA60S - - √ 3 Gambar 10. Lokasi plot pengambilan contoh penelitian Pengamatan keanekaragaman spesies pohon dilakukan dengan membuat plot yang ditempatkan dengan sistem stratified random sampling. Pada masing- masing tipe tutupan lahan dibuat tiga unit contoh. Unit contoh berupa petak pengamatan yang ukurannya dibedakan berdasarkan tipe pertumbuhan pohon yang diamati menggunakan metode yang dikembangkan oleh Hairiah et al. 2001 dan Van Noordwijk et al. 2007 seperti disajikan pada Gambar 11, yaitu: FOREST SH25-30 RAF30 SH10 SH13 RAF60 RAF13 RAF30 FOREST SH25-30 RAF30 SH10 SH13 RAF60 RAF13 RAF30

Dokumen yang terkait

Praktek Nikah Tahlil (Studi Pada Desa Suka Jaya Kecamatan Muko-Muko Bathin Vii, Kabupaten Bungo, Jambi)

2 41 74

Agroforestri ilengi suatu kajian pelestarian dan pemanfaatan jenis pohon (Studi Kasus di Desa Dulamayo Selatan, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo)

0 4 137

Perencanaan usahatani karet dan kelapa sawit berkelanjutan di DAS batang pelepat kabupaten Bungo provinsi Jambi

0 24 195

Peran Agroforest Karet dalam Pelestarian Spesies Pohon : Studi Kasus di Desa Lubuk Beringin Kecamatan Bathin III Ulu Kabupaten Bungo Provinsi Jambi

0 9 196

Studi Faktor Ekspansi Biomassa dan Massa Karbon Pohon Karet di Hutan Karet Rakyat Desa Bungku Provinsi Jambi

0 3 40

Studi Potensi Biomassa Dan Massa Karbon Pohon Karet (Hevea Brasiliensis Muell Arg) Di Hutan Karet Rakyat Desa Bungku, Provinsi Jambi

0 2 25

MODEL PENGELOLAAN HUTAN ADAT BERKELANJUTAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI DESA LUBUK BERINGIN KECAMATAN BATHIN III ULU KABUPATEN BUNGO (SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATERI PEMANFAATAN SUMBERDAYA ALAM PADA BIDANG STUDI GEOGRAFI DI KELAS XI IPS SMA).

0 0 1

Analisis Lubuk Larangan Sebagai Wisata Ekologi Berbasis Kearifan Lokal Desa Lubuk Beringin, Kecamatan Bathin III Ulu, Kebupaten Bungo,Jambi. (Sebagai Pendukung Substansi Materi Pengelolaan Sumber Daya Alam pada Bidang Studi Geografi di Kelas XI SMA).

0 0 3

LPSE Provinsi Jambi BUNGO. BUNGO

0 1 2

PRODUKSI RUANG WISATA DALAM PERSPEKTIF RITME GEOGRAFI DI DESA LUBUK BERINGIN KECAMATAN BATHIN III ULU KABUPATEN BUNGO PROVINSI JAMBI sebagai bahan ajar materiembelajaran kurikulum muatan lokal Lubuk Larangan dan Hutan Desa di Kabupaten Bungo - UNS Institu

0 1 16