Kerangka Pemikiran Efektivitas Pelaksanaan Program Keluarga Harapan Di Kelurahan Titi Kuning Kecamatan Medan Johor

termasuk didalamnya melakukan sosialisasi, pengawasan dan mendampingi para penerima manfaat dalam memenuhi komitmennya. Jumlah pendamping disesuaikan dengan jumlah peserta PKH yang terdaftar di setiap kecamatan. Sebagai acuan, setiap pendamping mendampingi kurang lebih 375 RTSM peserta PKH. Selanjutnya tiap-tiap 3-4 pendamping akan dikelola oleh satu koordinator pendamping. Pendamping menghabiskan sebagian besar waktunya dengan melakukan kegiatan di lapangan, yaitu mengadakan pertemuan dengan Ketua Kelompok, berkunjung dan berdiskusi dengan petugas pemberi pelayanan kesehatan, pendidikan, pemuka daerah maupun dengan peserta itu sendiri. Dalam pelaksanaan PKH terdapat Tim Koordinasi yang membantu kelancaran program di tingkat provinsi dan PT Pos yang bertugas menyampaikan informasi berupa undangan pertemuan, perubahan data, pengaduan dan seterusnya serta menyampaikan bantuan ke tangan penerima manfaat langsung. Selain tim ini, juga terdapat lembaga lain di luar struktur yang berperan penting dalam pelaksanaan kegiatan PKH, yaitu lembaga pelayanan kesehatan dan pelayanan pendidikan di tiap kecamatan dimana PKH dilaksanakan.

2.7 Kerangka Pemikiran

Salah satu permasalahan yang selalu dialami oleh negara Indonesia bahkan negara-negara di belahan dunia adalah masalah kemiskinan. Kemiskinan mempunyai berbagai wujud, termasuk kurangnya pendapatan dan sumber daya produktif yang memadai untuk menjamin kelangsungan hidup; kelaparan, dan kekurangan gizi; kesehatan yang buruk; keterbatasan akses pendidikan dan Universitas Sumatera Utara pelayanan dasar lainnya; peningkatan kematian akibat penyakit; tunawisma dan perumahan yang tidak memadai; lingkungan yang tidak aman; dan diskriminasi sosial dan pengucilan. Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB menambahkan kemiskinan dicirikan oleh kurangnya partisipasi dalam pengambilan keputusan dan dalam kehidupan sipil, sosial, dan budaya seperti pengangguran, tindakan kriminalitas, kelaparan, kematian, dan lain-lain Untuk itu harus ada upaya yang nyata dalam pengurangan kemiskinan dan salah satunya melalui program keluarga Harapan. Program Keluarga Harapan merupakan suatu program yang dimaksudkan sebagai upaya membangun sistem perlindungan sosial kepada masyarakat miskin dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraan sosial penduduk miskin sekaligus upaya memotong mata rantai yang terjadi selama ini. Program ini merupakan bantuan tunai bersyarat yang berkaitan dengan persyaratan pendidikan dan kesehatan. Tujuan utama dari program keluarga harapan adalah mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia terutama kepada kelompok masyarakat miskin. Tujuan tersebut sekaligus sebagai upya mempercepat pencapaian target MDGs. Secara khusus tujuan dari program keluarga harapan terdiiri atas: 1. Meningkatkan kondisi sosial ekonomi RTSM. 2. Meningkatkan taraf pendidikan anak-anak RTSM. 3. Meningkatkan status kesehatan dan gizi ibu hamil, ibu nifas dan anak-anak dibawah 6 tahun dari RTSM. Universitas Sumatera Utara 4. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan khususnya bagi RTSM. Masyarakat penerima bantuan dari program keluarga harapan ini adalah rumah tangga sangat miskin RTSM dengan ketentuan yang telah diatur dalam pedoman pelaksanaan program keluarga harapan. Rumah tangga yang berpotensi dipilih sebagai peserta adalah rumah tangga dengan kategori sangat miskin, dan terdapat anggota keluarga yang terdiri dari: ibu hamil, ibu nifas atau anak-anak yang berusia dibawah atau lebih dari 15 tahun namun belum menyelesaikan pendidikan dasar. Untuk mempermudah alur pemikiran, penulis membuat bagan yang menggambarkan isi dari pemikiran sebelumnya. Bagan Alur Pemikiran Program Keluarga Harapan Rumah Tangga Sangat Miskin RTSM Indikator Efektivitas Pelaksanaan Program dapat dilihat berdasarkan: 1. Pemahaman terhadap program 2. Ketepatan sasaran program 3. Ketepatan waktu pelaksanaan 4. Tujuan dan Manfaat Efektif Tidak Efektif Universitas Sumatera Utara

2.8 Defenisi Konsep dan Defenisi Operasional