29
[ ]
⎟⎟ ⎠
⎞ ⎜⎜
⎝ ⎛
+ ⎟⎟
⎠ ⎞
⎜⎜ ⎝
⎛ +
=
2 2
1 1
2 2
1
N H
Var N
H Var
H Var
H Var
df ......................................................................... 6
Nilai t hitung pada masing-masing tipe penutupan lahan dibandingkan dengan nilai t table.
4.4.3. Indeks similaritas
Indeks similaritas yang digunakan dalam analisa data adalah Indeks Sorensen Sorensen 1948. Indeks ini dihitung untuk mengetahui kemiripan
spesies antar tipe tutupan lahan, seperti pada Persamaan 8. 2
100 W
IS x
a b =
+ .......................................................................................... 8
dimana: IS = Indeks similaritas
W = jumlah spesies yang sama yang ada pada dua tipe tutupan lahan yang berbeda a = jumlah spesies yang ditemukan pada tipe tutupan lahan A
b = jumlah spesies yang ditemukan pada tipe tutupan lahan B Indek similaritas pada masing-masing tipe penutupan lahan dibandingkan,
kemudian dianalisa menggunakan Analisis Cluster.
4.4.4. Pola sebaran spasial spesies
Pola sebaran spasial yaitu mengelompok, acak atau mengumpul ditentukan menggunakan pendekatan indeks penyebaran Morisita Krebs 1989 seperti pada
Persamaan 9.
N n
n n
n I
N i
i i
1 1
1
− −
=
∑
=
δ
...................................................................................... 9 dimana
I
δ
= derajat penyebaran Morisita N = total jumlah unit contoh
n
i
= jumlah individu pada unit contoh ke-i n = total individu pada semua unit contoh
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Kekayaan Spesies dan Keanekaragaman Spesies 5.1.1. Kekayaan spesies
Kekayaan spesies mengacu pada jumlah spesies yang ditemukan pada suatu komunitas van Dyke 1954. Salah satu metode yang digunakan untuk mengetahui
kekayaan spesies adalah rarefaction, yaitu dengan menduga harapan jumlah spesies dalam suatu contoh individu secara acak pada ukuran contoh yang
distandarkan. Harapan jumlah spesies pada ukuran plot 40 m x 1 m untuk pancang, 40 m x
5 m untuk tiang dan 100 m x 20 m untuk pohon yang ditemukan di Desa Lubuk Beringin bervariasi tergantung pada tipe tutupan lahan, seperti disajikan pada
Tabel 4. Tabel 4. Harapan jumlah spesies dan jumlah spesies aktual yang ditemukan di
berbagai tipe tutupan lahan pada tingkat pancang, tiang dan pohon serta nilai simpangan baku
Tipe tutupan lahan Pancang
Tiang Pohon
Kode plot Harapan
Aktual S.B
Harapan Aktual S.B Harapan Aktual S.B
Forest 30 33
2.05 9 10
0.64 22 24 0.78
RAF60-S 42 48
4.08 5 8
1.59 12 13 0.94
RAF30-F 20
23 2.07 2 3
0.70 5 5 0.07
RAF30-S 15
16 1.08 2 2
0.05 2 2 0.00
RAF13-S 13 17
2.97 2 2
0.19 SH25-F
24 27 1.75
9 13 2.48 11 12
1.01 SH10-F 30
31 0.71
6 8
1.17 SH13-S
19 20 0.71
8 11 1.99
Nilai probabilitas p0.001 p0.001
p0.001 p0.001 p=0.008 p0.001
Beda Nyata Terkecil
BNT 9.82
7.78 2.688
3.051 8.32
5.79
Keterangan: S.B adalah simpangan baku Kekayaan spesies tingkat pancang tertinggi terdapat pada agroforest karet
60 tahun, yaitu 42 spesies dan berbeda nyata p0,001; BNT = 9,82 dengan tipe tutupan lahan lainnya. Kekayaan spesies di hutan primer, hutan sekunder 25 tahun
dan hutan sekunder 10 tahun tidak berbeda nyata, secara berturut-turut yaitu 30,