commit to user 20
Dengan melihat aspek konsumsi pangan, maka dapat diukur ketahanan pangan pada tingkat rumah tangga. Sumarwan dan Sukandar 1998
merumuskan ketahanan pangan rumah tanggakeluarga dengan melihat kepada terpenuhinya kebutuhan energi dan protein.
Berdasarkan teori di atas, maka dapat digambarkan kerangka berpikir pendekatan masalah sebagai berikut :
Gambar 1. Kerangka Berpikir Pendekatan Masalah
D. Asumsi-Asumsi
Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Konsumen bersifar rasional, artinya konsumen dalam hal ini adalah
petani, menjadikan pendapatannya untuk memenuhi kebutuhannya dan memaksimalkan kepuasannya dan anggota keluarganya.
2. Distribusi pangan dianggap berjalan normal, tidak ada hambatan dalam penyaluran pangan.
3. Jenis dan kualitas beras dianggap sama. 4. Tidak ada padiberas yang tercecer dan hilang saat pendistribusian.
Rumah tangga petani
Ketersediaan pangan
Konsumsi pangan rumah tangga
Ketahanan pangan tingkat rumah tangga
1. Produksi usahatani padi dari sawah tadah
hujan 2. Pembelian harga
normal 3. Pembelian harga
raskin 1,2,3 dikurangi :
a. Dijual b. Zakat fitrah
c. Diberikan pihak lain
Kuantitas - TKE
- TKP Pola konsumsi pangan
commit to user 21
E. Pembatasan Masalah
1. Ketersediaan pangan pokok dibatasi pada komoditas beras. 2. Pengukuran ketersediaan pangan pokok dibatasi pada ketersediaan
beras di rumah tangga petani dalam jangka waktu satu tahun. 3. Input pangan pokok dihitung berdasarkan data produksi pada musim
tanam terakhir, yaitu musim tanam I Okotober 2009 - Januari 2010 dan musim tanam II Februari 2010 - Mei 2010.
4. Konsumsi yang dihitung terbatas pada makanan yang dikonsumsi oleh petani dan anggota keluarganya yang tinggal dalam satu rumah.
5. Penilaian konsumsi pangan dibatasi pada konsumsi energi dan protein.
F. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
1. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan
dan minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan makanan, bahan baku pangan dan bahan lain yang digunakan dalam
proses penyiapan pengolahan dan atau pembuatan makanan dan minuman UU No. 7 Tahun 1996.
2. Pangan pokok adalah pangan sumber karbohidrat yang sering dikonsumsi atau dikonsumsi secara teratur sebagai makanan utama.
Dalam penelitian ini, yang dimaksud sebagai pangan pokok adalah beras.
3. Ketersediaan pangan pokok yaitu tersedianya beras dalam jumlah yang cukup aman untuk semua orang dalam suatu rumah tangga, baik yang
berasal dari produksi sendiri atau sumber lain untuk menghadapi
keadaan darurat
, yang dinyatakan dalam gramkaphari beras dan dikonversi ke dalam satuan kkalkaphari.
4. Konsumsi pangan adalah pemanfaatan pangan untuk memenuhi kecukupan gizi dalam upaya untuk menjaga kesehatan dan
meningkatkan produktivitas DKP, 2007. 5. Pola konsumsi pangan adalah susunan makanan yang biasa dimakan
mencakup jenis dan jumlah bahan makanan yang dikonsumsidimakan
commit to user 22
seseorang atau sekelompok penduduk dalam frekuensi dan jangka waktu tertentu Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi 2006-2010.
Dalam penelitian ini, pola konsumsi pangan dinilai dengan jenis dan frekuensi pangan.
6. Konsumsi energi adalah sejumlah energi pangan, yang dinyatakan dalam kilokalori kkal yang dikonsumsi per orang per hari. Dalam
perhitungan, nilai asupan energi dikonversi berdasarkan Daftar Konsumsi Bahan Makanan DKBM WKNPG, 2004.
7. Konsumsi protein adalah sejumlah protein pangan, yang dinyatakan dalam gram yang dikonsumsi per orang per hari. Dalam perhitungan,
nilai asupan protein dikonversi berdasarkan Daftar Konsumsi Bahan Makanan DKBM WKNPG, 2004.
8. Tingkat Konsumsi Energi TKE adalah perbandingan antara jumlah konsumsi energi dengan Angka Kecukupan Energi AKE yang
dianjurkan, yang dinyatakan dalam . 9. Tingkat Konsumsi Protein TKP adalah perbandingan antara jumlah
konsumsi protein dengan Angka Kecukupan Protein AKP yang dianjurkan, yang dinyatakan dalam .
10. Norma kecukupan gizi adalah sejumlah zat gizi atau energi pangan yang diperlukan oleh seseorang atau rata-rata kelompok orang untuk
memenuhi kebutuhannya. Dalam penelitian ini, berdasarkan Angka Kecukupan Gizi AKG menurut umur dan jenis kelamin yang
dianjurkan dalam Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi Tahun 2004. 11. Daftar Komposisi Bahan Makanan DKBM adalah daftar yang
menyajikan komposisi bahan makanan untuk menghitung besarnya zat gizi dari bahan makanan yang dikonsumsi oleh rumah tangga dengan
cara mengkonversikan kebutuhan kalori dan protein yang diperlukan. 12. Rumah tangga petani adalah rumah tangga yang salah satu anggotanya
melakukan kegiatan bertani, berkebun, beternak, atau berusaha dalam jasa pertanian dengan tujuan untuk menjual seluruh atau sebagian
commit to user 23
produk pertanian mereka atau memperoleh pendapatan Kartika dalam Mangkoeto, 2009.
13. Responden adalah seseorang yang mengambil keputusan dalam rumah tangga petani.
14. Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup dalam
jumlah, mutu, aman, merata dan terjangkau UU No. 7 Tahun 1996. Dalam penelitian ini, ketahanan pangan tingkat rumah tangga dilihat
dari ketersediaan pangan pokok dan konsumsi pangan, khususnya kuantitas pangan yang dinilai dengan Tingkat Konsumsi Energi TKE
dan Tingkat Konsumsi Protein TKP.
commit to user 24
III. METODE PENELITIAN
A. Metode Dasar Penelitian