Uji statistik a Uji t statistik

commit to user 87 terhadap residu dari hasil regresi model tersebut. Dari model tersebut akan diperoleh nilai observasi R square untuk kemudian dibandingkan dengan α = 0,05 atau 5 . Kriteria pengujiannya adalah jika nilai probabilitas obsR- squared lebih besar dari 0,05 maka tidak terdapat masalah autokorelasi dan sebaliknya bila nilai probabilitas obsR-squared lebih kecil dari 0,05, maka terdapat autokorelasi. Tabel 4.31 Hasil Uji B-G Persamaan Jumlah Produksi, Luas Lahan, Tenaga Kerja, Jumlah Pupuk, Jumlah Bibit dan Jenis Bibit Sumber: data diolah eviews3, 2011 Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada tiap variabel yang dapat dilihat pada tabel di atas , tidak terjadi autokolerasi. Ini dapat ditunjukkan dari nilai probabilitas obsR-squared yang lebih besar dari 0,05 maka tidak terdapat autokolerasi.

5. Uji statistik a Uji t statistik

Ini dimaksudkan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara individual. Yang diuji dalam hal ini F-statistic : 1.309478 Probability 0.283622 ObsR-squared 3.088136 Probability 0.213511 Coefficient t-statistic probabilitas C 3.162874 0.021816 0.9827 LH 1.762843 0.058426 0.9536 TK -0.025483 -0.023222 0.9816 JP 0.160660 0.009690 0.9923 JMLB -0.004177 -0.005111 0.9959 D1 -0.639032 -0.002912 0.9977 D2 -2.744910 -0.013114 0.9896 RESID-1 -0.039053 -0.257660 0.7977 commit to user 88 Ho ditolak Ho diterima -2,003 2,003 Ho ditolak adalah signifikasi dari koefisisen regresi. Adapun pengujian secara individual sebagai berikut : i. Pengaruh Variabel Luas Lahan LH Hipotesis : Ho : β1 = 0 Luas lahan tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah produksi Ha : β1 ≠ 0 Luas lahan berpengaruh signifikan terhadap jumlah produksi Hasil pengujian variabel luas lahan menunjukkan bahwa variabel tersebut mempunyai nilai uji t sebesar 12,20027 dengan probabilitas sebesar 0,000. Nilai t-tabel dalam persamaan ini adalah 2,003 df = 56; 61 – 5. Dimana Nilai t-hitung lebih dari nilai t-tabel dan nilai signifikansi t tersebut lebih kecil dari taraf sigifikan 0,05, maka hal ini berarti bahwa luas lahan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produksi tebu. Gambar. 4.1 Daerah Kritis Uji t Luas Lahan Terhadap Produksi Sumber: Gujarati1995 ii. Pengaruh Variabel Tenaga Kerja TK Hipotesis : 12,20027 commit to user 89 Ho ditolak Ho diterima -2,003 2,003 Ho ditolak Ho : β1 = 0 Tenaga Kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah produksi Ha : β1 ≠ 0 Tenaga Kerja berpengaruh signifikan terhadap jumlah produksi Hasil pengujian variabel tenaga kerja TK menunjukkan bahwa variabel tersebut mempunyai nilai uji t sebesar 36,14985 dengan probabilitas sebesar 0,000 Nilai t-tabel dalam persamaan ini adalah 2,003 df = 56; 61 – 5. Dimana Nilai t-hitung lebih dari nilai t-tabel dan nilai signifikansi t tersebut lebih besar dari taraf signifikan 0,05, maka hal ini berarti bahwa tenaga kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produksi tebu. Gambar. 4.2 Daerah Kritis Uji t Tenaga Kerja Terhadap Produksi Sumber: Gujarati1995 iii. Pengaruh Jumlah Pupuk JP Hipotesis : Ho : β1 = 0 Jumlah pupuk tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah produksi Ha : β1 ≠ 0 Jumlah pupuk berpengaruh signifikan terhadap jumlah produksi 36,14985 commit to user 90 Ho ditolak Ho diterima -2,003 2,003 Ho ditolak Hasil pengujian variabel Jumlah pupuk menunjukkan bahwa variabel tersebut mempunyai nilai uji t sebesar 30,89067 dengan probabilitas sebesar 0,000 Nilai t-tabel dalam persamaan ini adalah 2,003 df = 56; 61 – 5. Dimana nilai t-hitung lebih dari nilai t-tabel dan nilai signifikansi t tersebut lebih besar dari taraf signifikan 0,05, maka hal ini berarti bahwa jumlah pupuk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produksi tebu. Gambar. 4.3 Daerah Kritis Uji t Jumlah Pupuk Terhadap Produksi Sumber: Gujarati1995 iv. Pengaruh Variabel Jumlah Bibit JB Hipotesis : Ho : β1 = 0 Jumlah Bibit tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah produksi Ha : β1 ≠ 0 Jumlah Bibit berpengaruh signifikan terhadap jumlah produksi Hasil pengujian variabel jumlah bibit menunjukkan bahwa variabel tersebut mempunyai nilai uji t sebesar 19,49723 dengan probabilitas sebesar 0,0000 Nilai t-tabel dalam persamaan ini adalah 2,003 df = 56; 61 – 5. Dimana nilai t-hitung lebih dari nilai t-tabel dan nilai signifikansi t tersebut lebih kecil dari taraf 30,89067 commit to user 91 Ho ditolak Ho diterima -2,003 2,003 Ho ditolak signifikan 0,05, maka hal ini berarti bahwa jumlah bibit memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produksi tebu. Gambar. 4.4 Daerah Kritis Uji t Jumlah Bibit Terhadap Produksi Sumber: Gujarati1995 v. Pengaruh Variabel Jenis Bibit JNSB Hipotesis : Ho : β1 =0 Jenis Bibit tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah produksi Ha : β1 ≠ 0 Jenis Bibit berpengaruh signifikan terhadap jumlah produksi Hasil pengujian variabel jenis bibit menunjukkan bahwa variabel tersebut mempunyai nilai uji t sebesar 0,399946 dengan probabilitas sebesar 0,6908 Nilai t-tabel dalam persamaan ini adalah 2,003 df = 56; 61 – 5. Dimana nilai t-hitung kurang dari nilai t-tabel dan nilai signifikansi t tersebut lebih besar dari taraf signifikan 0,05, maka hal ini berarti bahwa Jenis Bibit tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produksi tebu. 19,4972 commit to user 92 Ho ditolak Ho diterima -2,003 2,003 Ho ditolak Ho diterima Ho ditolak 2,53 Gambar. 4.5 Daerah Kritis Uji t Jenis Bibit Terhadap Produksi Sumber: Gujarati1995 b Uji F statistik Uji F dilakukan untuk menunjukan apakah semua variabel independen mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Kriteria pengujian uji F adalah sebagai berikut: Gambar. 4.6 Daerah Kritis Uji f Sumber: Gujarati1995 a Apabila nilai F hitung 2,53, maka Ho diterima. Artinya variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen secara signifikan. b Apabila nilai F hitung 2,53, maka Ho ditolak. Artinya variabel independen secara bersama-sama mampu mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. Berdasarkan hasil pengolahan didapatkan bahwa nilai F hitung adalah 224,8252 dengan probabilitas sebesar 0,00000. Sedangkan nilai F tabel dengan tingkat signifikansi 5; 5-1; 61-5 adalah 2,53. Karena 0,6908 commit to user 93 F hitung F tabel, maka Ho ditolak. Hal ini berarti secara bersama- sama faktor luas lahan, tenaga kerja, jumlah pupuk, jumlah bibit dan jenis bibit mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produksi tebu pada derajat signifikansi 5. c Koefisien determinasi Koefisien determinan pada persamaan jumlah produksi sebesar 0,961510. Nilai 0,9615 menunjukkan bahwa variasi dependen variabel sebesar 96,15 mampu dijelaskan variasi independen variabel, sisanya sebesar 3,85 dijelaskan oleh variabel-variabel diluar variabel yang digunakan dalam persamaan.

6. Interpretasi Ekonomi a Pengaruh Luas Lahan terhadap Jumlah Produksi Tebu