Indentifikasi spesies yang potensial terancam punah

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan Dari hasil penelitian mengenai peran agroforest karet dalam pelestarian spesies pohon di Desa Lubuk Beringin dapat disimpulkan bahwa: 1. Agroforest karet 60 tahun memiliki kekayaan pancang paling tinggi, bahkan lebih tinggi dari hutan primer yaitu 48 spesies, tetapi pada tingkat tiang lebih rendah dari hutan primer yaitu 8 spesies, sama dengan hutan sekunder 10 tahun dan pada tingkat pohon adalah 13 spesies, tidak berbeda nyata dengan hutan sekunder 25 tahun. Keanekaragaman spesies tingkat pancang, tiang dan pohon pada agroforest karet 60 tahun tidak berbeda nyata dengan hutan primer dan hutan sekunder 25 tahun 2. Jarak lahan dari hutan primer dan umur lahan berpengaruh terhadap komposisi spesies berdasarkan profil pemencaran bijinya. Spesies di Desa Lubuk Beringin 60 dipencarkan oleh satwa dan 70 spesies pancang memiliki pola sebaran mengelompok 3. Pada agroforest karet 60 tahun jumlah spesies yang mampu beregenerasi hingga mencapai tahap generatif sebanyak 28 spesies 28. Jumlah ini tidak berbeda nyata dengan yang ditemukan di hutan primer yaitu 35 spesies 29. Hutan sekunder 25 tahun memiliki jumlah spesies yang mampu mencapai tahap generative tertinggi yaitu 37 spesies 38. Pada agroforest karet 30 tahun dan 13 tahun spesies yang mencapai tahap generatif hanya karet Hevea brasiliensis. Spesies pancang yang ditemukan pada agroforest karet 60 tahun memiliki similaritas terdekat dengan hutan sekunder 25 tahun, sedangkan untuk spesies tiang memiliki similaritas terdekat dengan hutan sekunder 10 dan 13 tahun, dan pada spesies pohon memiliki similaritas terdekat dengan hutan sekunder 25 tahun dan hutan primer 4. Ditemukan 7 spesies yang berpotensi mengalami kepunahan lokal yaitu Anisoptera costata, Shorea acuminata, Lithocarpus sp., Santiria conferta dan 2 spesies yang belum teridentifikasi. 61 Saran Dari hasil penelitian diketahui bahwa agroforest karet merupakan tipe tutupan lahan yang dapat berperan dalam pelestarian spesies pohon, disamping hutan sekunder. Oleh karena itu, penelitian mengenai mekanisme imbal jasa bagi petani yang mau mempertahankan agroforest karet 60 tahun perlu dilakukan. Selain itu, penataan lanskap juga perlu dilakukan dengan mengintegrasikan tipe tutupan lahan yang memiliki nilai konservasi seperti agroforest karet 60 tahun dan hutan sekunder dengan tipe tutupan lahan yang memiliki nilai ekonomi dalam mosaik-mosaik landskap.

Dokumen yang terkait

Praktek Nikah Tahlil (Studi Pada Desa Suka Jaya Kecamatan Muko-Muko Bathin Vii, Kabupaten Bungo, Jambi)

2 41 74

Agroforestri ilengi suatu kajian pelestarian dan pemanfaatan jenis pohon (Studi Kasus di Desa Dulamayo Selatan, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo)

0 4 137

Perencanaan usahatani karet dan kelapa sawit berkelanjutan di DAS batang pelepat kabupaten Bungo provinsi Jambi

0 24 195

Peran Agroforest Karet dalam Pelestarian Spesies Pohon : Studi Kasus di Desa Lubuk Beringin Kecamatan Bathin III Ulu Kabupaten Bungo Provinsi Jambi

0 9 196

Studi Faktor Ekspansi Biomassa dan Massa Karbon Pohon Karet di Hutan Karet Rakyat Desa Bungku Provinsi Jambi

0 3 40

Studi Potensi Biomassa Dan Massa Karbon Pohon Karet (Hevea Brasiliensis Muell Arg) Di Hutan Karet Rakyat Desa Bungku, Provinsi Jambi

0 2 25

MODEL PENGELOLAAN HUTAN ADAT BERKELANJUTAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI DESA LUBUK BERINGIN KECAMATAN BATHIN III ULU KABUPATEN BUNGO (SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATERI PEMANFAATAN SUMBERDAYA ALAM PADA BIDANG STUDI GEOGRAFI DI KELAS XI IPS SMA).

0 0 1

Analisis Lubuk Larangan Sebagai Wisata Ekologi Berbasis Kearifan Lokal Desa Lubuk Beringin, Kecamatan Bathin III Ulu, Kebupaten Bungo,Jambi. (Sebagai Pendukung Substansi Materi Pengelolaan Sumber Daya Alam pada Bidang Studi Geografi di Kelas XI SMA).

0 0 3

LPSE Provinsi Jambi BUNGO. BUNGO

0 1 2

PRODUKSI RUANG WISATA DALAM PERSPEKTIF RITME GEOGRAFI DI DESA LUBUK BERINGIN KECAMATAN BATHIN III ULU KABUPATEN BUNGO PROVINSI JAMBI sebagai bahan ajar materiembelajaran kurikulum muatan lokal Lubuk Larangan dan Hutan Desa di Kabupaten Bungo - UNS Institu

0 1 16