Keadaan Perekonomian ANALISIS KETERSEDIAAN PANGAN POKOK DAN POLA KONSUMSI RUMAH TANGGA PETANI DI KECAMATAN BULU KABUPATEN SUKOHARJO

commit to user 37 Tabel 9. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kecamatan Bulu Tahun 2009 Jenis Kelamin Jumlah Persentase Laki-laki 25.385 49,14 Perempuan 26.276 50,86 Jumlah 51.661 100,00 Sumber : Kecamatan Bulu Dalam Angka Tahun 20092010 Kecamatan Bulu memiliki lebih banyak penduduk berjenis kelamin perempuan daripada laki-laki. Dengan melihat komposisi penduduk menurut jenis kelamin di atas maka dapat diketahui jumlah penduduk serta besarnya sex ratio di suatu daerah, yaitu angka yang menunjukkan perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan. Sex ratio penduduk Kecamatan Bulu adalah sebesar 96,61 . Artinya, pada setiap 100 orang penduduk perempuan di Kecamatan Bulu terdapat 97 orang penduduk laki-laki.

C. Keadaan Perekonomian

1. Pertumbuhan Ekonomi Sampai saat ini PDRB masih dipercaya sebagai alat untuk mengukur tingkat pertumbuhan ekonomi regional suatu wilayah. PDRB menunjukkan tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai pada suatu tahun tertentu. Dengan melihat perubahan nilai PDRB Kecamatan Bulu dari tahun ke tahun atas harga konstan, maka dapat diketahui tingkat pertumbuhan ekonominya. Kondisi perekonomian yang membaik ditunjukkan dengan pertumbuhan ekonomi yang positif yang dapat dilihat dari nilai Pendapatan Domestik Regional Bruto PDRB yang semakin meningkat. Pertumbuhan ekonomi Kecamatan Bulu mengalami peningkatan selama 5 tahun terakhir yang dapat dilihat dari Tabel 10. commit to user 38 Tabel 10. Produk Domestik Regional Bruto PDRB Atas Dasar Harga Konstan ADHK 2000 dan Laju Pertumbuhan Ekonomi Kecamatan Bulu Tahun 2005-2009 Tahun PDRB jutaan Rupiah Laju pertumbuhan ekonomi 2005 127.847,92 - 2006 129.003,84 0,90 2007 131.700,71 2,09 2008 135.063,57 2,55 2009 135.438,58 0,28 Sumber : Kecamatan Bulu Dalam Angka Berdasar Tabel 10 diketahui bahwa selama lima tahun mulai dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009, nilai PDRB ADHK di Kecamatan Bulu terus mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja seluruh sektor perekonomian di Kecamatan Bulu mengalami peningkatan. Laju pertumbuhan ekonomi diukur dari besarnya nilai PDRB ADHK dari tahun ke tahun. Pertumbuhan ekonomi yang terbesar terjadi pada tahun 2008 dengan laju pertumbuhan sebesar 2,55. Pendapatan per kapita dihitung untuk mengetahui pendapatan rata- rata penduduk pada suatu tahun. Suatu daerah dikatakan mengalami peningkatan kemakmuran apabila pendapatan per kapita terus bertambah. Pendapatan per kapita adalah hasil bagi Produk Domestik Regional Bruto PDRB atas dasar harga konstan ADHK dengan jumlah penduduk pada pertengahan tahun. Pendapatan per kapita penduduk Kecamatan Bulu dapat dilihat pada Tabel 11 berikut ini. Tabel 11. Pendapatan Per Kapita Penduduk Kecamatan Bulu Tahun 2005- 2009 Tahun Pendapatan per kapita Rp 2005 2.479.354,73 2006 2.502.159,62 2007 2.549.128,21 2008 2.616.344,83 2009 2.625.389,29 Sumber : Kecamatan Bulu Dalam Angka Berdasarkan Tabel 11 dapat diketahui bahwa pendapatan per kapita penduduk Kecamatan Bulu terus mengalami peningkatan. Kenaikan harga barang dan jasa serta naiknya output dari berbagai barang dan jasa dari commit to user 39 beberapa sektor ekonomi telah meningkatkan pendapatan per kapita. Kenaikan pendapatan per kapita selama lima tahun terakhir ini juga sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang juga semakin meningkat selama tahun 2005 hingga tahun 2008 seperti yang disajikan pada Tabel 10. Hasil dari pertumbuhan ekonomi dapat didistribusikan secara merata kepada masyarakat dalam bentuk pendapatan per kapita yang terus meningkat seiring dengan peningkatan laju pertumbuhan ekonomi. Pendapatan per kapita Kecamatan Bulu pada tahun 2009 sebesar Rp 2.625.389, 29 ini masih lebih rendah dibandingkan dengan pendapatan per kapita wilayah secara keseluruhan di Kabupaten Sukoharjo yaitu sebesar Rp 5.222.682, 42. Hal ini berarti kesejahteraan penduduk di Kecamatan Bulu lebih rendah daripada kesejahteraan penduduk wilayah lain di Kabupaten Sukoharjo. Tingkat kesejahteraan penduduk akan berdampak pada tingkat konsumsi gizinya. Apabila dilihat dengan pendekatan konsumsi, tingkat kesejahteraan penduduk dapat diketahui dengan pengeluaran untuk konsumsi pangan dan non pangan, seperti yang disajikan pada Tabel 12. Tabel 12. Pengeluaran Untuk Konsumsi Pangan dan Non Pangan Penduduk Kabupaten Sukoharjo Tahun 2003-2007 Tahun Rata-rata pengeluran per kapita per bulan Rp Pengeluaram Pangan Non Pangan 2003 196.728 59,21 40,79 2004 207.475 53,70 46,30 2005 219.985 53,96 46,04 2006 255.649 54,94 45,06 2007 260.446 59,99 40,01 Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Rata-rata pengeluaran penduduk per kapita dapat dijadikan sebagai cermin tingkat pendapatan per kapitanya. Berdasarkan Tabel 12 diketahui bahwa kesejahteraan penduduk Kabupaten Sukoharjo secara umum masih rendah. Hal ini terbukti dengan lebih tingginya proporsi pengeluaran untuk pangan daripada pengeluaran non pangan. Adanya peningkatan pendapatan juga meningkatkan pengeluaran. Akan tetapi, peningkatan pengeluaran ini commit to user 40 masih digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun pendapatan per kapita terus meningkat, tetapi proporsi yang diterima oleh masyarakat belum bisa meningkatkan kesejahteraan di tingkat rumah tangga. 2. Sarana Perekonomian Kondisi perekonomian suatu wilayah merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan di wilayah tersebut. Perkembangan perekonomian dapat dilihat dari ketersediaan sarana perekonomian yang memadai. Sarana perekonomian tersebut dapat berupa lembaga-lembaga perekonomian, baik yang disediakan pemerintah atau pihak swasta serta dari swadaya masyarakat setempat. Untuk mengetahui lembaga perekonomian di Kecamatan Bulu pada tahun 2009 dapat dilihat pada Tabel 13 berikut ini. Tabel 13. Sarana Perekonomian di Kecamatan Bulu Tahun 2009 No. Jenis Sarana dan Fasilitas Jumlah 1. Pasar umum 4 2. Toko kelontong 235 3. Kedai makanan 71 Sumber : Kecamatan Bulu Dalam Angka Tahun 20092010 Berdasar Tabel 13 dapat diketahui bahwa di Kecamatan Bulu tersedia pasar umum, toko kelontong, dan kedai makanan. Hanya terdapat 4 pasar umum di Kecamatan Bulu karena Kecamatan Bulu letaknya jauh dari pusat kota Sukoharjo, yaitu 18 sejauh km. Akan tetapi, toko kelontong banyak terdapat di Kecamatan Bulu. Dengan tersedianya toko kelontong akan memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari, seperti sayur mayur, makanan ringan, dan kebutuhan nonpangan. Selain itu, tersedia pula kedai makanan sejumlah 71 buah. Dengan adanya kedai makanan ini, akan memudahkan masyarakat Kecamatan Bulu untuk membeli makanan jadi.

D. Keadaan Pertanian